Untitled

1.9K 112 19
                                    

***
Entah bagaimana ceritanya. Entah bagaimana awal mulanya. Orihara Izaya. Ikebukuro. Heiwajima Shizuo. Ketiganya tidak boleh disandingkan. Siapa yang tahu. Bisa saja ada korban kalau sampai ketiganya bersanding.

Kita lihat saja. Orihara Izaya. Pemuda berumur 23 tahun, yang tengan bercengkrama dengan tiga anak SMA tersebut tiba-tiba mendapat serangan tak terduga hingga membuatnya tersungkur dan kemudian balik berdiri seperti sebelumnya. Bayangkan saja kalau seandainya tempat sampah melayang kearahmu.

Ketiga anak SMA tersebut terkejut melihatnya. Bagaimana tidak. Bagaimana bisa tempat sampah yang berada didepan supermarket yang jaraknya bisa terbilang cukup jauh tersebut melayang kearahmu.

"I-za-ya-kun. Sudah ku bilang jangan pernah menampakkan dirimu lagi di Ikebukuro" tajam seseorang dengan baju bartender kesukaannya.

"Woahh... Shizu-chan~ Bagaimana kau bisa ada disini? Bukannya-"

"Aku sudah lama dipecat. Sekarang aku kerja didaerah sini" potongnya.

Heiwajima Shizuo. Yang kabarnya adalah orang terkuat di Ikebukuro tersebut menatap nyalang kearah Izaya yang berdiri dua meter didepannya.

"Shizu-chan, su--"

"Sudah ku bilang, jangan memanggilku seperti itu! Namaku Heiwajima Shizuo. Panggil dengan benar!" Tegasnya.

Didepan sana Izaya tertawa, sungguh manusia satu ini tidak takut sama sekali.

"Ya, ya.. itu dia. Dia disana" suara seseorang mengejutkan mereka berdua.

Kelompok berandalan yang dengan bangganya menyebut dirinya "dollars" tersebut mengepung Izaya dan Shizuo. "Keparat sialan. Berani-beraninya kau mempermalukanku tadi!" Orang yang sepertinya 'boss' dikelompok tersebut berseru marah.

Beberapa anak buah yang dia bawa menggeram marah. Seluruh anak buahnya bahkan sudah mengacungkan senjata mereka. Bilah kayu, yang mereka bawa.

"Bu-kannya itu He.heiwajima Shizuo?" Bisik-bisik bisa terdengar dari kelompok berandalan tersebut. Hingga salah dari kelompok tersebut berlari maju dan dengan kekuatan penuh memukul kepala Shizuo dengan bilah kayu yang dia bawa. Serpihan kayu yang patah bercecer disekitar kakinya.

"Kau tidak tahu, ya. Memukul kepala manusia bisa membuatnya mati. Kau mau membunuhku?" Tanya Shizuo dengan nadanya yang super dingin. Menolehkan kepalanya dan memperlihatkan wajahnya yang sudah penuh dengan darah. Sungguh, kenapa manusia satu ini kuat sekali? Beberapa orang pasti sudah pingsan kalau dihajar dengan bilah kayu seperti itu.

Seperti kerasukan setan, Shizuo menghajar berandalan tersebut seorang diri. Kurang dari sepuluh menit semuanya sudah beres.

"Wuahh... kerja bagus Shizu-chan. Kalau begitu aku pergi dulu. Jaa-nee" pamit Izaya yang langsung lari menjauh. Bukannya takut, dia kesini bukan untuk mencari gara-gara dengan Shizuo kok.

"Tidak akan aku biarkan kau pergi begitu saja, sialan" teriak Shizuo, dan dengan sekuat tenaga melemparkan mesin penjual minuman kaleng otomatis kearah Izaya.

Shizuo mendecih sebal, lemparannya kali ini meleset. Sialan. Manusia bernama Izaya sangat sialan dimata Shizuo.

*-*

Iyaza melangkahkan kakinya tak tentu arah. Malam ini ia hanya berjalan seorang diri. Bahkan ia tidak punya tujuan, dia mau kemana. Biarkan saja kakinya mau membawanya kemana.

Ponsel yang sedari tadi menyala menampilkan berita yang entah apa itu. Aku tidak tahu. Hingga ada satu pesan masuk keponselnya. Dengan nama Shima.

Untitled 🌱 ShiZayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang