Saat itu Maria hanya duduk dilantai kamarnya ia ingin terisak,namun semua hanya lah rasa sakit yg tak akan berujung kebahagiaan..menangis hanya akan membuat lelah,tidak ada yg terselesaikan jika hanya menangis.Maria menghadap kaca melihat pipi nya yg memerah dan kening yg sekarang sedikit berdarah.
"huft..stay possitive thinking Maria..Ayah tuu khawatir sama lo! Stop crying plies.." ucap Maria sedang menyemangati diri sendiri
KrukkKrukkBunyi perut Maria sangat memekakkan telinga ia sangat lapar,sedangkan ia tidak mempunyai makanan bahkan uang
"gue laper." lalu Maria menuju ke arah balkon kamarnya menatap rumah depannya dngn penuh harapan tiba-tiba
"wouy!" ucap laki-laki dari arah bawah pembatas balko kamar Maria
"ehh..do?lo ngpain?ini udah malem" ucap Maria dngn seruan panik namun tidak dijawab oleh laki-laki trsbt,ia langsung lompat agar bisa memasuki Balkon kamar Maria
"sttss!gue tau lo laper kn?" ucap edo sahabat Maria sejak kecil itu sambil duduk di balkon dan membuka kotak nasi yg ia bawa,diikuti Maria yg ikut duduk
.
"kwenapwa elo gwa swekola??" ucap Maria saat ia sedang mengunyah mkanannya
"yg bner makan dlu!" jawab Edo dngn nada kalem dan tertawa kecil karena melihat wajah imut Maria
"iya..lu knpa ga sklh?" ucap Maria setelah mengunyah makanannya
"gue ga enk badan tdii..tpi skrng udah gppa" jawab edo sambil menyodorkan suapan nasi lagi
"ohh..yudh gue gamau makan lagi udh kenyang" ucp Maria sambil mendorong sendok yg disodorkan edo
"dikit lagi abis..tanggung!!mubazirr!" jawab edo mendorong sendok lagi
"engga doo. udh yaa gue pngn cerita ni!" ucap Maria
Akhirnya edo mengalah dan menutup bekal makanannya
"kenapa sama bokap lo?lo plng mlm?ada rapat osis?!" tnya edo bertubi-tubi
"et..atu atu apaa" jawab Maria.Lalu ia menarik nafas dan menceritakan semua kejadian hari ini
.
"emmg ya tuh cwo rada-rada juga. Apasi maksudnya" ucap Edo dngn wajah merah padam
"iya sii do. tapi gue jadi gaenak deh gara-gara gue udh buat bajunya basah gara-gara tangisan gue,udh gtu gue SKSD bgt lgii peluk-peluk" ucap Maria sambil memikirkan kejadian trsbt
"iya..tpi dia ga harus nya bgtu.." jawab edo masih dengan pandangan kesal
"kan dia juga gatau masalah gue,yg dia liat itu ya Gue cwe periang yg slalu bahagia seakan ga punya masalah dihidupnya" jwab Maria sambil tertawa hambar seperti menertwakan hidupnya
"yudh deh..gue blik ya..udh mlm Nii. bsok gue tunggu di warung mpo onew ya.." ucap edo smbil menuruni tangga bambu karena tadi ia menaiki balkon kamar Maria dngn tangga trsbt
" hati-hatii.." jawab Maria dngn nada panik
"salam buat bunda lo" lanjutnya ketika edo sudah menuju rumah nya lalu hanya diacungkan jempol oleh edo
-----------
Pukul mennujukan ke angka 04:22 Raffel bngkit dari tempat tidurnya lalu ia melaksanakan ibadah sholat shubuhnya
.
Sekarang ia sudah siap dengan seragam dan kunci motor yg sudah ada ditangannya sebelum.ia beranjak untuk sarapan bersama bunda dan ayah nya ia mengirim pesan pada dhika agar kerumah nya agar pergi bersama lalu Raffel sekarang sudah berada di meja makan duduk dengan selai dan roti ditangan
"sayang..kamu nnti ke yayasan ya..bunda ga bisa kesana msih ada urusan sama ayah..kamu sma teman-teman kamu aja ya.." ucap bunda Raffel
"iya..aku brngkat ya.." ucap nya sambil menaruh makanan di dalam mulut
" Hati-hati yaa sayang.." ucap bunda nya kemudian saat Raffel sedang mencium tangan ayah nya
.
"dhik,ren..nnti anterin gue ke yayasan ya..bunda gue gabisa" ucap Raffel saat mereka sedang berada di dalam kelas yg sedikit sepi karena masih pagi
"gue gabisa fell,sorry ya..gue mau ngnterin nyokap gue prgi" jawab dhika
"oiya..gue juga ga bisa..gue udh ada janji sama lia anak kls sebelah..masa-masa pdkt lahh" jwab reno cengengesan
"yahh..yudh lah.." ucap Raffel lalu ia memikirkan satu nama yang sejak kemarin mengganngu fikirannya
"Maria farika sudade" batin Raffel
Sedangkan yg difikirkan oleh Raffel itu sedang berada di dalam mobil bersama sahabat kecilnya,sedang bernyanyi dengan semangat nya tanpa memikirkan hidup nya yg malang
" gue seneng lo kyk gini Ri.." ucap edo hingga membuat Maria yg sedang bernyanyi berhenti dan tersenyum ke arah edo
"iya do..biarkan aja mereka yg gatau soal hidup gue selalu liat gue bahagia biar dia kecipratan bahagia klo liat senyum gue,heheh gatau kenapa gue ga enak bgt dikasihanin gue gasuka slalu cari perhatian gue pngennya mereka liat gue yg slalu bahagia,gue udah terbiasa menutupi luka..ga bgitu berat karena gue sering melakukannya" ucap Maria panjang lebar dan edo hanya membalas senyuman dan anggukan
"btw,do?maaf ya.karena gue slalu buat lo repot sama hidup gue,kena masalah gue,maaf bgt karena gue slalu buat lo khawatirr dan satu lagii maaf karena gue udah sering bgt ngerepotin ello" ucap Maria lagii
" gue ga pernah merasa repot Ri..mungkin gue bakal sedih kalo lo ga ngerpotin gue.. Dan maaf gue ga bisa buat lo jadi orang paling bahagia di dunia" jawab edo dengn tatapan kedepan fokus menyetir dan sesekali melirik cwe itu dngn senyuman
"do..berenti dulu dongg" ucap Maria lalu edo langsung ke kiri dan berhenti tiba-tiba Maria langsung mendekap tubuh Edo yg atletis menangis sejadi-jadinya,edo mendekap tubuh mungil itu mengusap rambut Cwe itu
" gue gabisa kehilangan elo do..hiks,gue gamau lo ninggalin gue hiks" ucap disela-sela tangisnya
"udah ya..Maria nnti kita telat, lgian sakit nii badan gue.." jwab edo sambil mendorong tubuh mungil itu
Dengan hati-hati" dasar lo! Perusak suasana. Lo janji kan do? Lo ga akan pernah ninggalin gue?" ucap Maria sambil mengacungkan jari kelingkingnya
"hmmm" jwab edo lalu melingkarkan jari kelingkingnya pada Maria
----------------------
See you next chapter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maria??
Teen FictionGadis Yg Tak pernah mngerti arti Dari kebahagiaan..Namun Ia Tetap Mempunyai alasan Kenapa Ia bertahan Dngn Cowo Yg selalu beranggapan jika Cinta hanyalahh sebuah Fiksi Yg melatar belakangi Materi dan Fisik belakkaa..