03: Dunia Perang (Bagian 1)

34 2 0
                                    

Zack telah menyatakan keputusannya. Maka perjalanan Zack yang tidak biasa akan segera terjadi.

Avram yang mendengar keputusan Zack hanya tersenyum.

"Baiklah, segera persiapkan dirimu. Kamu akan segera melakukan perjalanan dalam lima menit." Jelas Avram.

Zack yang sebelumnya tidak terlalu paham akan keputusannya sudah mulai bisa berpikir jernih dan mulai bertanya beberapa hal.

"Dewa Avram, kamu bilang aku akan dibawa ke dunia lain. Lalu, bagaimana dengan sekolahku? Aku kan masih berumur tujuh belas tahun. Bagaimana dengan keluargaku yang kutinggalkan? Mereka pasti bakal khawatir." Tanya Zack.

"Oh kalau mengenai itu, akan ada malaikat yang lain menggantikan dirimu untuk sementara." Jelas Acnes.

"Selama perjalananmu itu juga ingatan tentang keluargamu juga akan dihapus demi mencegah hal yang tak diinginkan." Pikir Acnes.

"Okelah kalau begitu. Tadi kalian bilang, selama perjalananku kalian akan selalu membantuku disaat aku kesusahan. Tapi, bagaimana caranya?" Tanya Zack.

"Selama perjalananmu dilakukan, Acnes akan bersamamu dalam berbagai macam bentuk makhluk hidup maupun dalam bentuk barang untuk mencegah hal-hal yang tidak diperlukan untukmu. Aku juga akan memberi alat-alat yang kamu perlukan diperjalanan kisahmu itu. Jika perlu aku akan turun tangan. Tenang saja, aku adalah dewa yang bijak." Jelas Avram yang membuat Zack merasa semakin tenang.

"Baiklah, sudah cukup dengan penjelasannya. Kamu sudah siap, kan? Saatnya kamu berangkat Zack!" Tegas Avram.

"B-baik!!!" Teriak Zack sedikit gugup.

Avram menjentikkan tangannya. Seketika portal dimensi muncul dihadapan mereka. Diikuti dengan Acnes, perlahan Zack memasuki portal tersebut.

"Semoga beruntung, Zack." Kata Avram berharap.

Zack yang sudah masuk melihat keadaan di dalam portal. Semuanya terlihat absurd, tak dapat dikatakan dengan kata-kata. Kemudian dalam keabsurd-tan tersebut perlahan cahaya putih yang semakin terang mendominasi.

Ketika tersadar, Zack melihat kondisi sekitar. Terdapat asap, api, ledakan, kendaraan perang, para prajurit bersenjata, suara tembakan maupun suara teriakan dimana-mana. Kemudian ia melihat dirinya. Ia sangat kaget saat melihat dirinya berdiri sambil memegang senjata dan berpakaian layaknya seorang prajurit perang.

"Zack apa kau baik-baik saja?" Tiba-tiba muncul suara entah darimana yang membuat Zack sedikit merinding.

"S-siapa itu?" Tanya Zack.

"Ini aku, Acnes yang saat ini dalam bentuk baju armormu." Jelas Acnes.

"Baju armor?" Pikir Zack yang perlahan wajahnya mulai memerah malu.

"Ada apa Zack?" Tanya Acnes.

"Apa berarti saat ini kamu sedang memelukku erat? Memikirkannya saja membuatku malu." Jelas Zack.

"A-apa y-yang k-kamu katakan!!! T-tentu saja aku berubah dalam bentuk armor untuk m-melindungimu dari tembakan!!! M-masa kamu s-sange sama armor, dasar jones!!!" Kata Acnes sedikit marah tak menentu.

"I-iya maafkan aku." kata Zack.

"Hei pemuda apa yang kamu lakukan! jangan bengong saja!!! Ayo bantu barisan depan untuk bertahan!!!" kata seseorang yang berpakaian sama sepertinya, mungkin seorang prajurit.

"S-siap laksanakan!" Teriak Zack yang langsung bergerak membantu barisan depan tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi.

"Berani mengambil resiko dan Nekat adalah dua hal yang berbeda."

-Bersambung-

Portal Dimensi (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang