Aku,Dia,dan Mereka

3 1 2
                                    

Cahaya rembulan tampak begitu indahnya, sang langit tampak damai dengan bintang yang bertaburan di antara bentangan langit malam.

Seorang gadis sedang duduk diatas atap genteng rumahnya. Ia tampak menikmati setiap keindahan yang terpancar pada langit malam. Angin berhembus bagaikan alunan musik orkestra yang beradu dengan bunyi-bunyian malam. Suara jangkrik tampak berduet dengan alunan suara burung hantu yang sedang bertengger diatas sebuah pohon kelapa, menantikan jikalau ada mangsa yang lewat untuk santapannya pada malam yang indah ini. Bagi sebagian orang malam ini begitu sunyi dan menyeramkan, tapi bagi gadis ini sangatlah damai seluruh hidupnya. Ingin rasanya ia tertidur diatas genteng ini sambil mengamati dan sesekali menghitung hamparan bintang dilangit.

"Lavender!!!,jangan terlalu berlama-lama diluar nak, lekas masuk. Udara malam sangatlah tidak baik bagi kesehatan, nanti kamu bisa masuk angin, ayok cepat masuk!!.

Seorang wanita memanggil gadis yang bernama Lavender itu,gadis itu hanya diam tanpa menyauti ataupun memberi isyarat jawaban atas peringatan yang di berikan wanita tadi yang tidak lain ialah ibu dari gadis yang bernama Lavender itu.

"Ahhhh, biarlah si anak aneh itu diluar bun, dia tidak akan mendengarkan kita. Aku rasa dia itu memiliki suatu penyakit pada telinga. Masa setiap kita panggil dia tidak pernah menyaut,suka melamun. Ia hanya bahagia dengan kehidupannya sendiri tanpa memperdulikan lingkungan.Dasarr anak aneh!! "

Tutur seorang gadis yang datang membawa secangkir teh dan berdiri di samping sang ibu.

"Kamu tidak boleh bicara begitu dong, walau bagimana pun ia adalah saudara kamu sendiri. Bunda tidak pernah mengajarkan kamu buat kurang ajar sama orang. Kamu pahamkan apa kata bunda!! "

"Apaan si, ngapain bunda belain tu orang, lagian diakan bukan saudara kandungku. Aku ngak sudi punya saudara aneh kayak dia. Bu bisa ngak sih kalau dia ngak usah satu sekolah sama aku. Aku malu bun sama teman-teman punya saudara kayak dia. Udah aneh, suka ngelamun, suka menyendiri di kebun belakang sekolah, ngak punya temen lagi."

"Bunda tau kalau Lavender memiliki sifat yang aneh, tapi kamu juga tidak boleh kayak gitu sama dia. Walau bagaimana pun dia sekarang sudah jadi saudara kamu.Kamu tahukan ayahnya sangat sayang kepadanya, jadi jangan sekali-kali kamu bersikap jahat kepadanya apalagi dihadapan ayahnya. Nanti bunda lagi yang dituduh tidak pandai mendidik kamu. "

"ahhh, bunda juga sih yang salah ngapain bunda nikah sama ayahnya,kan aku yang jadi malu sama teman-teman punya saudara cupu dan ngak punya pergaulan."

"Sudahlah, sekarang kamu masuk kamar sana!! "

Gadis itupun berlalu meninggalkan ibunya yang tengah berdiri diatas teras sambil memandang keatas genteng tempat anak tadi duduk. Tapi tiba-tiba saja anak itu telah hilang dari atas sana. Entah kapan ia turun, baru sebentar ibunya mengobrol dengan saudara tirinya tadi, anak itu sudah lenyap keberadaannya dari atas sana.

"Lavenderrrr!! Laven....!!! "

"Bunda!! "

Sebuah suara dari belakang yang tiba-tiba saja datang mengagetkannya.

"Aaaaa.. Astaga!! Lavender kamu dari mana saja. Kamu jangan kayak gitu dong, datang-datang dari belakang. Ibu kan jadi kaget. Sekarang ayok masuk kamar udah larut malam ni jangan terlalu sering keluar malam-malam!!itu tidak baik bagi kesehatan kamu! "

Gadis itu hanya diam tanpa memjawab sepata katapun perkataan dari ibunya. Ia hanya berlalu mengikuti suruhan dari sang Ibu untuk segera tidur, tanpa mengatakan sesuatu apapun.

                            
                            ****

Siang ini suasana sekolah sangat riuk pikuk.Seperti biasanya saat jam istirahat anak-anak dari SMA Impian akan berebutan berlarian pergi ke Kantin, Perpus dan tempat-tempat lainnya disekolah itu. Lain halnya dengan Lavender,gadis ini hanya berdiam diri sendirian didalam kelas tanpa ditemani seorang teman pun.

"Lotte,saudara lo tu kenapa ya? Gue jadi heran, perasaan ya setiap hari sejak ia mulai sekolah di SMA kita ini,gue ngak pernah liat dia bergaul sama kita-kita. Yang paling aneh dia tu suka bawa-bawa bekal makanan ke belakang dan duduk sendirian disana.Lo ngak takut kalau saudara lo tu punya suatu kepribadian yang aneh, lo ngak curiga kalau dia bergaul sama makhluk halus. "

Tutur seorang siswa yang kebetulan adalah teman dari saudara tirinya sendiri. Mereka sedang berjalan keluar kelas menuju kekantin.

"isss,,, apaan si lo. Jangan ngomong sembarangan dong.Dari sejak bunda gue nikah sama papanya tu anak. Dia itu emang udah kayak gitu dari dulu. Suka menyendiri ngak jelas. Udah jangan bahas dia lagi gue malas,selera makan gue jadi ilang gara-gara bahas tu anak. "

                    
            
                               ****

Disisi lain Lavender tampak duduk di sebuah bangku didekat taman sekolah.Ia tengah asyik memandang kesebuah sudut kolam ikan koi, disana terdapat setangkai bunga mawar berwarna ungu. Bunga itu sangat indah di kelilingi oleh setiap kupu-kupu yang lalu lalang disana.

"Begitu indahnya hidupmu, ingin rasanya aku bisa menjadi sepertimu. Jika kau berkenan, aku sangat ingin menjadi temanmu. Ambilah sepotong roti ini! Seperti biasa aku selalu membawa lebih untukmu. "

Gadis itu menyodorkan sepotong roti kearah samping tempat ia duduk.Seperti berbicara kepada seorang teman dan berbagi makanan. Tapi tak seorang pun berada didekatnya. Hanya ia sendiri dan seekor kucing berwarna hitam pekat berada dibawah bangku tempat ia duduk.
Lavender tampak bahagia dan tersenyum sembari menyodorkan sepotong roti isi tuna yang ia bawah kesekolah untuk bekal makan siangnya. Tak lupa ia juga ikut melahap potongan roti yang ada didalam kotak makan siangnya.

Kringggg... Kringgg

"Aku harus masuk sekarang, belnya sudah berbunyi. Mungkin lain waktu aku akan datang membawa bekal yang lebih buat kalian."

Lavender membereskan kotak makan siangnya dan berlalu meninggalkan taman itu.

                              ****

Sore ini hujan turun sangat deras, bunyi rintik hujan sangat keras menghantam atap genteng sekolah Impian.Lavender tampak menikmati setiap tetes hujan yang jatuh ,ia membuka jendela tempatnya duduk. Lavender duduk di bangku paling pojok belakang. Gadis itu mengulurkan tangannya keluar jendela dan menikmati setiap tetes demi tetes hujan yang jatuh ketangannya.

"Lavender!! Tutup jendelanya..kamu fokus sama pelajaran."

Lavender hanya mengangguk dan langsung menutup sesuai yang diperintahkan buk Rita. Tapi tatapan kosongnya masi melirik keluar jendela dengan manik coklatnya.

                            
                          ****

Lavender berdiri didepan halte bus yang ada didekat sekolahnya.Hujan tak kunjung berhenti, semua siswa sudah pulang dan hanya ada sebagian yang masih berdiri didepan sekolah menunggu jemputan mereka.Saat sebuah mobil jemputan terakhir datang. Sekarang hanya lavender sendiri yang ada disana diantara riuk pikuk rintikan hujan lebat.Tidak ada seorangpun yang datang menjemputnya,sedangkan Lotte saudara tirinya sudah pulang sedari tadi bersama kedua sahabatnya Claudia dan Zetta.

Hallo readers lovers❤

Salam hangat dari author, maaf update nya ngak ditentuin ya, soalnya imajinasi kadang-kadang 😁...mohon dimaklumi seorang pemula.. 😁

Jangan lupa vote dan coment ya guys, jika berkenan berbagi ilmu boleh kok.😁author siap menerima setiap saran dari readers lovers,,😁👍

Selamat Membaca 🤗🌟❤

Follow IG:@mila_ismalinda
❤🤗🤗

He Is The UnrealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang