4

232 6 1
                                    

Author pov

Rhafi dan vania berjalan beriringan menuju ruangan perpustakaan,selama dalam perjalanan menuju perpustakaan rhafi dan vania hanya diam,hingga akhirnya rhafi membuka suara.

"Eh van,gw sampe lupa,bonyok lo apa kabar??"tanya rhafi sambil sesekali merapikan jambulnya.

"Bonyok gw?? Mereka baik kok,bonyok lo gimna?? Eh si cavin apa kabar?? Gw gak sempet ketemu dia kemarin"ucap vania sambil menoleh menatap rhafi sekilas kemudian memalingkan wajah karna ia tak mau menatap rhafi lama-lama.

"Sama,bonyok gw keadaannya baik juga,sih cavin dia baik kok,tapi yah gitu ada perubahan semenjak lo pindah"ucap rhafi

"Berubah?"gumam vania

Sesampai mereka diruangan perpus,vania dengan segera mencari buku yang ia ingin pinjam untuk pegangan jika ia suntuk.

Setelah vania selesai meminjam buku mereka kembali ke kelas untuk memulai jam pertama.

* * *
Kring....kring....kring 🛎🛎
(Anggap aja itu bunyi bel yak😂)

Bel istirahat pun berbunyi,para siswa yang tadinya bermalas-malasan kini berteriak histeris dan bergegas menuju kantin.

Lain halnya dengan rhafi..
Rhafi lebih memilih menghabiskan waktu dirooftof daripada di kantin.

Ia sendiri,yah memang dari dulu ia sendiri saat ditinggalnya..

Tiba-tiba ia teringat akan sahabatnya dulu.....Nisa

Dulu rhafi mempunyai 2 orang sahabat,salah satunya vania.
Nisa Alexander,sahabat rhafi dan irang yang sangat rhafi sukai tapi,,, itu dulu. Setelah luka yang nisa berikan,dia pergi tanpa pamit,tanpa mengucapkan sepatah kata,tanpa meninggalkan jejak ia seperti di telan oleh bumi.

Saat itu rhafi frutasi,ia marah bahkan sangat marah,tapi ia sadar marah takan membuat nisa kembali.

Salah satu sisi rhafi bersyukur,karena ada vania sahabatnya,setidaknya tidak semua sahabatnya meninggalkannya.

Tak seorang oun tau tentang luka yang rhafi rasakan.ia memendam,memendam semuanya sendiri. Itulah rhafi,ia tak mau satu dunia tau bahwa ia serapuh ini.

* * *
Rhafi home🏠

Rhafi masuk tanpa mengetok atau memberi sepatah kata karena percuma tak seorang pun ada di rumah yang mewah ini.

Ia berjalan menuju kamarnya sambil bersenandung ria

"Kok sepi amat,kek hati gw"gumamnya

Rhafu meletakkan ranselnya di atas meja belajarnya,kemudian ia berniat membersihkan diri namun, terlihat dari balkon kamarnya,ia melihat vania sedang melambaikan tangannya,sebuah isyarat yang mengatakan bahwa vania memanggil rhafi.

"Rhafi berjalan mendekati balkon dan bertanya "apaan?"tanya rhafi sedikit teriak.

Vania menatap rhafi yang masih berpakaian sekolah
"Lo baru pulang?"tanya vania yang diangguki oleh rhafi

"Temani gw dong"ucap vania

Rhafi mengernyit "tumben"gumamnya

"Mau kemana emangnya?"tanya rhafi

"Ke grandmedia yayyayah"mohon vania

"Sekarang? Kalo sekarang gw gak bisa,gw mau istirahat dulu"ucap rhafi lembut.

Jangan buat gw melting plis,batin vania

"Gak sekarang kok,jam 4 gimna??"ujar vania sambil berloncat senang

"Yaudah deh,ntar lo cht gw aja"ucap rhafi kemudian berbalik menuju ruang kamarnya dan membersihkan dirinya kemudian rhafi mengistirahatkan diri sejenak.

* * *
Wahh maaf yah baru update soalnya lagi sibuk authornya,btw maaf yah typo gw bertebaran dimana-mana😂

Sekali lagi maaf yah

My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang