Tiga

996 53 6
                                    

"Ada apa, bang.?"
"Kamu ingat Radian?."

"Ya, ingat. Dia kan orang kepercayaannya abang. Orang yang sangat lemah lembut dan sopan itu." Thomas tersenyum menganggukkan kepala membenarkan perkataan istrinya.

"Abang semakin hari semakin senang dengan kinerja dia,sayang. Tambah lagi dia benar-benar sopan taat dan mengagungkan wanita. Tadi abang melihat dia membela seorang wanita yang menjadi sasaran ibu-ibu loh." Tutur Thomas.

Yola sedikit mengerutkan keningnya"Maksudnya mas? Kok bisa ihh gimana itu?." Thomas tertawa melihat Yola yang begitu penasaran.

"Tenang sayang. Hahaha... Kamu tau kan sebutan untuk orang yang menggoda suami orang?." Tanya Thomas.

"PELAKOR!!" tukas Yola cepat.

"Nah itu dia. Tadi dihotel ada ibu-ibu yang mergoki suaminya check-in sama selingkuhannya itu. Kamu tau sayang, tadi sampai terjadi cek-cok dan pemukulan, ibu-ibunya bawa temen. Abang jujur kasihan lihat anak muda itu disiksa sama ibu-ibu sampai setengah telanjang loh. Tinjuan tendangan jambakan hingga menginjak-injak organ vital anak muda itu, mereka lakukan. Gak ada satupun orang yang mau bantuin anak muda itu. Dan si suaminya hanya diam menonton menyaksikan selingkuhannya disiksa istrinya."

Yola menutup mulut dengan tangannya seraya melebarkan mata besarnya"Astagfirullahallazim kejam."

"Satpam saja bingung mau misahinnya gimana. Tiba-tiba Radian datang dan menarik anak muda itu. Ya bukan narik sih jatuhnya, menyeret lebih tepatnya yang penting anak muda itu lepas dan si ibu-ibu langsung dipegangi dengan satpam dan beberapa orang disana."

"Keadaan anak mudanya gimana bang?." Tanya Yola cemas.

"Babak belur sayang. Tapi yang utama itu pas Radian membalas perkataan ibu itu."

"Apa katanya?"

"Kata ibu itu begini. Kamu jangan ikut campur ya anak muda! Ini urusan saya. Lepaskan perempuan sialan itu!. Terus kata Radian. Tenang bu! Semua bisa diselesaikan dengan baik-baik bahkan jika dibawa ke ranah hukum ini juga bisa. Jangan kotori tangan ibu dengan menyiksa anak ini. Ibu tu bicara lagi. Halah! Tau apa kamu hah! Kamu punya istri? Coba kalau istri kamu diambil orang kamu mau ngapain? ngamuk? Kamu pasti ingin bunuh laki-laki itu kan?. Radian terdiam kemudian berkata lagi.  Ibu coba pikir kembali dia wanita sama seperti ibu! Harusnya ibu lebih dulu menyiksa suami ibu bukan dia! Semua salah siapa kalau bukan suami ibu, yang memberi jalan untuknya merebut suami ibu dari ibu? Kalau saya yang diposisi ibu saya akan menyerang istri saya lebih dulu dan saya akan berpikir apa yang kurang pada saya sehingga istri saya beralih ke yang lain? So ibu cari tahu dulu dimana akar perselingkuhan ini terjadi. Membunuh dia bukan berarti bisa menghentikan kejadian ini untuk ke depannya."

Yola tampak melebarkan bola matanya kemudian tersenyum takjub mendengar cerita suaminya.

"Woahh.... Keren ya radian." Puji Yola.

Thomas tersenyum. "Iya. Semoga nanti anak-anak kita bijak seperti Radian." Doa Thomas.

"Aamiin Ya Allah"

.
.

.
.

"Dima" Panggil Novela. Ia melangkah cepat mendekati Dima yang sedang berjalan menuju taman dibelakang rumahnya.

"Apa?" Dima menaikkan alisnya tinggi memasang wajah malas-malasan kepada novela. Melirik penampilan Novela dari ujung kaki hingga atas kepala. Penampilan Novela memang terkadang aneh. Novela memakai kaus merah bergambar kucing dipadukan dengan celana pendek kuning. Rambut sebahunya ia ikat dua disisi kiri dan kanan lalu menggunakan bando dengan aksen kuping kelinci tak lupa beberapa aksesoris berwarna cerah. Yang membuat Dima mual melihatnya.

OUR LOVE (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang