Prolog

11 1 4
                                    

Rintik-rintik hujan yang disertai angin kencang mulai mengguyur atap rumah mewah itu.Hari ini adalah hari dimana semua kesunyian, keanehan,kesedihan,dan kebahagiaan akan menjadi satu pada hari ini, jam ini, dan waktu ini.

Sesosok pantulan diri dicermin, tampak cantik mengenakan gaun berwarna hitam dan sedikit goresan make up berwarna ungu tua.

"Violet, para tamu telah menunggumu di luar."
Seorang wanita tua yang mengenakan pakaian serba hitam membuyarkan lamunan gadis yang berdiri didepan cermin itu, tangannya menggoreskan sebuah kaca kebagain bawah belakang lehernya sebagai sebuah ritual yang harus ia lakukan dalam acara pesta hari ini.Tetesan darah yang keluar dari luka goresan itu ia oleskan sedikit pada bagian keningnya sebagai pertanda ia siap untuk bertemu dengannya, dan bersedia menjadi istrinya.Itulah cara agar gadis itu dapat melihat wujud calon suaminya yang sebentar lagi akan menjadi pendamping hidupnya.

"Yaa, aku siap."

Ia pun langsung melangkahkan kakinya keluar dari kamar yang luas itu dengan didampingi oleh wanita yang memanggilnya tadi.

Para hadirin yang datang semuanya menggunakan pakaian berwarna hitam,ditambah lagi cahaya lampu yang ada didalam ruangan itu sengaja dibuat redup sehingga hanya cahaya remang-remang sajalah yang tampak.Suasana semakin mencekam, dengan begitu acara ini akan dapat berlangsuang dengan lancar.
melihat kedatangan kedua orang itu,para tamu undangan langsuang memberi hormat terutama kepada penggantin perempuan. Mereka begitu memuja kecantikannya.

"Wahh.. baru kali ini aku melihat pengantin wanita yang secantiknya, mungkin karena ia memiliki dua raga ditubuhnya.Aku yakin setelah ia resmi menjadi permaisuri Raja kita, kecantikannya akan menjadi sempurna. Ia tidak akan bisa menjadi tua, ia akan terus awet muda, dan hidup abadi selamanya."

Kata seorang tamu undangan yang tidak lain adalah salah seorang raja.

Setelah sang pengantin perempuan sampai ia langsung di hadiahi sebuah mantra sebagai tanda penghormatan kepadanya.Ia terus melangkah menuju kedepan sebuah singgahsana yang megah.Di depannya telah terletak sebuah peti berlapis emas yang megah,sayangnya seluruh bagian peti tersebut dililit oleh rantai besi yang sangat kuat dengan gembok raksasa.

"Sekarang waktunya tuan putri."

Seorang berpakain serba hitam dengan jubah yang panjang memberikan sebuah kunci yang terbuat dari emas kepada sang pengantin perempuan.Tak lama kunci itu telah berpindah ketangan pengantin perempuan tersebut. Ia melangkah beberapa senti dari tempatnya berada.Dengan perlahan kunci tersebut dimasukannya kedalam gembok itu, ia memutar kunci itu dengan perlahan dan Takk.
Gembok yang terkunci itupun terbukak.Ia langsung membuka peti tersebut,kosong.Tidak ada apapun didalam sana yang tampak olehnya.

"Tuan putri, sekarang waktunya anda untuk membangunkannya, tuangkan lah darah suci ini kedalam peti itu!!"

Ia segera mengambil sebotol darah suci tersebut dan menuangkannya kedalam peti itu. Seketika keadaan sekeliling menjadi gelap semua lampu diruangan ini mati seketika.
Ketika itu juga lampu kembali hidup dan tampak seorang pria tampan dengan balutan setelan dan jas berwarna hitam tampak tidur pulas didalam peti itu.Ia memiliki wajah yang sangat tampan dan postur tubuh yang tinggi.

"Tuan putri,oleskanlah bubuk dari darah suci ini kekeningnya, agar sang pangeran dapat bangkit. Ketika ia bangkit saat itulah engkau resmi menjadi miliknya dan menjadi pemimpin dari kerajaan Violet.Dan saat itu juga kau resmi menjadi bagian dari bangsa kami. "

Gadis itu langsuang memberikan bubuk darah suci itu kekening orang yang tertidur dihadapannya tersebut. Seketika mata pria itu mulai terbuka dan perlahan bangun dari peristirahatannya yang panjang.Ia bangkit dan berdiri dengan gagahnya sambil tersenyum memandang sang wanitanya dan berkata.

"Oh.. Permaisuriku kau begitu sangat cantik,hanya engkaulah yang bisa membangunkan ragaku dari dalam peti emas itu. Setelah 1000 tahun aku tertidur, dan akhirnya ada seorang wanita yang pantas menjadi pendampingku. Mulai sekarang kau adalah bagian dari hidupku, dan bagian dari bangsaku. Kita akan memimpin kerajaan ini bersama, jadi janganlah kau berani menghianatiku. Hidupmu adalah hidupku, ragamu adalah ragaku.Kau akan selalu ada disisiku. "

Hallo para reader lovers🤗💕

Salam manis dari author,cerita kali ini genrenya agak serem ya, mohon dimaklumin kalau ada sedikit kegajean🤗😁

Kalau ada saran yang mau dibagi, silahkan komen ya, jangan lupa tinggalkan jejak🌟🤗

Happy Reading

He Is The UnrealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang