Epilog

630 68 6
                                    

Aku mengalami hal buruk dalam percintaan, aku ditinggalkan, aku dicampakkan, aku diduakan, aku hanya dijadikan pelampiasan, aku hanya dijadikan budak, aku hanya dipermainkan. klasik memang.

Tetapi, ketika aku mencintai seseorang dan kau masih belum tau balasan cinta apa yang akan kau dapatㅡkau hanya mencintai dan terus mencintai walau kau tidak dipedulikan. Kau hanya terdiam walau kau tahu bahwa dia jelas tidak memilihmu bahkan orang lainㅡtetapi, kau tetap mencintai dan terus mencintai.

Hingga waktu pun berkata, "berhenti bersikap bodoh. jika kau terus berkelut padanya, bagaimana kau bisa menemukan yang lain?"

Dan waktu pun terus berjalan, waktu bahkan tak peduli dengan perasaanku, ia hanya berkata "hentikan kebodohanmu." dan ya.. rasa lelah itu pun datang seiring berjalannya waktu.

Aku tak bisa terus mencintai seorang diri, aku tak bisa berkelut pada kesedihan di waktu yang lamaㅡaku harus pergi untuk merelakan apa yang jelas bukan milikku.

Aku pikir, kali ini..aku akan mencintai seorang diri lagi, tetapi aku salah.

Ia telah mencintaiku sebelum aku mencintainya.

※※※※

Wonho mendekap Minhyuk dengan penuh kasih sayang, sesekali jemari Wonho menyisir rambut Minhyuk yang terlihat sedikit berantakan, dan ia tak luput memberikan kecupan di kening Minhyuk.

Minhyuk hanya diamㅡmemejamkan mataㅡmembiarkan semua kebahagiaan ini menjadi sesorot kenangan yang tak pernah terlupakan, dengan Minmoong, wonho, dan Wonhyuk yang tertidur pulas di dekapannya.

Minhyuk pun membuka matanyaㅡmenatap mata indah Wonho yang tak luput dari dirinya, "hyung, cium aku." Wonho terkekeh mendengar permintaan Minhyuk.

"kau benar-benar mesum ya~" Wonho menggoda Minhyuk yang sebal karenanya, tetapi Wonho mengecup bibir kecil ituㅡdan membuat senyum Minhyuk mengembang.

"Aku sayang sekali padamu, hyung." Minhyuk menenggelamkan kepalanya di dada Wonhoㅡmembuat ketiga kucing kecil itu terbangun dan pergi. Minhyuk tak peduli, ia hanya ingin memeluk Wonho dan Wonho pun ingin mendekap Minhyuk, "terima kasih kau telah mencintaiku, hyung."

Wonho mendudukkan Minhyuk di atas pangkuannya, menatap wajah kecil yang lucu itu, "aku mencintaimu, Minhyuk-ah.. kau sangat spesial di hidupku, aku mungkin akan mati jika tak ada dirimu." Minhyuk terkekeh mendengar ucapan Wonho.

Ia tertawa dan memukul pundak Wonhoㅡia bahkan langsung memeluk Wonho, "aku harap kita akan selalu seperti ini."

"aku juga."

°°°°°°°°°°°

Wonho membuka matanyaㅡsinar mentari telah merambat memasuki kamarnya melalui celah jendela. Ingin rasanya Wonho tidak bangun dari tidurnya, ini terlalu pagi juga untuknya. Dan, ditambah ia tak tahu harus melakukan kegiatan apa. Karena, restaurantnya sudah ada yang mengurus.

Wonho pun bangkit dan segera menyegarlan diri. Ia pun berencana pergi ke gym, seperti biasaㅡkarena rutinitas.

Air terasa dingin saat ituㅡtetapi di luar sangat panas. Wonho hanya ingin menyegarkan kepalanya dengan mencuci rambutnya.

Ia terus menatap diri di depan kaca, menatap bibir ranumnya dan tersenyum.

Minhyuk-ah.. aku harap kau nyata, aku harap kau tak hanya menjadi bunga tidur di dalam mimpiku. Aku merindukan setiap inci sentuhanmu, aku bahkan merindukan senyum manis mu itu, aku rela tidur hanya untuk melihatmu dalam mimpiku.

If only you were real, Minhyuk-ah. If only, we can be together in this world. If only, we can look into eyes to eyes. i'm not going to let you go.

__________

Alrite gengs♡ udah siap untuk cerita selanjutnya? Author bakal langsung bikin chapter untuk cerita intinya di new story judulnya "De Javu" jadi, tunggu ya!♡

Lost In The Dream [WonHyuk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang