"Aku yang trauma, atau masalalu yang menjadikan ku seperti ini?"
- Adrianna Thalia -
Musik adalah dunianya.
Gadis itu pernah berkata,
"Hidupku tanpa musik bagaikan bumi tanpa pohon."Dia, Adrianna Thalia.
Gadis yang selalu malas untuk melakukan sesuatu.Entah karna malas, atau masalah berat badannya.
Mungkin gadis itu terlalu malas membawa berat tubuhnya (?)Adrianna POV
Aku memutar musik kesukaanku di dalam kamar.
Almost Paredise.
Sambil tiduran di kasur milikku dan membaca cerita dalam aplikasi wattpad.
Banyak orang yang bilang kalau aku adalah perempuan yang pendiam.
Kadang aku membenarkan hal itu, tapi terkadang juga tidak.
Karna menurutku, kalau orang pendiam itu yang benar-benar jarang bicara.
Sedangkan aku? Aku bukan orang yang seperti itu.
Yang kalau bicara hanya karna ada sesuatu.Menurut teman-temanku, aku perempuan yang tidak cerewet, tidak juga pendiam.
Dan yang paling teman-temanku kesal kepadaku adalah, aku yang sering memotong pembicaraan mereka sebelum mereka selesai bicara.Ya, itu memang benar sih.
Aku sering memotong perkataan mereka saat mereka sedang bercerita.Dalam memilih sahabat atau teman,
Terkadang satu kelas pun aku anggap sahabat.Akan ku beritahu jika aku,
Tipe perempuan yang menyebalkan.Sebenarnya sih tidak juga.
Karna yang menyebalkan itu teman-temanku.
Aku perempuan yang juga sangat mudah terpancing emosi, aku mudah marah.Aku bisa masak, loh.
Jadi jangan anggap, jika perempuan mager-an itu tidak bisa apa-apa.Dalam hal pertemanan aku juga biasa-biasa saja. Tapi terkadang, aku ingin temanku bisa mengerti perasaanku.
Aku tipe perempuan yang suka curhat atau bercerita kepada orang lain, ya walau tidak semua tentang kehidupanku sih.Aku termasuk salah satu anak
Broken Home.
Ya, aku suka kesal jika kedua orang tuaku jarang memberiku izin untuk main bersama teman.
Dan aku paling benci, jika diriku di bandingkan oleh ketiga kakaku!Aku sering merasa kesepian saat dirumah, karna ketiga kakaku sudah menikah dan kuliah.
Aku hanya tinggal bersama kedua orang tuaku, tapi terkadang kakaku yang ketiga suka pulang kerumah kalau tidak ada jam kuliah.
Dan aku sangat ingin memiliki adik.Untuk masalah hatiku, umm--
Entahlah, aku tidak mengerti dengan hatiku.
Dia terlalu mudah untuk menyukai orang lain.
Dan pada akhirnya, ia juga yang akan tersakiti.
Hatiku terlalu mudah untuk menempati seseorang didalamnya.Mudah menerima,
Sulit melepas.Kira-kira kalimat itulah yang menggambarkan ciri dari hatiku.
Aku tidak bisa membuat kata-kata atau puitis.
Aku memang benar-benar tak bisa.
Otakku selalu buntu saat aku membutuhkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik.
Teen FictionPersahabatan kami tidak seindah persahabatan kalian. Tapi, persahabatan kami mempunyai moment dan kisah yang tidak pernah kalian lewati sebelum nya. Se-gila apapun kami , kami adalah sahabat. Se-rusuh apapun kami, kami tetap bersama. Se-egois ap...