Author'pov
Sebuah benda terbang bercahaya berwarna ungu gelap jatuh di atas langit kota Raidcot
"Penyihir hitam" Gumam Vrex sambil menatap langit "Bukannya ada lapisan pelindung sihir? Kenapa mereka bisa masuk" Kata Vrya setengah mengeraskan suara
Suara benda jatuh yang berjarak lima meter dari festival membuat semua orang menengoh, terlihat bayang-bayang sekitar limabelas--atau bahkan lebih--yang samar-samar terlihat mulai keluar dari kepulan asap
Melihat ini, beberapa penyihir bersiap dengan tongkat sihir mereka, ada yang waswas dengan mantra, ramuan atau dengan pedang, busur dan anak panah
Ada juga beberapa elv, vampire, peri, dan werewolf bersiap dengan senjata masing-masing.
"Vrex?, apa aku harus merapalkan mantra darurat?" Vrya setengah berbisik hendak merogoh saku "Tetap diam di tempat mu saja Vrya." Kata Vrex "Genggam tongkat mu erat-erat jika terjadi sesuatu" Lanjutnya sambil mengeratkan genggaman pada tongkatnya, dan menjaga posisinya di depan Vrya dengan siaga seakan menjadi tameng untuk kembarannya.
Sebuah bunyi berasal dari kepulan asap seperti besi atau semacamnya, secara bersamaan terdengar bunyi ledakan asalnya dari salah satu kedai dekat dengan festival
"Apa itu? " Kata salah satu penyihir "Mereka mulai menyerang" Suara riuh bercampur panik mulai terdengar dari segala sisi. Saat itu lah sekumpulan orang datang dari segala sisi, ada sebagian memakai sapu dan ada yang berupa serigala--werewolf
Vrya'pov
Bunyi berdentum datang berasal dari pusat kota tepatnya pusat festival. Beberapa orang terlihat terkejut dengan kedatangan klan hitam yang tiba-tiba menyerang Raidcot.
Kepulan asap membuat semua orang waswas dengan asal bunyi tadi. Saat asap mulai sedikit menghilang aku bisa melihat ada seseorang disana--seorang perempuan, aku bisa melihat sosok itu lebih jelas saat asap tadi mulai hilang Perempuan itu memakai pakaian serba hitam, ada beberapa besi yang melekat di tubuhnya seperti baju zirah dengan garis ungu tua di beberapa bagian, dia juga memakai topeng yang menutupi seluruh wajahnya berwarna silver bercampur warna hitam, rambutnya tergerai melebihi pundak, dan jangan lupakan jubah hitam yang bertengger di balik tubuh langsing itu,dan sepertinya umurnya hanya dua tahun dari kami berdua
"Persiapkan dirimu Vrya, kita tidak tahu apa kekuatan nya" Bisik Vrex kepada ku saat melihat sosok itu mulai berjalan mendekat. Beberapa Werewolf dari klan hitam juga sudah mulai berdatangan dan melolong dari segala arah.
Aku merapatkan diri kearah Vrex, dan itu sukses membuat gadis itu menoleh kearah ku dan Vrex, langsung saja kami berdua bersiaga jika saja di tiba-tiba melontarkan sebuah sihir. "Aku datang kesini dengan baik-baik dan aku sedang tidak ingin mengotori tangan ku " Katanya sambil menatap sekeliling "Apa mau mu?!" Kata salah satu elv.
Aku bisa mendengar kekehannya dengan jelas dari balik topeng itu "Kalian pasti tahu apa yang kami incar dari kota kalian" Katanya sambil mengarahkan tangannya kedepan, dan dalam sekejap tubuh ku dan Vrex mengeluarkan sebuah cahaya tidak hanya kami, tapi seluruh penyihir dan elv mengeluarkan cahaya dari tubuh mereka.
Lamgsung saja kami semua terkejut dengan apa yang terjadi, aku melirik Vrex dengan wajah yang sama terkejutmya dengan ku, "Apa yang sebenarnya kau ingin kan?ha?" Desis Vrex "Inti sihir lagi? Atau kau ingin membantai kembali?" Kata Vrex dengan tajam sambil menatap gadis itu
"Aku hanya ingin mengambil sesuatu yang hilang dari kami, dan kalian memiliki yang bagus" Katanya sambil menatap kami berdua "Jarang ada sepasang kembar memiliki aura yang kuat" Gadis itu berjalan mendekat kearah kami berdua, aku dan Vrex mulai memasang kuda-kuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Academy (END)
Fantasy#Fantasi & (minor)Romance "Takdir itu tidak akan dan tak akan pernah berubah"-Zedis . . "Tapi...Bagaimana jika ada yang bisa merubah takdir?"-Vrya . . "Jika takdir bisa di ubah, maka hanya sang kembar yang bisa melakukannya"--Vrex Apa kau percaya...