Sebuah teriakan mengagetkan mereka semua, teriakan itu berasal dari monitor yang terhubung dengan kamar Mirai. Mirai yang awalnya tidur dengan tenang tiba-tiba saja berteriak dengan kesakitan.
Monitor yang berfungsi untuk memproyeksikan mememori tiba-tiba saja memunculkan gambar-gambar yang sangat tidak jelas. Diantara gambar-gambar itu suara-suara juga muncul. Suara yang keluar seperti halnya CD yang rusak. Tak jelas. Hanya beberapa kata saja yang dapat terdengar, seperti Mati saja!, Monster!, Jangan pergii.. Maafkan aku.
Selama monitor itu memunculakan proyeksi-proyeksi memori, dikamarnya mirai mulai kesakitan. Ia berguling ke segala arah, dengan memegangi kepalanya. Tiba-tiba saja diantara luka-lukanya darah mulai keluar. Tapi darah yang keluar itu tidak menes, namun justru melayang-layang keudara. Yang kemudian bergerak-gerak secara liar, membentuka cambuk yang menghepas keseisi kamar.
"Tao cepat segera berikan obat biusnya !!" kemudian seluruh kamar Mirai di selimuti asap pekat. Tak lama setelah itu Mirai kembali tenang, darahnya yang tak terkendali tadi kehilangan kepadatannya dan memuncratkan warna merah ke seisi kamar. Dan monitor proyeksi berhenti menampilkan gambar.
Seluruh orang di ruangan itu hanya tertegun. Mereka tak percaya apa yang baru saja mereka lihat, bahkan Frankenstein. Ia tak percaya seorang anak bisa mengendalikan darah seperti masternya, Raizel.
******
Maaf teman-teman part yang ini pendek sekali.
Sebenernya mau aku gabungin sama part yang sebelumnya tapi jadinya panjang baget.
niatnya sih aku potong biar gak bosen baca part yang kepanjangan hahaahhaha....
yaah, doakan setelah ini Author lebih bisa Update teratur dan partnya lebih rapi yaa. ^3^
KAMU SEDANG MEMBACA
Noblesse Crossover
Fiksi PenggemarSebuah retakan dibatas antara dimensi terbuka. Kejadian yang seharusnya tak boleh terjadi ini membuat keseimbangan dimensi goyah. Sementara itu di sebuah kota. Seorang gadis misterius tiba-tiba muncul tempat ledakan yang tak diketahui penyababnya.