23

904 97 12
                                    

Sore itu, Taeyong dan Jaehyun menonton berita di rumah. Tangan mereka memegang kaleng bir, di depan mereka sudah ada tteokbeokki. Mereka tersenyum melihat berita sore itu. Setelah mereka memberikan rekaman yang mereka dapatkan kemarin, malam itu juga langsung mereka serahkan ke kantor polisi.

Hari itu berita tentang pemilik bar yang mempekerjakan anak di bawah umur dirilis. Para gadis dibawa ke pusat pemberdayaan remaja.

“Tapi, hyung. Apa baik-baik saja membiarkan Hyejung tinggal di rumahmu?”

“Aku tidak bisa membiarkan dia dibawa ke pusat pemberdayaan remaja. Dia sekolah dari hasil kerjanya karena neneknya hanya buruh cuci piring di sebuah restoran kecil di pinggir jalan. Yang neneknya tau, dia bisa sekolah karena mendapat beasiswa”

Hyejung adalah salah seorang gadis di bawah umur yang dipekerjakan di bar. Ia memohon pada Taeyong untuk membawanya pergi dari sana. Taeyong yang tidak tega akhirnya membawanya pergi dan menitipkannya pada ayahnya di rumah. Hyejung berjanji akan menjadi adik yang baik.

Sementara itu, Jinri, gadis lainnya yang masuk ke ruangan mereka memilih untuk kabur. Sebelum polisi mencari mereka, Taeyong sudah lebih dulu minta bantuan Kyungsoo untuk membuatkannya surat keterangan adopsi untuk Hyejung.

“Sepertinya kita sudah lama tidak ke Oh Sung ya?” Taeyong tiba-tiba teringat Krystal.

“Hyung mau ke sana nanti malam? Ayo, aku mau makan daging panggang”

“Call!!” Taeyong menyesap bir di tangannya.

***

 Tanpa melakukan reservasi, Taeyong dan Jaehyun datang ke Oh Sung restoran. Karena tak melakukan reservasi sebelumnya, mereka tidak mendapat ruangan di lantai dua. Mereka hanya mendapat meja di lantai satu tanpa sekat penutup.

 Taeyong dan Jaehyun memilih meja di ujung kiri. Dari sana, Taeyong bisa melihat wajah dingin Krystal, yang sesekali tersenyum saat ada tamu datang atau akan bayar. Taeyong tersenyum kecil. Sudah lama rasanya ia tidak bertemu gadis itu.

 Terakhir aku bertemu dengannya…oh ya di restoran cina. Aku juga menciumnya saat itu.

 “Hyung? Kenapa kau senyum-senyum sendiri?” tanya Jaehyun.

 “Naega? Eonje?”

 “Baru saja”

 “Yak! Lihat saja dagingmu, jangan sampai gosong” Taeyong kembali melihat Krystal. Gadis itu tak sadar Taeyong sedang memerhatikannya.

 Pukul 10 malam itu. Taeyong dan Jaehyun ditegur waitress untuk segera pulang. Mereka telah melakukan pembayaran tiga puluh menit lalu tapi tak juga pergi dari tempat duduknya.

 Ponsel Taeyong berdering. Nomor tak dikenal muncul di layarnya.

 “Halo, sajangnim, oh tidak-tidak kau bukan lagi sajangnim, kau tuan penipu” Taeyong tersenyum mendengar suara dari ujung telepon.

 “Aku penipu tapi kau berengsek mempekerjakan anak di bawah umur untuk melayani laki-laki hidung belang”

 “Urusan kita belum selesai, son-nim. Kutunggu kau di sisi barat sungai Han”

 Taeyong menjauhkan ponsel dari telinganya. Pria botak itu menelponnya. Ia langsung menghubungi Kyungsoo, bahwa pria botak yang tengah dicari keberadaannya itu akan menemuinya di sungai Han.

 “Hyung, aku akan ke sana, kirim lebih banyak polisi”

 “Polisi saja tidak cukup, aku sudah memanggil agen-agen lain kau mungkin mengenalnya. Mereka sudah dalam perjalanan ke sana. Lumpuhkan dia sampai polisi datang dan menangkapnya”

 “Araseo”

 Setelah melakukan pembayaran Taeyong dan Jaehyun meninggalkan Oh Sung Restoran. Mereka memacu motornya dengan kecepatan tinggi menuju sisi barat sungai Han. Mereka bertemu belasan orang yang dimaksud Kyungsoo. Mereka semua anggota kepolisian tapi mereka berpenampilan seperti gangster.

 “Oy, Taeyongi-hyung,” panggil Mark. Ia turun dari motornya dan menyalami Taeyong.

 “Anak ini bukannya membungkuk padaku malah menyalamiku seolah kau yang lebih tua”

 “Ayolah, tidak perlu ada senioritas di sini. Kita semua di sini satu angkatan di kepolisian,” lanjut Mark. “Aku membawa teman-temanku, kenalkan hyung. Dia Lucas dan Jungwoo” Taeyong hanya mengangguk memberi salam. “Kalau yang lain kau sudah kenal kan, Yuta, Haechan, Johnny, Winwin, Jaemin, Renjun, Chenle, Kun, Hansol, Jeno, Ten dan Jisung”

 “Ah iya aku mengenal mereka semua, yang penting mereka siap menghadapi gangster kali ini. Ayo”

 Belasan pemuda itu memacu motornya ke sisi barat sungai Han. Karena sudah malam sungai Han mulai sepi. Tempat yang dipilih si pria botak sangatlah cerdas. Mereka turun dari motor. Si pria botak menertawai mereka.

 “Yak, apa sekarang seleksi masuk kepolisian hanya dinilai berdasarkan wajahnya saja? Kalian punya wajah yang tampan tapi siapa yang tau kalian bisa berkelahi atau tidak”

 “Yak! Pria botak, kenapa kau basa-basi? Ayolah langsung saja. Aku belum pernah berkelahi sejak setahun lalu, dan sekarang tanganku sangat gatal” Lucas memainkan kepalan tangannya.

 Mendengar itu beberapa gangster geram dan langsung menyerang mereka. Si pria botak tak ikut berkelahi. Ia duduk dan menonton para polisi muda melawan gangster yang sudah berpengalaman.

 Taeyong memukul, dan menendang beberapa orang di depannya. Tak hanya satu, ia diserang tiga orang sekaligus. Melihat Taeyong yang diserang tiga orang, Jaehyun menendang orang di sampingnya dan membantu Taeyong. Sementara itu beberapa anggota lainnya juga memukul dan dipukul. Mereka sama-sama kuat.

 Mereka sudah bertarung cukup lama, namun sudah terlihat bahwa satu persatu gangster mulai tumbang. Para anggota kepolisian pun sudah penuh luka, tapi mereka masih bangkit lagi dan bertarung. Si pria botak tampak bangkit berdiri hendak melarikan diri. Taeyong berlari ke arahnya.

 Bertepatan dengan saat itu, bantuan polisi datang. Si pria botak benar-benar kabur. Taeyong mengejarnya. Tak ada pilihan lain pria botak menceburkan diri ke dalam sungai yang gelap dan dingin. Taeyong mendengus kesal dan ikut menceburkan diri mengejar laki-laki botak itu. Perkelahian mereka berlanjut di bawah air.

 Jaehyun menyadari Taeyong yang menghilang ia kemudian berlari mencari Taeyong. Ia melihat air sungai yang bergerak-gerak tak wajar sedangkan air di sekitarnya tampak tenang. Jaehyun melihat rambut merah Taeyong.

Ia langsung terjun ke sungai itu dan membantu Taeyong dan menarik pria botak yang sudah tak sadarkan diri itu. Polisi akhirnya berhasil membekuk para gangster itu.

I'M A BOSS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang