KEKASIHNYA

505 70 26
                                    

Orang orang tentu menginginkannya.
Menginginkan menjadi seseorang yang selalu bisa berada disampingnya.
Menginginkan posisi yang layak untuk bercengkerama dengannya.
Menginginkan tuk menjadi kekasihnya.



Chapter 3




"Mau ke kantin?" Ajak Seungcheol pada Junhoe.

Junhoe yang tengah berkutik dengan bukunya terdiam sebentar memikirkan ajakan Seungchoel. Kemudian anggukan kecil ia berikan. Seungchoel tersenyum. Tak lupa beberapa orang lainnya ia ajak.

Sebelum mereka benar benar pergi meninggalkan kelas, Junhoe masih menyempatkan diri untuk melirik Yunyeong, makhluk indah baginya. Sama seperti terakhir kali ia memandang, Yunhyeong tetap diam sambil menatap ke arah luar jendela. Sejujurnya ini membuat dirinya penasaran. Apa yang sebenarnya ditatap oleh Yunnyeong? Tatapan itu juga sulit diartikan. Terlihat seperti melamun namun tidak. Dan yang paling membuat penasaran adalah pikirannya. Apa yang sedang ia pikirkan?

Tanpa Junhoe sadari rasa penasaran kini menyergapnya, menuntunnya menuju perasaan lain yang akan tumbuh kemudian.

Setibanya di kantin, Junhoe dan yang lainnya duduk dengan diiringi canda tawa. Sambil menunggu pesanan mereka berbincang santai. Membicarakan berbagai hal hingga terkadang membuat mereka terkikik.

"Lihat! Bukankah itu Hanbin sunbae?" Jeonghan yang tiba tiba mengalihkan pembicaraan sekaligus perhatian membuat yang lain terdiam sejenak, melihat ke arah yang ditunjuk pria manis ini.

"Tak salah lagi, dia pasti berkumpul dengan para perempuan perempuan itu. Bahkan di sana ada Rose, mantannya." Komentar Hoshi.

"Biar kutebak, tadi pagi dia ke kelas lagi?" Tanya Seungcheol.

"Ku rasa kau sudah tau jawabannya." Balas Shownu.

Junhoe yang tak mengerti kemana arah pembicaraan mereka hanya terdiam. Lagi pula dirinya tidak terlalu peduli dengan urusan orang lain.

Untungnya pesanan tiba tak terlalu lama. Junhoe cukup senang dirinya tak terjebak lama dalam obrolan yang tidak dia pahami itu. Acara makan mereka berlangsung santai. Obrolan ringan kembali terdengar.

"Chagiya!" Panggilan Seungcheol pada seseorang membuat Junhoe mengernyit heran.

Bukankah tadi Seungcheol baru saja memanggil seseorang dengan sebutan 'chagi'? Apa Junhoe tak salah dengar?

Dan kini Seungcheol terlihat sedang melambai pada seseorang.

Satu nama terpikir oleh Junhoe. Mungkinkah itu Yunhyeong? Jika ya, kenapa Seungcheol tidak mengajaknya tadi saat di kelas.

Kedatangan siluet asing membuat Junhoe makin terheran. Pasalnya itu bukan Yunhyeong melainkan orang lain yang tak ia kenal.

Kemudian terjadi percakapan kecil antara Seungcheol dengan seseorang yang dipanggilnya 'chagi'. Kecupan kecil di pipi Seungcheol mengakhiri percakapan mereka.

"Siapa dia?" Tanya Junhoe setelah siluet asing itu tak terlihat lagi.

"Kekasihku, Joshua." Jawab Seungcheol acuh.

Kerutan kecil terbentuk di kening Junhoe. "Kekasih? Lalu Yunhyeong? Bukankah dia kekasihmu?"

Pertanyaan Junhoe dibalas kekehan oleh yang lain. Dan itu membuat Junhoe semakin terheran.

"Kenapa memangnya? Tadi pagi kan kau memeluk Yunhyeong, bukankah itu artinya dia kekasihmu?"

"Memangnya orang berpelukan bisa disebut kekasih?" Timpal Hoshi.

YunhyeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang