#1 Harry Potter And The Beginning Of Magic (Harry Hermione Story)

Talks Magic Again

Desa itu tampak cukup besar bernaung kegelisahan dan bencana nampak jelas telah terjadi. Di sebelah pohon ek besar, terpampang papan kayu bertuliskan Little Hangleton. Beberapa orang tampak mengemasi barang-barangnya dan meninggalkan rumah mereka. Sebagian bertahan dari bencana apapun yang mungkin selanjutnya akan terjadi.

Keramaian perlahan terdengar bersama teriakan histeris orang-orang. Langit secara misterius berubah menjadi kehijauan di tengah gelapnya malam. Sinar bulan pada malam itu juga menyingkir lantaran warna hijau mengalahkan warna cerahnya. Simbol mengerikan perlahan ikut menyertai, diiringi jeritan orang-orang.

Tengkorak mengerikan dengan ular besar terjulur dari lidahnya terlihat jelas di angkasa. Banyak sekali ular yang terjulur dari lidahnya. Transformasi terjadi, ular - ular itu berubah menjadi sekumpulan orang - orang berjubah hitam dan bertopeng layaknya tengkorak manusia sesuai dengan simbol di angkasa itu. Mereka berbaris dengan tongkat sihir masing-masing bak pasukan kematian yang menebar terror dimana-mana.

"Ayah ibu!" Teriak seorang lelaki tak jauh dari kejadian mengerikan itu.

"Vernon apa yang kau lakukan disini, kembali masuk rumah!" Seorang bapak itu membentak seorang pemuda gemuk dengan tersirat khawatir.

"Aku ingin membantu kalian!" Balas pemuda gemuk bernama Vernon membentak sama kerasnya dengan sang ayah.

"Masuk Vernon, kau jaga adik-adikmu saja di dalam rumah!" Sang ibu menarik masuk putra sulungnya ke dalam rumah. Lalu ia kembali menyusul suaminya.

"Kita harus bersiaga, kita harus melindungi anak - anak kita!" Ujar sang bapak dengan peralatan tajam seperti pedang peninggalan zaman jajahan Pranciss dan beberapa alat tajam yang dibawa oleh istrinya.

Sayangnya, semua peralatan yang terlihat berbahaya dan dirasa mampu menjadi pelindung itu tidak mempan untuk mereka, orang-orang berjubah hitam dengan penutup muka yang aneh itu. Mereka membunuh satu persatu orang yang berusaha menghalangi jalannya hanya dengan goyangan tongkatnya.

"Tidakk!!!" Teriak anak lelaki tadi berlari keluar dari rumahnya, mendapati kedua orang tuanya tergeletak tak bernyawa. Tak ada luka ataupun bekas pembunuhan selain nyawa yang melayang.

***

Harry Potter terbangun dengan nafas panjang. Tubuhnya basah keringat yang mengalir deras. Jantungnya seperti tak bisa dikendalikan. Bergetar semaunya. Ia meraba-raba dinding mencari tombol pengaktif lampu kecil diatas, sembari mendudukkan diri. Setelah mendapat pencahayaan yang cukup, dipakainya kacamata bulat yang penuh selotip di sisi pegangan.

Harry tidak menyangka mendapati mimpi seburuk itu. Berjam-jam ia memikirkan ibu angkatnya, tetapi yang masuk kedalam mimpinya justru ayah angkatnya. Mr. Dursley sempat berbagi kisah kepada Harry setelah Mrs. Dursley selesai bercerita. Ia mengungkapkan kisah kematian keluarganya, yang kemudian terbawa mimpi oleh Harry. Kejadian itu terjadi hampir bersamaan dengan bencana yang menimpa keluarga Potter.

"Ketahuilah nak, dunia sihir itu penuh dengan kejahatan yang tidak terkendali dengan baik." Ujar Vernon pada sore hari itu. Hermione di samping Harry menggigit lidah mendapati gertakan dari Mr. Dursley. "Kedua orang tuamu meninggal karena mereka nekat masuk lebih jauh kedalam dunia itu."

"Tetapi, mom bagaimana kedua orang tua kandungku meninggal?" Tanya Harry tanpa menggubris ungkapan ayah angkatnya. Duddley bahkan melongo menyaksikan percakapan itu dan mengehentikan mengunyah dari makanan.

"Mereka meninggal hampir bersamaan dengan meninggalnya kakek dan nenekmu di Desa Little Hangleton yang saat itu sedang dilanda bencana mengerikan." Jawab Mrs. Dursley dengan suara lirih. "Aku tidak tahu pasti Harry, tapi mereka meninggal dalam misi besar itu. Pada suatu malam kau dibawa ke rumah keluarga Evants oleh seorang Professor bernama Professor Dumbledore. Aku ada disana saat Vernon meninggalkanku untuk melindungi keluarganya di Desa Little Hangleton. Bersama ayah dan ibu aku mendengarkan peristiwa kematian Lily dan James Potter. Mereka..."