"Mom come on dia hanya teman Vanes, ga lebih dari itu" Vanessa duduk ditepi ranjang sambil sebelah tangan nya memegang ponsel. Dia mengikuti perintah Velin untuk menelfon dan menjelaskan tentang hubungan nya dengan Keenan, belum apa-apa Vanessa sudah dimarahi akibat telat menelfon walau hanya 15 menit"Teman kata mu? Teman rasa pacar, iya? Bagaimana Mom bisa percaya dengan omongan mu?! Kalau kamu saja pergi dengan dia hanya berdua dan tidak izin terlebih dahulu" suara disebrang sana mendesah frustasi
"Mom please trust me! Sebenarnya hari ini Vanes ga ada plan untuk jalan-jalan, cuma dia tiba-tiba ngajak aku pergi nemenin beli buku"
"Memang dia anak kecil yang perlu ditemani hem? Lagian mom yakin dia punya teman banyak lalu kenapa harus kamu yang diajak pergi? Mom minta kamu jujur Vanessa!" suara Velin di sebrang sana lebih tegas dari sebelumnya
Vanessa menghela nafas dan berusaha untuk sabar menghadapi Mommy nya yang super protektif "Hufft.. Mom, Keenan itu ngajak Vanes pergi karena teman se-genk nya pada ga bisa nemenin dia. Vanes mau nelfon minta izin tapi Mom nelfon aku duluan terus jadi Keenan yang minta izin, padahal bukan bermaksud untuk ga minta izin. Maaf ya mom.. Lagian aku baik-baik aja kok"
Velin berusaha untuk mengenyahkan pikiran buruk dan perasaan khawatir yang melanda diri nya. Dia tidak pernah membiarkan Vanessa anak semata wayang nya pergi kemana-mana sendirian, Velin selalu mengantar bahkan menemani. Ia semakin khawatir mendengar Vanessa pergi hanya berdua dengan seorang cowo yang tidak dikenali nya apalagi tidak meminta izin dahulu, Velin takut terjadi sesuatu dengan anak nya jika itu sampai terjadi perasaan bersalah menggerogoti diri nya sendiri dan menganggap ia telah gagal sebagai seorang Ibu.
"Are you serious, honey?"
"Yes, mom.. Nih ya Vanessa tegasin sekali lagi kalau aku dan Keenan hanya TEMAN ga lebih dari itu, jadi Mom ga usah khawatir oke!" Vanessa sengaja menekan kata teman agar Velin percaya dengan penjelasan nya
"Hm oke Mom believe you.. But ini hanya sekali ya jangan diulangi lagi, Mommy mohon sama kamu"
"Siap ibu boss" setelah mengucapkan selamat malam dan kata perpisahan lain nya Vanessa mengakhiri panggilan yang telah berlangsung 2 jam lebih. Vanessa mendesah nafas berat mengingat diri nya tidak berbicara jujur dengan Velin, ia merasa bersalah dan hubungan nya dengan Keenan tidak bisa dikatakan teman. Mana sudi ia punya teman seperti Keenan! Ih nggak banget!
Keesokan Pagi..
06.15 AM
Ponsel Vanessa terus berdering sejak 10 menit yang lalu, lagu Ride yang dipopulerkan oleh Twenty One Pilot berulang kali terputar bagaikan kaset rusak. Setelah mengabaikan beberapa kali panggilan akhirnya dengan berat hati ia bangun dan menjawab panggilan yang entah dari siapa sudah pasti orang itu menganggu tidur nyenyak nya! Dan Vanessa merutuki dalam hati.
"Engghh... Hallo"
"Ck! Jaman sekarang masih ada ya seorang gadis bangun siang? Cepetan lo siap-siap waktu gue udah terbuang banyak buat nungguin gadis males kaya lo!!" Vanessa mengernyit mendengar seruan di sebrang sana sepertinya ia pernah mendengar suara itu namun dimana??
Panggilan diputuskan secara sepihak dengan sekuat tenaga Vanessa bangun mengucek mata dan melihat jam weker yang menunjukan sekarang pukul 06.20 AM Vanes terbelalak kaget lalu melompat dari kasur mengambil handuk dan masuk ke dalam toilet yang ada dikamar nya. Setelah selesai mandi, ia menyiapkan keperluan sekolah lainnya yang belum disiapkan tadi malam jika saja Velin tahu keadaan Vanessa seperti ini ketika dirinya tidak ada, sudah dipastikan Velin akan marah besar dan menarik fasilitas yang telah diberikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I HATE YOU
Teen FictionCerita tentang seorang perempuan bernama Vanessa yang sangat BENCI dengan laki-laki populer di SMA XALERIUS bernama "Keenan Christano Devian" Sikapnya yang Pintar, Sombong, Jutek dan juga.. Playboy tertanam didalam diri seorang Keenan. Kepribadian m...