Bagian 1

18.9K 632 18
                                    

* Bianca POV *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* Bianca POV *

***

Jam sudah menunjukkan pukul 7:15 tapi aku masih betah duduk di meja makan sendirian. Entah apa yang menggangu pikiranku, aku rindu bisa sarapan dengan ayah dan ibu.

Aku Bianca, Bianca Valencia Wijaya putri satu-satunya Bapak Heru Wijaya dan Ibu Helena Valencia. Ayahku seorang pebisnis yang punya beberapa gedung pencakar langit di Jakarta. Perusahaan, hotel, rumah sakit, resto dan bahkan tempatku bersekolah dari SD hingga SMA sekarang adalah milih Ayahku. Ibuku seorang Dokter di rumah sakit milik keluarga kami.

Dengan keadaan orang tua yg super sibuk, tentu saja mereka tak pernah punya waktu bahkan hanya untuk sarapan bersamaku.

"Non, belum berangkat? Mang Udin udh nungguin non". Suara mbo membuyarkan lamunanku.

"Eh iya, aku brangkat ya mbo"

***

Hanya butuh beberapa menit aku sudah sampai di sekolah milik keluargaku ini. Ketika mobil masuk halaman sekolah pak satpam menunduk memberi hormat meskipun aku tidak membuka kaca mobil.

Tiba di parkiran, aku turun dengan pintu dibukakan oleh sopir, dan semua mata siswa yang berada disekitar parkiran menatap memujaku.

Ya siapa yang tak mengenalku?
Selain karena kekayaan dan kekuasan milik ayahku, dan tentu saja dengan fisik yang nyaris sempurna aku bisa membuat orang memujaku, tak heran para lelaki rela berlutut untuk mendapatkan hatiku. Tapi tak satupun berhasil mendapatkannya. oke mungkin sedikit lebay tapi kenyataannya seperti itu.

Aku berjalan menuju kelas, diikuti tatapan dari setiap siswa yang aku lewati di lorong kelas. Beberapa dari mereka menyapaku dan aku hanya balas dengan senyum.

Setibanya di kelas, mataku langsung tertuju pada seseorang yang duduk di sebelah tempat dudukku.

Salsabila, tapi aku lebih suka memanggilnya Sasa. Aku mengenalnya dari awal masuk SMA, dia baik, cantik, juga berasal dari keluarga terpandang, ayahnya seorang pejabat negara. Tubuhnya lebih pendek dariku, membuatny tampak sangat lucu. Dengan tinggi 160, beda 12 centi dariku, tentu saja aku lebih tinggi, tinggiku 172cm dengan tubuh yang ramping membuatku tampak seperti model.

Sejak kelas 1 kami selalu duduk sebangku, hingga sekarang, itu juga karna permintaanku agar aku dan sasa bisa sekelas dan sebangku lagi di kelas 2 ini.

Aku menyukainya. Hm bukan menyukai dalam arti yang lain, maksudku aku mengaguminya. Mengagumi kecantikannya, kecerdasannya, dan kebaikan hatinya.

BIANCA [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang