Bab 5

57 8 0
                                    

    "Hah...lelahnya~" Kedua mataku menyipit.

   "Ku harap, aku tidak pernah tahu apa yang kau beli di dalam sana, kenapa banyak sekali sih?!" Gerutuku melihat sejumlah kantung belanjaan bergambar anime dan sejenisnya milik gadis barbar yang tengah berbaring di sampingku.

    "Heee....itu sedikit kok, hanya membeli beberapa komik, boneka, majalah, kostum, dan action figure." Jelasnya. "Ah, aku membelikan sesuatu untukmu kira, aku yakin ini pasti sangat cocok untukmu!" Kedua tangannya langsung sibuk mengeluarkan semua belanjaannya, mencari sesuatu.

    "Apa ini?" Aku mengambil sebuah komik yang di lempar mirai, gadis itu masih sibuk mengeluarkan semua belanjaannya.
"Super lovers." Di sampulnya tergambar 2 orang laki-laki yang tengah berpelukan. Wajahku seketika memerah. "Kyaaa...MIRAI MESUM!"

****

    "Sebenarnya kalian kenapa?"

    "Aku nggak salah, Kira saja yang berlebihan!" Aku mendengus kesal, dasar pendusta.

    "Menjijikan, kamu benar-benar wanita menyebalkan, sudah kubilang berkali-kali untuk tidak beli yang seperti itu!" Omelku.

    "Kira jahat..."

    "Kareshita malam ini aku, tidur di dekatmu." Aku membaringkan tubuhku di samping kareshita, memejamkan kedua mataku meski aku tidak tidur sama sekali, karena kantuk belum menyapaku.

    "Mirai, kamu tidak apa-apa?"

    "Memangnya aku kenapa?"

    "Tidak, hanya saja sepertinya kalian bertengkar."

    "Oh...Biarkan saja Kira memang seperti itu, diakan sedikit tsundere hehehe..." Aku mendengarnya tahu.

    "Tapi..."

    "Lunaru tenang saja, Kira bukannya jijik atau apa, dia hanya khawatir." Terjadi jeda beberapa saat. "Sebenarnya dulu aku itu pernah di bully, semua teman sekolahku tahu kalau aku menyukai hal seperti itu, kau tahukan maksudku, mereka menjauhiku dan menertawakanku."

   "Lalu Kira datang menolongku, kami tidak terlalu saling mengenal saat tu tapi dia mau menolongku dan memukul orang-orang jahat itu!" Ucapnya semangat. "Padahal dia bisa saja bersikap acuh tapi dia mau menolongku, sejak saat itu aku selalu mendekatinya meskipun Kira tak pernah menganggpku, tapi lama-lama kami dekat dengan sendirinya!"

    "Kira baik sekali ya."

    "Ya, dulu aku menganggapnya pahlawanku!"

    Aku hanya tersenyum dalam diamku. Saat itu aku menolongnya karena tidak suka melihat seorang gadis di perlakukan kasar dan di permalukan seperti itu karena aku juga pernah merasakan hal yang sama dulu, tapi siapa sangka Mirai menganggapnya sebagai hal yang sangat penting.

    "Ah..sudah malam, sebaiknya kita tidur, kita masih punya banyak tugas besok."

    "Ah...kau benar!" Aku juga memutuskan untuk tidur, setelah menguping pembicaraan kedua orang itu.

    "Selamat malam Kira-san." Kareshita berbisik pelan di telingaku.

****

Time Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang