02.Kesalahan

68K 2.1K 13
                                    

Voment please

****

(+)18,Mature konten.harap bijak ya buat readers yang masih di bawah umur

Happy reading

"Tidak Nona!".
"Bagaimana Aku bisa percaya jika Kau hebat dalam hal minum? Jika Kau tidak mau." Sakira tertawa meremehkan dengan cegukan yang terus mendominasi.

>^^<

"Baiklah. Kau memang pemaksa Nona." ujarnya. Lalu menerima segelas minuman yang memang benar tidak berefect apapun pada laki-laki itu. Sakira bertepuk tangan.

"Wah Kau memang hebat Tuan." ucap Sakira girang, pria itu bersidekap dada.

"Jadi bagaimana Kau sudah mengakuinya?" Sakira tertawa mengejek.

"Kau baru satu gelas, Aku sudah lebih dari satu botol. Lihat?" Sakira mengalihkan pandangan pada botol yang tergeletak di hadapannya.

"Ok Kau benar-benar menantangku eh?" Sakira mengangguk-angguk, membuat pria itu gemas.

Pria dengan iris mata biru itu mengambil sebotol lagi, kali ini bukan dengan gelas tapi langsung dari botolnya, Sakira bersorak.
"Wah Kau hebat Tuan.".

Pria itu membersihkan bibirnya, seolah tidak akan Ia lewatkan barang setetespun.
"Bagaimana?" Sakira bertepuk tangan.

"Kita bersulang?" Sakira mencondongkan gelasnya pada gelas si pria, hingga suara benturan gelas terdengar.

"Kau gila?" ucap si pria.
"Kau jauh lebih gila." balas Sakira, mereka berdua tertawa. Kali ini bukan hanya ke sadaran Sakira yang lenyap. Pria itu bahkan sudah hampir terjungkal karena mengikuti Sakira yang tiba-tiba berdiri.

Tubuh Sakira oleng dan terlentang ke ranjang, si pria tertawa atas ke jadian itu.
"Ah sungguh nyaman.".

Karena penasaran si pria ikut berbaring terlentang dengan kaki menjuntai. Mata si pria menatap Sakira yang tertawa-tawa hingga ke duanya beradu pandang. Entah ke beranian dari mana, atau karena pengaruh alkohol tangan pria itu terulur mengusap wajah cantik Sakira.

"Kau cantik saat merona." Sakira terkekeh.
"Oh ya?" tanyanya tidak percaya. Sakira berkesiap saat wajah pria itu tiba-tiba sudah mendekat ke arahnya. Sakira menahan nafasnya karena aroma mint bercampur aroma musk pria itu, membuat Sakira menelan salivanya susah payah.

Sakira merasakan benda kenyal menempel pada bibirnya. Sakira ingin rasanya memberontak namun tenaganya benar-benar habis. Sakira menutup matanya dengan tangan yang masih menahan dada bidang pria itu.

Tidak ada penolakan si pria mulai menggerakkan bibirnya lalu lidahnya. Sakira mengerang saat bibir bawahnya sengaja di gigit untuk masuk ke dalam mulutnya. Lagi tanpa penolakan Sakira membuka mulutnya. Ini pengalaman pertama Sakira dan si pria paham akan hal itu.

Nafas laki-laki itu memburu saat pagutannya Ia lepas karena ke habisan nafas. Dahi mereka menempel.
"Meronalah hanya padaku!" ucapnya tepat di telinga Sakira, Sakira memejamkan matanya. Nafas hangat yang menerpa kulitnya membuatnya meremang, Sakira mengangguk.

"Good girl." si pria melanjutkan aksinya, bukan hanya bibir. Sekarang lidah si pria sudah bergerilya ke leher mulus Sakira. Sakira mengeratkan pegangannya pada bahu sang pria saat sensasi aneh menggelitik tubuhnya.

"Ahhh!" desahan lolos dari bibir Sakira, si pria tersenyum ke menangan.

Entah sejak kapan pakaian Sakira dan si pria sudah tidak berada di tubuh ke duanya. Mata si pria melihat tubuh indah Sakira dengan decak kagum. Dia mulai dengan bermain di gundukan yang masih terasa kencang dan menegang. Dia tahu bahwa wanita yang berada di bawah tubuhnya baru pertama melakukannya. Ada ke legaan di dalam hatinya bahwa dirinya yang pertama.

"Ini akan sakit, Kau harus tahan!" Sakira menatap tidak tentu arah.

"Kau percaya padaku ok?" pria itu menangkup wajah Sakira. Sakira mengangguk lalu menggigit bibir bawahnya. Pagutan di bibirnya mengalihkan ke takutan Sakira.

"Akhhhh." Sakira merasakan sakit pada inti tubuhnya.
"Ini akan sakit, jadi tahanlah!" Sakira mengangguk.

"Kau boleh mencakar punggungku atau menarik rambutku jika merasakan sakit!" Sakira lagi hanya mengangguk mendengar interuksi si pria.

"Akkhhhh." lagi sakit yang Sakira rasakan dari area sensitifnya saat si pria mencoba menghentakkan miliknya masuk ke dalam inti Sakira. Hingga pekikan panjang ke luar dari bibir Sakira tatkala milik pria itu berhasil menerobos dinding penghalau ke nikmatan mereka.

"Ahhh." Sakira mendesah saat miliknya dapat menyesuaikan dengan milik si pria. Bukan sakit lagi yang Sakira rasakan, namun sensasi berbeda yang baru pertama Ia rasakan.

Sakira tidak segan mencakar punggung dan menarik rambut si pria saat si pria mempercepat ritme bermainnya. Aroma vanila dari tubuh Sakira membuatnya tidak bisa tidak mempercepat ritme.

"Call me Arkan!" pinta si pria yang bernama Arkan itu pada Sakira saat dirinya akan mencapai puncaknya.

"Arkannn ahhhhhh!".
"Aaahhhhhh!".

Lenguhan panjang ke duanya menandakan bahwa mereka bersama mencapai puncaknya. Arkan jatuh di atas tubuh Sakira dengan bagian mereka tetap menyatu. Nafas mereka bersahutan layaknya lari marathon.

"Your mine Baby!" tepat di telinga Sakira, Arkan mendiskripsikan bahwa Sakira adalah miliknya. Mulai dari pertama Ia tahu bahwa Dia laki-laki pertama wanita yang sudah terpejam matanya itu.

****


Sakira Alora


Votinggg please readers

Not A Mistake (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang