Hari ini Jinri resmi menjadi kekasih Jung Chanwoo, teman sekelasnya.
Tadi pagi, lelaki itu menyatakan cintanya di depan teman sekelas dan tanpa basa - basi, Jinri yang memang menyukai Chanwoo langsung menerima dan memeluknya.
Tetapi, ia memang tidak bisa menikmati kebahagiaan itu berlama - lama. Baru saja ia pulang dari sekolah, ia sudah dihadapkan dengan perjodohan basi yang direncanakan orang tuanya dengan salah satu rekan bisnis sekaligus sahabat lama ayahnya.
Jinri benar - benar ragu terhadap segala penjelasan ibunya mengenai pria yang dijodohkan dengannya. Ia bahkan tidak bisa melihat sisi dewasa saat mata mereka bertemu.
Apakah ibunya ingin menjadikan anaknya sebagai seorang istri atau pengasuh anak, Jinri tidak tau.
Pria itu terus menatapnya. Membuat Jinri merasa risih dan berpikiran yang tidak - tidak. Entah ia menganggap pria itu seperti apa, yang jelas ini tidak beres.
"Ngapain liat - liat?!" bentak Jinri pada pria di hadapannya.
Semua orang di ruang tamu sontak merasa kaget dengan sikap Jinri yang sangat berani terhadap orang yang baru saja ia temui.
"Aku cuma mau liatin calon istriku, gak boleh?" balas Chan dengan santai tanpa memperdulikan bentakan yang baru saja ia terima.
Bae Jinyoung yang memperhatikan kedua orang itu sangat frustrasi dan mengalami tekanan batin. Bagaimana bisa ia akan melihat pemandangan ini untuk seterusnya?
Ia tau betul, Jinri merupakan orang yang sangat keras kepala dan sikapnya berbanding terbalik dengan Jinyoung. Itulah mengapa, Jinri seringkali mendapatkan nasib yang lebih buruk dari saudara kembarnya yang lahir sepuluh menit lebih awal.
"Calon istrimu bukan aku. Cari aja di aplikasi pencarian jodoh pasti ketemu yang mau sama kamu,"
Lagi - lagi balasan tidak sedap dari Jinri membuat bulu kuduk ayahnya merinding. Apalagi ayah Chan, yang kini sudah menunduk dan memejamkan mata sambil menunggu balasan anaknya yang pasti akan mengundang perdebatan panjang.
Permainan drama yang tersedia di depan mereka merupakan drama bergenre family horror dengan kacamata tiga dimensi.
"Tante, kapan pernikahannya? Aku udah gak sabar."
***
"Ayo lawannnn!! Pyuuu pyuuu!!"
Entah sudah berapa jam Jungkook duduk di depan layar komputer yang nampaknya jauh lebih lelah daripada mata pria itu.
Chan sejak tadi hanya menggeleng - gelengkan kepala melihat sahabat karibnya itu sibuk menembaki lawan - lawan virtualnya.
Hari ini memang jadwal Chan menginap di apartement Jungkook. Ia sudah sering menginap dimana - mana. Jangan tanya kenapa, karena Chan sudah lelah berbohong pada orang dan mengatakan bahwa ia bosan di rumah. Sebuah alasan klise.
Sejatinya, ia hanya lelah bertemu orang - orang di rumah yang selalu membicarakan bisnis dan melupakan fakta bahwa mereka mempunyai seorang putra yang bahkan tidak mempunyai waktu berkualitas bagi dirinya dan sekumpulan orang bernama keluarga.
Chan merindukan kakaknya, yang kini sudah menikah ke luar negeri dan mempunyai dua orang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dancing With The Devil ; Kang Yuchan
FanfictionBukan suatu kebetulan Tuhan mempertemukan seorang gadis pemberontak dengan pria yang lugu dan polos. Namun dibalik itu semua, banyak rahasia yang bahkan membuat mereka menyadari bahwa suatu saat, topeng yang selama ini mereka pakai akan terlepas jug...