seperti dihantam ribuan bintang jatuh aku tahu satu kebenaran bahwa cintanya menghancurkan perasaanku
Sudah sejak siang tadi aku mengikuti kemana Novan pergi bersama Tria. Dan mereka pergi sampai sejauh ini? Dari Jakarta sampai ke puncak Bogor?
Yaampun aku saja belum pernah diajak sejauh itu dalam satu hari.
Aku hanya melihat mereka dari balik kemudi tak berani menampakkan diri atau sekedar menanyakan kabar Novan dia sedang dimana dan bersama siapa karena aku takut. Takut akan kebohongan apa yang akan dia ucapkan nanti. Jadi aku lebih memilih diam.Kalian tanya bagaimana perasaanku? Coba bayangkan apa kalian akan baik-baik saja disaat melihat hal menyedihkan dari orang yang kita sayangi. Rasanya hatiku sesak tidak bisa berkata apa apa hatiku juga sakit seperti dihantam palu ghodam.
Apa ini yang disebut ujian cinta? Hal seperti ini yang menurut mereka adalah batu sandungan dalam sebuah hubungan?
Tolong. Batu sandungan ini membuat aku jatuh dan tidak bisa bangkit lagi. Aku hanya bisa menjerit dan merintih. Oh god please help meAku memalingkan pandanganku melihat layar smartphoneku yang terus meraung.
mama is calling..
"Hallo ma." suaraku serak padahal aku berusaha tenang agar tidak ketahuan abis nangis
"Hallo. Kamu kenapa key? Kamu nangis? Kamu dimana? Mama khawatir. Bang Sam juga khawatir."
"Aku gapapa mah. Engga nangis ko mah tadi itu idung aku kena air jadi gini deh. Mama gausah panik ya bentar lagi Key pulang kok. Ini lagi dijalan. Assalamu'alaikum Ma."
"Waalaikumsalam. Iya hati-hati ya Key".
"Iya Ma."
Aku harus pulang. Ini demi kebaikanku. Harusnya aku tidak mengikuti mereka dan lebih baik aku tidak tahu apa yang terjadi daripada harus semeyesakkan ini.
Sepanjang perjalanan pulang aku hanya memikirkan Novan dan Tria. Bayangan mereka terus berputar-putar dalam kepalaku bak sebuah film yang terulang-ulang. Setelah aku pergi apa yang akan mereka lakukan? Apa mereka melakukan sesuatu yang diluar nalar? Apa mereka baik-baik saja? Terutama hati mereka?. Akhirnya aku menangis menjerit dan memukul-mukul stir.
Aku tidak siap menghadapi esok hari berpura-pura baik-baik saja dengan Novan. Aku tidak mau melihat Tria. Aku benci.
Hingga aku tersadar bahwa mobil yang aku kemudikan hilang kendali. Aku tak bisa melihat karena cahaya dari mobil di depanku begitu menyilaukan.Darah. Iya aku merasakan ada cairan kental yang mengalir dari kepala dan pelipisku. Doaku terkabul. Aku tidak akan bertemu Novan esok pagi. Tak lama kemudian pandanganku mulai kabur dan setelah itu kesadaranku mulai hilang.
Yuhuuuu aku datang lagii;')ngebut nih updatenya mumpung lagi dalam mood baik;)kalo ada typo manjah bertebaran,terus kalo rangkaian katanya masih ada yang aneh tolong maafkeun yaa;)voment dan krisarnya kuyyy biar aku semangat dan lebih giat memperbeaiki tulisan aku ini;) yaudahhh happyreading gaesss;;)
Tbc!
Regards
Ata
KAMU SEDANG MEMBACA
Key
ChickLit[slow update] Di suatu titik aku akan sadar kalau aku sudah memberikan begitu banyak untuk seseorang, sehingga yang bisa aku lakukan akhirnya hanyalah berhenti. Aku pergi. Bukan berarti aku menyerah juga bukan berarti aku tidak berjuang mempertahank...