#5 Daniel

15 0 0
                                    

Satu minggu kemudian...

"Yah! Cepat bangun! Kita akan terlambat!"

"Kenapa kau tidak membawa tasmu sendiri? Ini sangat berat!" teriakku dan mencoba untuk mengikutinya.

"Jangan mengoceh. Jika kita terlambat, ini semua kesalahanmu." Ucapnya dan meneruskan langkahnya dengan cepat tanpa menungguku. Aish! Dia selalu saja membuatku frustasi!

Aku sudah menjadi budaknya selama satu minggu. Ini sangat buruk! Dan dia adalah vampire yang menjengkelkan yang pernah aku temui! Dia selalu memerintah dan menggangguku setiap saat. Tentu saja aku tidak dapat melakukan apapun karena dia sangat cepat. Dan lagi, aku harus membiarkannya menggigit leherku untuk menghisap darahku setiap malam yang membuat aku membenci itu semua!! Aku ingin dia seperti hari itu ketika aku terluka. Dia sangat peduli.

"Phew! Kita tiba tepat waktu." Dia menghela napas dan mengambil tasnya dariku. "Jangan lupa temui aku saat jam istirahat."

"Mmm..." jawabku dengan menghela napas dengan sangat berat. Setelah dia pergi dengan cepat aku pergi ke kelasku dan dengan tiba-tiba aku menemukan sebuah dompet yang tergelatak di lantai. Aku mengambilnya dan melihatnya. Seseorang pasti sudah menjatuhkannya.

"Hey!" aku mendongak dan melihat disana ada seorang laki-laki yang berjalan ke arahku. "Itu dompetku."

"Oh! Ini." Ucapku dan memberikan dompet tersebut padanya. Dia mengambilnya dan tersenyum.

"Terima kasih. Karena telah menemukan dompetku. Ngomong-ngomong siapa namamu? Aku Daniel." Ucapnya dengan mengulurkan tangannya.

"Aku Annora Almeta." Ucapku dan membalas uluran tangannya.

"WOW! Namamu sangat lucu, seperti wajahmu." Ucapnya dengan menunjuk wajahku yang membuatku terkikik.

"Terima kasih."

"Oh! Kita harus segera ke kelas. Kalau tidak kita akan terlambat. Bye Annora." Dia melambaikan tangnnya dan pergi.

"Bye Daniel." Aku membalas lambaiannya. Dia sangat ramah, tidak seperti Rernard.

oᴥo

Saat jam istirahat, aku mengeluarkan bungkusan yang terdapat dua kotak makan siang dan bersiap untuk keluar. Di saat aku ingin keluar aku melihat Daniel berdiri di depan kelasku.

"Hi." Dia melambaikan tangannya. Aku tersenyum dan membalas lambaiannya kemudianberjalan ke arahnya.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku tadi sedang berjalan dan secara bersamaan aku melihatmu disini. Apa itu?" tanyanya dengan menunjuk bungkusan yang aku pegang.

"Ini makan siangku."

"Kau membuatnya sendiri?" aku mengangguk dan tersenyum dengan malu-malu. "WOW! Luar biasa! Buatkan aku satu. Aku yakin kau adalah gadis yang baik dan pintar dalam hal memasak.'

"Hehe, tidak juga. Jika aku punya waktu aku akan membuatkannya untukmu."

Kami berbincang dan tertawa bersama sepanjang jalan sampai tiba di kantin. Kemudian, aku melihat Reynard berbicara dengan seorang gadis dan tersenyum padanya. Argh! Dia sangat menyebalkan.

"Hey Annora! Kau dengar aku?" aku tersentak ketika Daniel menepuk bahuku.

"Mmm, maaf." Aku tersenyum dengan kikuk yang membuat dia terkikik.

"Kau menyukainya?" aku terkejut ketika dia menanyakan hal seperti itu.

"A-Apa yang kau maksud?"

"Aku melihatmu menatapnya. Pergilah."

"Mmm, ini tidak seperti yang kau pikirkan."

"Kenapa kau berdiri disini?" dengan cepat aku berbalik dan melihat Reynard berdiri di belakangku tanpa ekspresi ketika melihat Daniel tersenyum.

"Hi..." Daniel menyapa Reynard. Dan Rernard tidak membalas sapaannya. "Ini sangat kebetulan."

"Diam. Dan jangan ganggu dia." Ucap Reynard dan menarik tangannku ke kantin.

"Yah! Sakit!" teriakku setelah dia melepaskan tanganku dan duduk. Kenapa dia sangat menjengkelkan? Dia marah padaku?

"Mana makan siangku?"

"Ini." Aku memberikannya kotak bekal dan dia mulai memakannya. Dia sangat aneh hari ini.

"Jangan berbicara padanya." Ucapnya setelah dia menyelesaikan makannya.

"Kenapa? Dia temanku."

"Lakukan ynag aku katakan dan jangan bertanya lagi." Dia berdiri dan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun yang membuatku bingung. Apakah aku melakukan kesalahan?

oᴥo

Setelah sekolah, dengan cepat aku turun untuk menemui Reynard tapi di saat aku mau menemui Reynard aku bertemu lagi dengan Daniel. Aku mencoba mengabaikannya tapi dia tetap berjalan di sampingku dan berbicara padaku.

"Annora." Dia berbicara padaku yang membuat aku segera tersadar dari lamunanku. "Kenapa kau tidak berbicara kepadaku?"

"Mmm, itu.. aku..."

"Apakah Reynard yang melarangmu untuk tidak berbicara kepadaku?" aku berhenti dan melihatnya yang tersenyum.

"Bagaimana kau bisa tahu?"

"Aku tahu segalanya tentang dia. Karena dia temanku."

"Bukan." Sebuah suara mengintrupsi kami yang membuat aku membalikkan badan dan melihat Reynard berjalan ke arah kami.

"Oh! Hai Reynard." Ucap Daniel sambil terkekikik.

"Aku sudah memberitahumu jangan ganggu dia."

"Aku tidak mengganggunya. Aku hanya berbicara padanya sebagai seorang teman. Apakah aku salah?" Daniel mengendikkan bahunya dan tersenyum kepadaku. "Aku harus pergi. Bye Annora." Daniel mengacak rambutku dan pergi. Aku melihat Reynard mengerang frustasi yang membuatku takut.

"Kenapa kau masih diam disini? Waktunya bekerja." Ucapnya dan melemparkan tasnya kepadaku sebelum dia pergi. Dan dengan segera aku mengikutinya. Pasti telah terjadi sesuatu di antara mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANGEROUS GUYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang