fourth💔

24 5 0
                                    

Keesokan harinya...

Hwayun masuk ke dalam kelasnya san duduk di samping Hyomi. Hyomi yang melihat Hwayun datang merasa senang karena Hwayun menerima sarannya.

"Akhirnya kau masuk sekolah, aku merindukan mu"
"Aku juga merindukanmu, apakah ada banyak pr ketika aku tidak masuk?"
"Ada pr matematika halaman 117 no.1-10, pr ipa hal 109 no.1-5, dan pr sejarah membuat deskripsi 10 halaman di tulis tangan"
"APA!!! Banyak sekali" kata Hwayun sedikit berteriak
"Pr matematika dan ipa di kumpulkan besok dan sejarahnya di kumpupkan lusa" kata Hyomi lagi
"Lalu apakah kau sdh selesai, ipa dan matematika sudah, tapi sejarahku masih kurang 2 halaman"

Hwayun yang baru masuk sekolah sdh di sambut oleh pr yang menumpuk. Tapi ada sisi positifnya juga, karena pr yang menumpuk itu selama 2 hari ini Hwayun tidak memikirkan Jihoon sama sekali.

***
"Hwayun bsk ikut aku ke toko buku yuk. Bsk kan libur" kata Hyomi di telfon
"Ok baiklah, tapi jangan lama-lama ya. Aku lelah"
"Tentu, terima kasih Hwayun-ie" setelah itu Hwayun mematikan telfonnya dan pergi tidur.

Keesokan harinya...

Pagi-pagi Hwayun sedah bagun dan dengan pakaian rapi dia menunggu Hyomi menjemputnya.

5 menit ia menunggu...

"Hwayun, maaf menunggu" teriak Hyomi dari dalam mobil sambil melambaikan tangan ke arah Hwayun
"Tak apa, ayo segera berangkat"

***
Sesampainya di toko buku...

Hyomi langsung menuju rak yang bertuliskan fantasi. Hyomi mengambil 4 buku sekaligus dan memasukkannya kedalam keranjang. Hwayun hanya menggelengkan lepala melihat kelakuan sahabatnya yang satu ini.

"Apakah kau tidak ingin membeli apa pun Hwayun?"
"Tidak, kau kan tau aku tidak suka membaca buku, kalau kau sudah selesai cepat bayar dan kita pulang"
"Baiklah-baiklah"

Mereka berdua pun berjalan menuju kasir dan membayar semua buku itu. Dan langsung setelahnya Hwayun pulang ke rumahnya.

***
"Aku merindukan mu Jihun-ie" seketika kata-kata itu terlintas di kepala Hwayun

Dia pun membuka hp nya dan mencari kontak Jihoon lalu dia mengirim sebuah pesan padanya.

"Hai jihun-ie, bagaimana kabar mu"

"Bukankah sudah kukatakan jangan menghubungiku lagi"

"Aku hanya bertanya kenapa
Kau marah"
read

Jihoon hanya membaca pesan terakhir dari Hwayun.
Setelah beberapa saat Hwayun menerima sebuah kiriman foto dari Jihoon.
Foto Jihoon bersama dengan seorang perempuan sedanb bergandeng tangan dan berjalan-jalan di taman.

Perasaan Hwayun hancur untuk ke-2 kalinya, walau hanya sebuah gambar tapi Hwayun bisa melihat ekspresi bahagia di wajah Jihoon.

"Apa kau sudah benar-benar melupakan ku Jihun-ie, perkataan manis mu saat itu hanya omong kosong. Aku membencimu dan aku berjanji akan melupakan mu, dan hidup layaknyabkau tidak pernah ada dalam hidup ku" kata bertekad Hwayun dalam hati

AutumnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang