-Dark Night- JaeYong JohnIl (Vampire AU)

8.2K 418 20
                                    

       “Yongie, bisa kau antarkan pesanan ini ke meja nomer tujuh? Aku harus menyiapkan pesanan lain” ujar pria yang seperti perwujudan kelinci –menurut Taeyong- itu kepada Taeyong yang sedang menyerahkan kertas catatan pesanan kepada Doyoung, pria yang tadi menyuruhnya
“Baiklah Youngie,” Taeyong langsung mengambil nampan berisi pesanan itu, lalu dengan cepat mengantarkannya ke meja nomer tujuh.

         Lee Taeyong, seorang anak yatim piatu, yang hidup di panti asuhan sejak bayi karena orangtuanya mengalami kecelakaan mobil beruntun. Beruntung dirinya selamat didekapan hangat sang ibu yang mengorbankan nyawana demi Taeyong, beruntungnya lagi para polisi yang menangani kasus kecelakaan itu mendengar dirinya yang tengah menangis dengan kencang lalu menyerahkan dirinya ke panti asuhan terdekat.

Taeyong ingin meringankan beban Bunda –Ibu panti menyuruh semua anak dipanti memanggilnya Bunda- yang semakin lama semakin banyak. Biarlah, biarkan dia hitung-hitung membalas budi kebaikan Bunda yang selama ini mengurusnya dan seluruh anak panti, bahkan sampai menyekolahkannya hingga perguruan tinggi.

        Pria manis itu berjalan sendirian di tengah malam setelah menyelesaikan shift ditempatnya bekerja, setelah pulang kuliah, dia langsung bekerja di dua tempat sekaligus, kemudian baru selesai saat tengah malam. Dengan keberanian yang sedikit, dan ke-nekatan yang besar, dia pulang menuju panti melalui jalan pintas yang sempit dan gelap. Untuk menghindari suasana yang terlalu mencekam, dia sedikit bersenandung pelan, lalu menyalakan senter dari ponsel. Tiba-tiba dia mendengar geraman pelan seseorang, Taeyong yang dasarnya memang penakut lebih memilih memutar balik lalu langsung berlari menjauh.








Tanpa menyadari ada yang menatapnya dari jauh…

~~~~DARK NIGHT~~~~

     “Ehm, Hyung, aku akhir-akhir ini merasa ada yang mengikutiku. Aku harus bagaimana?” Taeyong bertanya pada Taeil -Mat-hyung nya di panti asuhan- yang kini sedang bergelut dengan grafik-grafik dan angka-angka yang berada di laptop

“Mungkin itu hanya halusinasi mu Tae, kau selalu lewat jalan pintas yang sempit itu untuk jalan pulang ke panti ‘kan? Mungkin karena kau selalu lewat jalan itu, kemudian ketakutanmu menumpuk hingga kau berhalusinasi seperti itu” ucap Taeil, yang mencoba menenangkan Taeyong, walaupun kalimat karangannya tadi mengada-ada, Taeyong itu polos! Bisa saja dia percaya perkataan Taeil tadi

“Mmm… benar juga ya Hyung, mungkin aku saja yang terlalu takut. Jadi… apa yang harus kulakukan agar aku tidak takut lagi hyung?” Benar saja, pria polos itu langsung percaya perkataan Taeil yang sangat mengada-ada, ditambah lagi pertanyaan yang membuat Taeil tambah pusing, niatnya membual tadi agar Taeyong langsung meng-iya kan tanpa bertanya macam-macam lagi, tapi ini sangat diluar keinginannya!

“Hmmm… Mungkin kau jangan melewati jalan itu lagi, dan kau bisa memintaku untuk menjemputmu pulang, aku akan menunggu didepan café.” Taeil berkata dengan tenang, sembari mengetikan sesuati pada laptop yang berada dipangkuannya, lalu menatap Taeyong yang sedang mengerucutkan bibirnya –kebiasaannya saat sedang berpikir-

“Hmm, sepertinya tidak bisa Hyung, jika lewat jalan biasa aku bisa sampai sekitar tiga puluh menit, kalau lewat jalan itu aku hanya membutuhkan waktu lima belas menit. Dan juga aku tidak ingin menyusahkanmu, kau kan habis bekerja, masa’ ingin menjemputku? Aku tidak setega itu!” Taeyong berkata dengan bibir yang masih mengerucut lucu, melihat itu Taeil langsung mencubit bibir merona milik salah satu adiknya itu, yang langsung dibalas pukulan ‘sayang’ ditangan kanannya

“Baiklah, baiklah… terserah kau saja adik manis, yang penting aku sudah menawarimu jemputan. Lebih baik kau tidur sekarang, sudah lewat jam satu malam, nanti kau telat bangun dan telat masuk kelas”  Taeil memberi ultimatumnya pada Taeyong, yang langsung dibalas anggukan oleh pria bermata belo tersebut.

JaeYong and MarkHyuck oneshot collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang