Chapter3

43 6 0
                                    

AUTHOR POV

Hari ini adalah hari ke 3 Luna mengenal materi baru di bangku SMA. Luna merasa tidak nyaman karena ia belum bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Dan, sudah 2 hari juga Rania tidak masuk sekolah. Padahal Rania berjanji pada Luna bahwa hari ini Rania akan mengajak Luna main ke rumah nya.

Luna senang karena punya teman kelas baru yang baik dan ramah, meskipun Luna belum mengenal mereka dengan baik, kecuali Rania.

Luna juga mengenalkan Rania pada Deli dan Ryan. Mereka sudah akrab meskipun baru mengenal, karena sifat mereka yang humble.

*skip*

Pelajaran berjalan seperti biasanya. Tenang, santai dan sedikit membosankan.

Hingga muncul lah seorang pria yang memotong penjelasan yang di sampaikan bu Tina

"Permisi Bu,"

Bu Tina menoleh ke arah pintu begitupun teman kelas Luna, tapi tidak dengan Luna yang tetap sibuk mencatat materi di papan

"Ya, ada apa?"tanya bu Tina melepas kacamata nya

Pria tersebut berjalan ke arah bu Tina dan menyodorkan sebuah surat

"Saya mau kasih surat nya Rania"jawab pria tersebut

"Rania Putri?"tanya bu Tina memastikan

"Iya Bu, Rania Putri"jelas pria tersebut

Mendengar nama Rania, Luna mendongak melihat ke arah pria tersebut.

"Bukan nya cowok itu yang ..."batin Luna mengingat ingat

"Oh ya Bu, saya juga mendapat titipan surat buat Lina,"jelas pria tersebut

"Lunaaa"teriak teman kelas membenarkan ucapan pria tersebut

Luna yang sedari tadi melamun, langsung celingukan ke arah teman - teman nya

"Luna, kesini sebentar" perintah bu Tina

"Baik Bu,"Luna berdiri menghampiri meja bu Tina dan melihat kearah pria itu sekilas

"Ini ada surat dari Rania buat kamu"jelas bu Tina

"Iya Bu, terimakasih. Kalau gitu saya kembali ke tempat duduk. Permisi"pamit Luna tersenyum ke arah bu Tina

Sesampai nya di bangku, pikiran Luna masih bertanya - tanya tentang pria tersebut.

***

-Kantin-

"Rania gak masuk lagi?" tanya Deli sambil menyeruput es jeruk

"Iya, tadi ada yang kasih surat izin buat Rania. Kayak nya dia sakit, oh iya dia juga kasih surat ini ke gue"ucap Luna memperlihatkan surat beramplop biru tersebut

"Isinya apa?"tanya Ryan

"Gue belum buka"jelas Luna

"Lun, ntar pulang sekolah ke Cafe yuk. Gue boseen dirumah"ajak Deli

"Lo kapan gak bosen"jawab Ryan sinis

"Boleh, kebetulan Arkan juga gak bisa nganterin gue pulang"

"Oke, ntar gue tunggu di-"

"Di depan kelas gue. Fix, okey"putus Luna meninggalkan mereka karena bel masuk berbunyi.
.
.
.
.
.

*Skip, pulang sekolah*

Sebuah Kisah KlasikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang