Bagian 2. Aku...

840 83 3
                                        



Sudah 5 hari lebih, sejak trio RK menemukan gadis itu. Saat ditemukan dia penuh luka di sekujur tubuhnya, pakainnya seperti seragam SMA compang-camping. Secara fisik memang gadis itu seperti gadis biasa, tubuhnya mungil dengan potongan rambut bob agak bergelombang. Anak buah Frankenstein sudah mencari identitas gadis itu maupun keluarganya, tapi tak ada informasi apapun tentang dia.

Mau tak mau mereka membawa gadis itu, menurut Frankenstein ia tak yakin bahwa anak itu bagian dari UNION. Tak ada data apapun tentang dia. Menurut Tuannya Cadis Etrama Raizel dia merasakan energi lain dari gadis itu. Hampir mirip dengan energi pada saat terjadi ledakan tersebut. Dengan kata lain gadis ini adalah penyebab ledakan itu.

Sayangnya sudah 5 hari dia tidak siuman. selama itu Frankenstein melakukan penelitian terhadap anak itu, dan sepertinya menjadi permainan baru baginya.

" Apa ada perkembangan Bos?" M21 muncul dari pintu.

"Hmm, secara fisik memang tak ada yang istimewa. Tapi untuk penyembuhan luka, meski tak signifikan tapi memang sedikit lebih cepat daripada manusi normal. Dan bagian yang menarik adalah darahnya. Entah bagaimana darah gadis ini mempunyai komponen yang berbeda dari manusia biasa." Pria itu kemudian mengambil sebuah wadah berisi tanaman kecil dan dia sebuah tabung kecil berisi carian merah pekat.

"Lihatlah dan perhatikan baik-baik." Setelah itu dia meneteskan cairan merah itu ke atas tanaman dalam pot itu. Tiba-tiba muncul suara sshhhh , dan asap kecil keluar dari tanaman itu. Tanaman itu mulai mati. Membusuk.

"Apa itu Bos??"

"Ini adalah sampel darahnya. Cairan ini hanya memunyai kadar 50% darah anak itu, dan apa kau lihat tadi. Darah gadis itu mempunyai racun yang kuat. Aku tak yakin dengan komposisi dalam darahnya tapi yang jelas cara kerja racun itu seperti asam yang sangat kuat, yang bisa membunuh makhluk hidup."

"Jadi anak itu membawa racun yang berbahaya"

Frankenstein hanya diam, sejenak dia mengingat seseorang dengan keistimewan di daranya juga. Seseorang yang ia kenal "Kurang lebih seperti itu. Karena itu kita harus waspada apabila dia siuman. Entah pihak mana yang akan dia bela. Kita tidak tahu." Berjalan menuju pintu keluar kemudian disusul oleh M21.

****

Rasanya masih seperti mimpi. Gadis itu terbngun di sebuah ruangan yang didominasi warna putih, penuh dengan aroma obat-obatan. Di salah satu sudut ruangan terdapat beberapa komputer yang di belakangnya ada kabel-kabel hitam yang apabila di telusur maka akan terhubung pada tabung rakasasa penuh cairan bening.

Tak tahu apa yang barusaja tejadi pada dirinya. Seperti terbangun dari sebuah mimpi. Mimpi yang panjang, yang bahkan dia sendiri tidak ingat mimpi apa itu. Sebelum ini ia merasa berada di suatu tempat yang indah dan nyaman, kemudian tempat itu menjadi gelap tidak menyenangkan, dan kosong. Ia tak bisa mengingat tempat seperti apa itu. Yang ia ingat hanya namanya Mirai. Itu saja.

Ia mencoba bangun dari ranjang sebelum tiba-tiba sesorang pria masuk keruangan itu. Rambutnya blonde panjang. Sedikit berombak. Dia memakai jas lab putih panjang, yang padukan kemeja putih didalamnya.

"Oh, rupanya kau sudah bangun. Maaf kakimu harus aku ikat yaa." Pria itu hanya tersenyum.

Ia baru menyadari sebuah tali mengikat salah satu kakinya dan tehubung dengan ranjang. Mungkinkah mereka barusaja menculiknya dan melakukan eksperimen padanya.

"Si..siapa kamu!? Dimana aku? Apa yang kamu lakukan padaku. Mu..mukinkah aku barusaja diculik ??"

"Tenang, tenanglah. Kami tidak melakukan apapun padamu, justru kami mengobati luka-lukamu. Tempat ini adalah Laboratoriumku." Kata pria itu dengan tenang. Dia berjalan kearah rak penuh obat-obatan. "Yang seharunya bertanya adalah kami. Siapa kamu? Kami menemukanmu di sebuah reruntuhan bekas ledakan."

Laboratorium katanya. Sejujurnya ia pun tak yakin siapa dirinya. Apalagi kata pria itu dia ditemukan di bekas reruntuhan ledakan. Ledakan apa? Bagaimana ia bisa disana? Ia pun betanya-tanya hal sama. Kalau saat ini ia tak memberi jawaban yang memuaskan sepertinya dia akan berakhir sebagai eksperimen percobaan. "A..aku, namaku Mirai. Ta..tapi aku tak tahu ledakan yang anda maksud tadi. A.aku tak bisa ingat apapun. Sungguh! Aku tak tahu bagaimana aku bisa disana? Yang aku tahu hanya namaku Mirai. Itu saja!?"

Melihat reaksi anak itu, Frankenstein tahu dia memang jujur. Alat yang ia pasang sebelumnya pada gadis itu dapat mendeteksi kebohongan. Dan saat ini alatnya tak bereaksi apapun.

"Jadi saat ini kamu tidak ingat apapun. Kalau begitu sepertinya kamu perlu menginap beberapa hari disini sampai ingatan dan luka-luka mu pulih. Oh, ya panggil saja aku Frankenstein."

Mendengar jawaban pria bernama Frankenstein itu seketika membuat Mirai panik. "Ta..tapi aku tidak tahu tentang ledakan itu. Tolong jangan lakukan eksperimen padaku!"

"Hah, eksperimen?? Tenang saja, kami tak akan melakukan eksperimen apapun pada dirimu. Kami hanya butuh informasimu terkait ledakan itu." Frankenstein tersenyum. Tak semua kata-kata yang ia ucapkan benar. Sebenarnya ia sudah melakukan eksperimen pada sampel darah anak itu.

"Selama itu, kamu bisa tinggal disini sebentar."

Tak yakin apakah ia harus mengikuti perintah pria Frankenstein itu. Tapi memang saat ini tak ada tempat yang ia tuju. Bagaimana bisa tahu tujuan kalau identitas dirinya saja lupa. Mau tak mau Mirai mengikuti perintahnya.

"Baiklah.." Mirai mengangguk. " Te.. terima kasih banyak sebelumnya sudah merawatku."

Frankesntein tersenyum "Sekarang istiratlah. Nanti setiap beberapa jam seseorang akan datang membaw-"

Tiba-tiba seseorang masuk ke ruangan itu. Seorang pria berambut mangkuk.

"Bos! Darurat!"

"Ada apa Tao?"

"Sepertinya kau harus melihatnya!" kedua pria itu meninggalkan laboratorium.


dan sekaligus meninggalkan Mirai sendiri yang  kebingungan di ruangan itu.

".... Lalu aku bagaimana?"

                                                                           *************


##############

Hallooo... Maaf, maaf  ya sekaliiiiiiiiii... baru bisa lanjut sekarang. 

Setelah ini Author akan berusaha untuk Update teratur. Jadii terus ikuti ceritanya yaa.. ^3^ 

Thank  You. 

Noblesse CrossoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang