Aku ingin mengucapkan terima kasih dan mohon maaf. Meski aku yakin, terima kasih dan maaf tetap takkan cukup untuk mewakili segala kata yang semestinya keluar dari mulutku.
Ini lebih patut dibalas dengan yang lebih pantas dari sekadar terima kasih.
Mencintaimu adalah sebuah kesempatan berharga yang takkan sanggup terbeli oleh siapapun. Terima kasih telah mempersilakanku mencintaimu.
Terima kasih atas segala senyum yang kau pamerkan.
Terima kasih atas segala tawa yang kau tularkan.
Terima kasih atas tangis yang kau ciptakan.
Terima kasih atas waktu yang begitu panjang namun tetap terasa singkat.
Nanti, besok, lusa, minggu depan atau seterusnya, tolong tetap ingat aku. Bukan sebagai orang yang pernah hadir, namun sebagai rumah keduamu yang memberi dan diberi banyak pelajaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekantung Prosa Berjudul Terima Kasih
PoetrySekalipun hatinya berulang kali jatuh dan patah, pada kenyataannya, tidak sedikit orang yang lebih memilih untuk berterima kasih. Dan kabar baiknya adalah: aku akan berterima kasih. Maka akan kutuliskan sekantung prosa berjudul terima kasih. © Janua...