3. Mulai Jelas

81 15 2
                                    

Hari ini sekolah sedang libur, Yoojung memanfaatkan waktu luangnya untuk pergi bersama Eunha. Setelah perundingan yang cukup panjang dengan segala pertimbangan yang sebenarnya sedikit tidak masuk akal, akhirnya mereka memilih untuk pergi ke Hongdae Area, dimana tempat itu adalah salah satu 'tempat hitz' yang biasanya digunakan untuk nongkrong para remaja di Seoul.

Yoojung dan Eunha memasuki semua toko aksesoris maupun butik yang mereka lewati, melihat lihat hal menarik yang setiap toko suguhi, tapi dari sekian banyak toko yang mereka masuki mereka hanya membeli syal kembar dengan nama mereka terajut di bagian ujung syal, syal Yoojung berwarna soft pink sedangkan milik Eunha berwarna biru muda tapi tidak cerah.

"Bagaimana jika kita menukar syalnya?" tawar Yoojung menaik turunkan alisnya dan tersenyum.

"Sireo, aku sudah cocok dengan yang ini, lagi pula apa masih bisa ditukar jika namaku sudah terajut disini?" jawab Eunha bingung.

Seketika wajah Yoojung yang tadinya terlihat begitu semringah menjadi begitu muram setelah mendengar respon dari Eunha. Yoojung pun menghela nafas sebal kemudian menjawab Eunha yang masih memasang wajah bingungnya.

"Aish, kenapa kau tidah paham dengan pertanyaan sesederhana itu heh?"

"Maksudku, bagaimana jika kau menyimpan syal miliku dan aku menyimpan syal milikmu?" jelas Yoojung

"Oh, haha mian aku tidak berpikir kesana. Baiklah, aku setuju, tapi kau harus menjaga syal ini dengan baik, oke?" jawab Eunha sambil menyodorkan syalnya pada Yoojung

Mereka pun sepakat untuk bertukar syal lalu saling memakaikan syal bergantian. Saat kedua mata mereka bertemu, tawa yang begitu keras keluar dari keduanya hingga membuat mereka menjadi pusat perhatian banyak orang, Yoojung yang sadar akan hal itu pun berusaha keras mereda tawanya, begitu juga dengan Eunha melakukan hal yang sama.

"Mengapa kita bertingkah romantis seperti ini?" tanya Eunha ditengah tawanya.

"Entah lah, kita seperti pasangan yang sedang berkencan saja, haha."

*****

"Arghh membosankan"

Jimin membanting stik gamenya ke lantai, ia merasa sangat bosan berada dirumah.

"Karena ini rupanya"

Suara yang terdengar dingin itu membuat Jimin menoleh.

"Eomma" ucap Jimin lirih

"Jadi karena ini nilaimu turun?"

Jimin mengalihkan pandangannya, menatap kosong kearah jendela, membiarkan eommanya selesai bicara, entahlah Jimin merasa ucapan eommanya tidak akan selesai seperti itu saja.

"Berhenti bermain dan belajarlah, jadilah yang terbaik dan jangan biarkan orang lain mengalahkanmu, jadilah lelaki berguna, jadilah kuat agar tidak menyusahkan orang lain. Eomma sudah mengatakan ini berulang kali, seharunya kau paham."

"Ne" jawab Jimin dengan suara yang sangat pelan.

Jimin menatap punggung wanita paruhbaya itu saat berjalan pergi meninggalkannya. Setelah berkata cukup panjang, wanita itu melenggang pergi tanpa sepatah kata manis seperti layaknya ibu diluar sana yang begitu perhatian pada anaknya.

"Eomma, kau jahat."

*****

Hari sudah semakin siang, tapi Yoojung dan Eunha masih betah berlama lama disana. Menikmati keramaian Hongdae yang menyenangkan, seperti berjalan ditengah begitu banyak orang yang berlalu lalang, berjalan menyusuri toko sepanjang jalan yang sangat menarik dengan interior yang unik nan lucu dengan karakteristik masing masing yang memanjakan mata, memasuki setiap toko yang mereka lewati walaupun sekedar untuk melihat lihat, dan mencicipi setiap jajanan kaki lima yang sangat nikmat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SerendipityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang