5

275 10 0
                                    

Jangan biarkan rasa takut menghentikanmu

* * *

Author pov

Vania menatap jam tangannya,kemudian ia meraih hp dan memberitahu rhafi tentang janjinya tadi siang.

@vania_
Rhaf jadikan?

@Rhafi03
Iye jadi,gw siap-siap dulu

@vania_
Oke


Vania bersiap-siap untuk pergi ke GM bersama rhafi sahabat masa kecilnya.

Vania mengenakan kaus casual,celana jeans stengah lutut dan sepatu adidasnya. Tak lupa sedikit menggunakan blush on dan pelembab bibirnya,rambutnya ia ikat menjadi satu kepang.

Lain halnya dengan rhafi
Rhafi hanya cuci muka,dan menggosok gigi,ia menggunakan kaus putih polos dan celana hitam jeans,serta jaket boombernya.

"Maka,nikmat Tuhan mana lagi yang ingin kamu dustakan?"ucap rhafi yang sedang berkaca.

Setelah merasa ganteng ia pun turun ke bawah.

"Kamu mau kemana?"ucap seorang wanita paruh baya yang sedang menonton drama india.

"Aku di ajak jalan mah sama tetangga sebelah"ujar rhafi sambil memakai sepatunya.

"Tetangga sebelah?? Vania?? Ato mamanya vania?"tanya rana mengalihkan perhatiannya kepada anak sulungnya.

"Vania lah mah"ucap rhafi

Setelah selesai menggunakan sepatunya ia menyalim rana dan
"Mah aku pergi yah"pamit rhafi

Langkah rhafi terhenti saat melihat cavin baru saja pulang sekolah.

"Hai cav"sapa rhafi kemudian melanjutkan perjalanannya.

"Mau kemana lu kak?"tanya cavin sambil menaikkan alisnya.

Rhafi membalikkan badannya dan mendekati cavin adiknya.

"Gw di ajak vania ke GM klo lu bosan lu boleh kok nyusul,gw pergi yah"ucap rhafi sambil menepuk bahu adiknya.

Cavin hanya mengangguk-anggukan kepalanya,kemudian ia tersadar dari satu hal vania yah vania.

Cavin berlari keluar mengejar rhafi dan berteriak.

"Kak dia udah balik dari bandung yak?"tnya cavin yang di angguki oleh rhafi.

Rasa senang pun menjelar di dalam diri cavin kemudian ia berlari masuk dan bersiap-siap menyusul rhafi dan vania.

* * *

Rhafi menatap sebuah rumah berjulang tinggi berwarna cream. Tak lama setelah itu vania keluar,saat vania hendak menutup pagar rumahnya ia kaget melihat rhafi sedang bersender ditembok pembatas rumah mereka.

"Bikin kaget aja anjir"ucap vania mengelus dadanya.

"Alay lu anjir,padahal gw kaga ngapa-ngapain"ucap rhafi terkekeh.

"Hehehe,make mobil gw aja yuk"ucao vania yang mengajak rhafi ke garasi rumahnya,namun hal itu di cekal oleh rhafi.

"Yeee,kaga-kaga make mobil gw yakali make mobil lu"ucap rhafi menolak permintaan vania.

"Seterah lu aee"ucap vania mengalah.

Setelah itu rhafi berjalan menuju garasi mobilnya,saat hendak memasuki mobil rhafi dikagetkan oleh cavin yang tengah duduk sambil memainkan smartphonenya.

"Lu kek jin tomang ngagetin gw anying"ucap rhafi sambil menjalankan mobilnya keluar garasi.

"Yaelah jangan samain gw dengan kembaran lu dong"ujar cavin tak terima karena di sama-samakan dengan jin tomang yang di maksud rhafi.

Rhafi hanya mengangguk-anggukan kepalanya,tidak menghiraukan ucapan adiknya.

"Kuy"ucap rhafi yang diangguk vania.

"Hai nia"sapa cavin memajukan kepalanya di hadapan vania.

"Ehh hai cavin,elah lu udah gede yahh"ucap vania basa basi.

Vania merasa canggung karena sudah lama ia tak bersama mereka.

"Yakali gw kecil mulu,doain gw yah lo?"ucap cavin yang membuat vania terkekeh.

Rhafi memutar bola matanya jengah.

"Lu pada asik bat ceritanya,berasa supir gw"celetuk rhafi dengan nada kesalnya.

"Yaelah sans ma bro"ucap cavin sambil meninju lengan rhafi

"Sakit bego"ucap rhafi

"Eh udah-udah"lerai vania yang diangguki oleh cavin namun tidak dengan rhafi

"Nyesel gw ngajak lu"ucap rhafi dengan nada jengkelnya.

"Setdah anying lu"ucap cavin

Vania hanya terkekeh melihat kelakuan kedua sahabat masa kecilnya.

Kalian gak berubah yah,masih tetap sama,batin vania.

* * *
Sesampai di GM mereka sibuk dengan urusan masing-masing.

Vania yang tengah sibuk mencari novel-novel terbaru,rhafi sibuk dengan buku-buku pelajaran sekolahnya,dan cavin!! Entahlah sedari tadi ia sedang sibuk dengan game di hpnya yang tak lain adalah Mobile Legend.

Setelah selesai mencari buku yang mereka mau,mereka langsung segera membayarnya di kasir.

"Eh van habis ini mau kemana?"tanya rhafi sambil menatap vania sekilas.

"Pulang aja deh,atau lo mau makan dulu?"tanya vania..

"Ini mas"ucap salah satu pegawai wanita dengan genit.

Rhafi mengeluarkan beberapa uang berwarna merah dan memberikan kepada pegawai wanita itu.

"Sekalian yah mbak dengan bukunya"ucap rhafi sambil menunjuk buku punya vania.

"Ehh gak usah rhaf gw yang bayar,kan gw yang ngajak lu kesini yakali lo yang bayar"tolak vania dengan cepat karena ia tak enak hati pada rhafi.

"Gapapa kali,mbak tolong yah"ucap rhafi.

"Ihh rhaf gak usah lo mah"ucap vania sambil mengayunkan ujung jaket rhafi.

"Udah deh van,gpp"ujar rhafi lembut.

Ohh tuhan hambamu melting,batin vania

"Yaudah deh tpi ntar gw yg traktir kalian yahyah"ucap vania memohon.

"Iyha"ucap rhafi mengiyakan.

Dalam perjalanan menuju cafe,vania terus memohon agar dirinya yang mengtraktir kedua afik berkakak itu.

"Setdah ni bocah kenapa sih? Ok fine lu yang traktir kita,lu ngebet bat traktir kita emng ada apaan sih?"tanya cavin yang sudah kesal dengan sikap vania yang terus memohon agar dirinya dan rhafi ditraktir.

"Ok fix yah gw yang traktir,heh gw yang bayar"ucap vania pada rhafi sambil membuang muka.

"Hmm"dehem rhafi dan kembali fokus menyetir.

* * *
Sesampai mereka di cafe,vania langsung memesan makanan untuk kedua curut ehh kedua sahabatnya dan untuk dirinya.

Sudah 1 jam mereka di cafe,hanya untuk ngobrol dan bercanda ria.

"Ehh,pulang yuk udh malam nih talut di cariin gw"ajak vania

"Hmm,oke deh"setuju rhafi yang di angguki oleh cavin.

"Entar yah,gw bayar dulu"ucap vania

kemudian ia menghampiri mbak yang di kasir untuk membayar makanan yang mereka pesan tadi.
Setelah itu mereka langsung pulang.

* * *

Maaf guys ngasal bat sumpah novel gw,tpi gw pengen coba aja😂 di joinin aja😂

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang