2 ─ สอง

300 52 12
                                    

April 1st, 2018 day.


Ten: hari ini aku ada di thailand

Ten: kau tidak ingin bertemu denganku?

Ten: sekarang kamu dimana?

(05.46)



Sharon: tidak usah mengatakan hal bodoh.

(05.59)

(Sharon's offline)






Tidak seperti biasa, Sharon bangun lebih awal hari Minggu ini. Bukan karena ia terbangun akibat chat dari Ten tadi, tetapi ia bangun pagi karena ia harus menyelesaikan revisi tugas proyek di kampusnya kali ini.

Setelah bekerja begitu keras mengerjakannya, akhirnya tugas proyek yang sudah direvisi untuk kesekian kalinya dapat disetujui oleh dosen. Sehingga Sharon segera meninggalkan gedung fakultasnya dan segera menuju ke reuni angkatan lulusan sekolah menengah pertamanya yang diadakan tiap empat bulan sekali.




Sharon telah sampai di sebuah restauran sesuai alamat yang dikirim oleh temannya. Ia segera masuk dan mendapatkan teman lama yang menghampirinya dan mengajaknya bergabung duduk di bangku yang telah dipesan untuk reuni kali ini.


"Ey, akhirnya Sharon datang juga!" Seru salah satu teman Sharon yang menyambut kedatangannya.

"Yang terakhir harus menyajikan minuman kali ini!" Seru yang lain.

Sharon tersenyum pasrah dan melakukan apa yang diperintahkan temannya sesuai tradisi, yang datang terlambat harus menyajikan minuman untuk yang lain.


Sharon menuangkan minuman ke dalam shot─gelas kecil─dan menyajikan kepada teman - temannya setelah makan bersama.

"Terima kasih Sharon," seru teman - teman di sana setelah Sharon menyajikan minuman reuni kali ini.

Sharon kembali duduk di bangkunya dan lebih memilih grape juice tanpa alkohol karena ia harus pulang sendiri untuk pulang menuju apartemennya dan tidak ingin menyusahkan temannya.



"Eh, si Jordhan dapet kartu merah!" Seru Lily, teman seangkatan Sharon, yang tengah heboh menatap layar handphonenya.

"Roy juga dapet kartu merah loh!" Heboh yang lain.

"Wah? Berarti mereka berdua bakal militer dong? Gak bakal ketemu mereka di reuni selama dua tahun yang akan datang dong?" rengek teman Sharon yang lain.


"Eh? Berarti Ten juga kan?"

"Ten? Ten siapa?"

"Chittaphon Leechaiyapornkul! Ten!"

"Ah! Si Chittaphon??"


"Bukankah dia mengikuti lotre tahun kemarin? Apa ia dapat kartu hitam?"

"Tidak. Dia tidak mengikuti lotre tahun kemarin karena cedera. Pasti tahun ini dia mendaftar. Kan, dia sudah membaik dan menari di panggung lagi!"

"Berarti dia ada di Thailand dong?"

"Tentu saja! Apa kau tidak melihat beritanya kemarin malam dia baru saja datang?"

"Lalu dia mendapatkan kartu apa kali ini?"

"Entahlah. Belum ada berita terbarunya."



Sharon mendongak setelah mendengar gosip teman seangkatannya tersebut. Ia menyapu tatapan ke penjuru meja makan. Dan benar saja! Reuni kali ini bersisakan angkatan siswi saja!

Beberapa angkatan siswa kelas Sharon telah mendapatkan kartu merah dan wajib mengikuti militer selama dua tahun, maka dari itu reuni kali ini didominasi oleh angkatan siswi.




Tiba - tiba Sharon beranjak dari duduknya.

"Teman - teman aku duluan ya. Aku teringat ada hal penting yang harus kulakukan sekarang!" Pamit Sharon.

Sharon bernafas lega setelah keluar dari restauran dan menaiki taksi menuju salah satu alamat yang tidak jauh dari keberadaannya tadi.

Sharon mampir sebentar ke pattieserrie untuk memberi buah tangan sesampai di rumah keluarga Ten nanti, sesuai rencana dadakannya.



Setelah lima belas menit perjalanan Sharon telah tiba di kediaman keluarga Ten.

Sharon hendak mengetuk pintu setelah mengumpulkan keberanian, tetapi mendadak pintu terbuka dan menampilkan seseorang membuat jantung Sharon berdegup cukup kencang.



"Kak Sharon?"

Hati Sharon terasa kecil. Ia tersenyum meringis mendapatkan adik Ten, Tern, yang membuka pintu rumah.

"Hei. Tern!" Sharon memeluk Tern yang wajahnya shock berubah menjadi senyuman manis khasnya.



Sharon memberikan paper bag berisikan kue yang sempat ia beli kepada Tern.

"Terima kasih kak! Yuk, masuk dulu. Udah lama gak ketemu kak Sharon," ajak Tern yang mempersilahkan Sharon masuk ke dalam rumah.

Sharon pun mengikuti Tern lalu duduk di salah satu sofa yang ada di ruang tamu.

"Iya. Sudah lama gak ketemu. Oh ya apa Ten ke Thailand hari ini?" Tanya Sharon to the point.

"Iya kak. Kan hari ini dia ikut undian wajib militer, tapi aku gak tau kartu yang didapetin karena dia langsung ke rumah nenek setelah mampir sebentar ke sini," jelas Tern yang sepertinya mengetahui maksud dari kedatangan Sharon.

Tern tersenyum hangat. "Dia baru aja pergi ke rumah nenek setelah mampir ke sini. Kak Sharon bisa nemuin dia di sana sekarang," ujar Tern membuat harapan Sharon belum pupus.

Sharon tersenyum cerah. "Terima kasih Tern. Kalau begitu aku pergi dulu ya?"



Sharon mencegat taksi yang kebetulan kosong melewatinya dan menaikinya setelah berpisah dengan Tern. Ia meminta supir taksi untuk berjalan lebih cepat menuju rumah nenek Ten, tempat favorit Ten, agar tidak menghabiskan waktu bersama Ten nantinya.

PERFECT × TENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang