Sakira Alora
👆👆👆👆Voment please
****
Happy reading
Arkan memasuki perusahaan yang sekarang menjadi tanggung jawabnya. Arkan memang orang yang ramah, tapi pada saat tertentu Dia akan terlihat menyeramkan. Baru juga dua minggu Dia berada di perusahaan milik keluarganya, perusahaan itu berkembang pesat.
"Dom bagaimana?" tanya Arkan pada Dominic yang kini duduk di sofa tamu ruang kerja Arkan."Belum ada perkembangan Tuan, Nona Sakira hanya menyematkan nama tanpa alamat di club itu." Arkan menghela nafas kasar.
"Jangan sampai Mom tahu sebelum Sakira Aku temukan!" Dominic mengangguk saja."Lalu bagaimana dengan pria itu?".
"Saya rasa Arlan juga sedang mencari Nona Sakira." Arkan menggeram."Awasi pria itu, lalu apa Adnan memakan umpan kita?" Dominic menyeringai, dan Arkan paham akan hal itu.
"Baiklah Aku hanya berharap Aku menemukannya lebih dulu." Dominic mengangguk. Kali ini Dia harus bekerja keras karena wanita yang di cari Arkan adalah wanita berharga bagi Arkan. Sebelumnya Arkan tidak pernah serius dalam menjalin hubungan ataupun komitmen. Jika Arkan saja sampai menuntaskan dengan masa lalu wanita itu berarti Tuannya tidak main-main.
****
"Ir!" Sakira menoleh ke belakang menatap Baby yang berguling di ranjang Sakira.
"Apa?" tanya Sakira dan melanjutkan ke giatan masaknya.
"Menurut Lo bagaimana sama si Dio?" Sakira menautkan alisnya.
"Bagaimana apanya?" Baby mendesis."Ya bagaimana orangnya?" tanya Baby menjelaskan, Sakira beroh-ria.
"Lo suka sama Dio?" Baby berdecak.
"Bukan Gue, tapi itu si Jane minta pendapat Gue."."Bukannya Jane sudah tahu ya bagaimana loyalnya si Dio dan juga Dio yang baik banget itu?" Baby menatap Sakira.
"Lo enggak tahu sih sama Dio yang sekarang. Secara Lo kan habis SMA langsung ke Ausy! Lagi pula si Dio berubah jadi sombong sekarang." Sakira menaikkan satu alisnya.
"Masa? Dio baik sama Gue." ya Dio dan Sakira teman baik dari dulu, dan Sakira tahu betul sifat si Dio.
"Menurut Gue, mungkin si Dio pernah di buat Jane sakit hati. Enggak mungkin Dio tiba-tiba jadi enggak ramah begitu." Baby mengangguk-anggukan kepalanya.
"Mungkin, tapi Gue enggak dekat banget sama Dio. Jadi Gue juga enggak tahu! Mungkin kalau Dio tahu Lo pulang, pasti Dia sudah standby di sini." Sakira terkekeh.
Baby tahu di balik sikap Sakira yang tenang, rasa sakit karena seorang cowok bernama Arlan sungguh Baby tahu bahwa Sakira berusaha tegar.
"Ir!" Sakira menatap Baby lagi .
"Lo enggak apa-apa?" Sakira menaikkan satu alisnya.
"Memang Gue ke napa?" Baby menggeleng."Masalah Arlan, Dia sudah bahagia By. Gue sebagai orang yang Sayang sama Dia bukannya harus bahagia saat Dia bahagia?" ada rasa sakit yang menjalar setiap kali Ia menyebut nama mantan ke kasih yang menemaninya selama 4 tahun itu. Tapi mau bagaimana lagi Sakira merasa Arlan bukanlah jodohnya.
Baby berjalan mendekat ke arah Sakira, memeluk dengan erat sahabatnya itu.
"Gue percaya Lo akan dapatkan bahagia yang tiada tara Ir!" Ira adalah panggilan sayang dari orang terdekat Sakira dan Yanuar adalah termasuk orang itu."Iya dong By." ucap Sakira bangga. Bahkan air mata tidak Sakira izinkan untuk ke luar.
"Lo masak apa?" tanya Baby mengalihkan topik.
"Gue masak udang manis, enggak tahu Gue lagi mau banget." Baby berdecak."Itu makanan favorite Lo, bukan karena Lo mau." Sakira menyengir.
Sakira menyiapkan peralatan makannya dan Baby.
"Duduk gih!" Baby menurut.
"Gue-!" belum sempat Baby mengucapkan katanya. Baby lebih dulu khawatir saat Sakira berlari ke arah wastafel dapurnya."Ir, Lo ke napa?" Sakira tidak menjawab. Sakira memuntahkan semua isi makanan yang sebenarnya baru hendak masuk ke dalam mulutnya. Namun perutnya mendadak merasakan mual saat melihat daging udang yang baru Ia pisahkan dari cangkangnya.
Wajah Sakira berubah pucat pasi saat semua isi perutnya ke luar. Badannya hampir oleng karena lemas. Dengan sigap Baby membopong tubuh Sakira dengan melingkarkan lengan Sakira pada lehernya.
"Ir Lo ke napa? Jangan buat Gue panik, kita ke rumah sakit sekarang!" Sakira menggeleng.
"Gue mau tiduran saja By, Gue enggak ke napa-napa. Gue ke capekan kali." Baby berdecak."Ya sudah, Gue bilang Bang Zam." Baby akan beranjak setelah berhasil membantu Sakira berbaring. Namun di cegah oleh Sakira.
"Jangan By, Gue enggak apa-apa." Sakira tersenyum, Baby membuang nafas kasar lalu mengangguk.Sakira tersenyum.
"Tapi Gue malam ini nginap di sini!" Sakira tidak menolak, Dia bahkan senang hati jika Baby selalu tidur di apartementnya.****
Other author story's;
Votinggg please
KAMU SEDANG MEMBACA
Not A Mistake (Complete)
Romance(+18) (Not A Mistake) Bagaimana kalau pertemuan seorang gadis yang terkhianati berakhir dengan dirinya hamil dengan seorang pria yang entah siapa? karena kepolosan sang wanita sehingga dia tak minta pertanggung jawaban dari sang pria! kog bisa ya? ...