#20

1.2K 199 98
                                    

Jinyoung masih enggan mengikuti permintaan Jihoon untuk ikut resital. Jadi sekarang, Jinyoung masih betah duduk di sofa kamar rawat Jihoon.

"Hei paciiilll, ayooo. Resital nya mulai jam 2. Sekarang sudah jam 10, dan perjalanan kesana juga tidak sebentaarrr." rengek Jihoon.

Jihoon masih duduk di ranjang lengkap dengan pakaian khas pasien rumah sakit. Menatap Jinyoung dengan pandangan kesal.

Jinyoung menatap tajam pada Jihoon. "Kita tunggu dokter Minhyun melalukan pemeriksaan sekali lagi. Aku tidak ingin sesuatu apapun terjadi nanti."

Jihoon akhir nya hanya bisa pasrah dan kembali berbaring. Sementara Jinyoung kembali menekuri partitur yang tadi sempat diabaikan nya.

"Hei pacil, aku penasaran lagu seperti apa yang akan kau mainkan nanti." tanya Jihoon sembari mata nya menatap langit kamar rawat nya.

"Kau akan mendengarkan nya nanti."

Tidak lama setelah nya, dokter Minhyun datang bersama seorang perawat.

"Hallo Jihoon, bagaimana perasaan mu?." sapa dokter Minhyun.

"Aku merasa sangat luar biasa baik dokter."

"Aku akan memeriksa mu, oke?."

"Baiklah."

Minhyun kemudian mengambil steteskop dan mulai melakukan pemeriksaan, di bantu oleh perawat yang datang bersama nya tadi.

Jinyoung hanya diam sembari melihat dokter Minhyun melakukan pemeriksaan.

Ditatap nya Jihoon lama. Ada perasaan mengganjal di hati nya saat ini. Perasaan tidak tenang terus saja dirasakan nya. Tapi Jinyoung mencoba menepis itu semua.

"Semua nya baik. Jinyoung, kau tidak perlu khawatir."

Jinyoung mendesah lega dan beranjak bangun. Menghampiri Jihoon yang tersenyum senang.

"Anda yakin, dokter?.

Minhyun hanya mengulas senyum simpul. " Dia baik."

Jinyoung mengangguk. "Terima kasih, dokter Minhyun. Kalau begitu, aku harus ganti baju sekarang."

Jinyoung melirik sekilas pada Jihoon yang masih dengan senyum nya.

"Aku akan mengambilkan baju ganti mu. Tunggu aku." pamit Jinyoung.

Setelah Jinyoung berlalu, Jihoon melunturkan senyum nya.

"Dokter, terima kasih banyak."

Minhyun mengusap kepala Jihoon dengan lembut. "Ingat pesan ku Jihoon. Apapun bisa terjadi nanti. Saat kau merasa sudah tidak sanggup lagi, segera hubungi aku. Kau tau aku sangat tidak setuju kau melakukan ini. Dan aku juga merasa bersalah pada Jinyoung karna harus membohongi nya."

"Aku tau dokter. Tidak perlu khawatir. Aku akan baik-baik saja, dan akan menghubungi mu segera jika terjadi sesuatu yang buruk."

Minhyun mengangguk. "Baiklah. Jaga diri mu. Ah ya, tadi Guanlin mengabari ku. Semua sudah siap seperti apa yang kau ingin kan."

"Sekali lagi, terima kasih banyak, dokter Minhyun."

Minhyun tersenyum sendu. Di usap nya sayang kepala Jihoon dan berlalu dari sana.

Jihoon melarikan pandangan kearah jendela. Menatap sendu pada langit cerah diatas sana.

"Maafkan aku, Jinyoungie."

.

.

Jinyoung sudah rapi dengan setelan resmi nya.

Beautiful {B. Jinyoung x P. Jihoon}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang