WAKTUNYA

481 73 26
                                    

Semua waktu yang dia lalui terasa hampa.
Dan semuanya terasa terbuang dengan percuma.




Chapter 4






Chanwoo mecibik kesal. Ini sudah hampir 15 menit sejak bel pulang berbunyi, tapi dirinya masih terjebak di kelas. Bukan hanya Chanwoo saja yang kesal di sini. Seluruh teman sekelasnya pun merasa hal sama.

Bagaimana tidak kesal. Mereka masih terjebak di kelas dengan Kim saem yang terus mengoceh tentang tugas yang akan mereka kerjakan.

Chanwoo merasa waktunya terbuang karena mendengar celotehan guru tuanya. Lagipula dirinya takan mengerjakan tugas yang diberikan dengan serius. Pada akhirnya dia akan menyalin tugas temannya. Setidaknya itu membuat nilainya tak terlalu buruk.

Berbagai kata makian telah telontar dari mulut Chanwoo. Ingin rasanya dia kabur begitu saja dari kelas, mengabaikan guru tua ini. Tapi dia masih sadar diri. Dirinya masih mau mendapat nilai bagus di pelajaran membosankan ini.

Pada akhirnya kelas dibubarkan 30 menit lebih lama. Membuat Chanwoo kembali mengumpat kesal. Rencana mengajak senior kesayangannya pulang bersama harus gagal. Dengan perasaan kesalnya Chanwoo melangkah menuju parkiran.










"Kau mau berjanji sesuatu padaku?" Tanya seorang lelaki pada perempuan yang kini sedang memegang erat lengannya.

Suara percakapan di koridor menuju parkiran menarik perhatian Chanwoo. Sejujurnya dirinya tak mau menguping. Tapi dia juga tidak mau melewatkan percakapan antara dua senior yang kini berada beberapa meter di depannya.

"Berjanji apa?" Tanya perempuan itu.

Chanwoo mengenal mereka berdua. Perempuan itu adalah Lisa, seseorang yang pernah menjadi bagian dari kisah cinta Chanwoo semasa SMP. Lalu lelaki itu tak lain adalah Bambam, kekasih Lisa saat ini. Sejujurnya Chanwoo tidak terlalu ingat nama asli senior lelaki itu, yang jelas orang orang sering memanggilnya dengan nama yang menurutnya aneh itu.

"Berjanjilah kau akan menjauhi Yunhyeong." Perkataan Bambam membuat Lisa terkejut dan dengan refleks dia menghentikan langkahnya.

Di belakang mereka Chanwoo ikut menghentikan langkahnya. Kini dia memperhatikan objek di depannya. Memperhatikan bagaimana Lisa akan bereaksi.

"Kenapa? Apa itu sulit bagimu?" Pertanyaan dari Bambam masih membuat Lisa terdiam.

Cukup lama terdiam kini bibir Lisa mulai bergerak mengucapkan sesuatu tanpa suara. Namun Chanwoo masih bisa menebak apa yang diucapkan perempuan itu.

"Maaf."

Bambam kecewa. Itu tergambar jelas di wajahnya. "Kupikir diriku cukup untuk mengisi ruang di hatimu. Tapi ternyata aku masih menyisakan ruang kosong untuk orang lain."

Dan mereka melanjutkan langkah mereka dengan keheningan dan bercampur perasaan masing masing. Walau begitu pengangan tangan mereka tak terlepas.

Sedang Chanwoo masih terdiam disana. Dia merasa moodnya semakin hancur.

Sejujurnya dia merasa telah bernostalgia saat melihat Lisa dan Bambam tengah membicarakan Yunhyeong. Itu benar benar mengingatkannya pada kenangan dulu. Kenangan saat dirinya baru memasuki sekolah ini.

YunhyeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang