Hari itu aku pindah kos baru yang gak jauh dari tempat pemakaman umum. Malam pertama dan kedua tidak ada masalah, tapi tidak dengan malam ketiga. Malam itu kosku sepi karena rata-rata semua penghuni pulang kampung. Tersisa aku dengan penjaga kos yang ada di kamar ujung paling dalam. Jelang tengah malam, aku terbangun karena seperti mendengar suara orang berlari. Aku mencoba tidak mempedulikannya. Namun, beberapa saat setelah memejamkan mata lagi, suara semakin keras dan pintuku diketuk beberapa kali.
Aku mulai terganggu dan melihat keluar, tapi tidak ada orang. Kegelapan sepanjang lorong. Hanya ada cahaya di ujung lorong, yakni kamar penjaga kos. Aku mulai kebingungan. Aku mencoba untuk tetap berpikir positif. Kembali tidur, aku terbangun lagi karena suara ketukan pintu itu semakin keras dan dalam waktu yang lama. Aku putuskan untuk keluar kamar dan berjalan di lorong yang sepi itu. Aku menyalakan lampu dan tiba-tiba melihat dua sosok hitam di ujung lorong.
Aku terdiam, badanku lemas. Keduanya melihatku dengan mata merah menyala. Mereka kemudian seperti berlari ke arahku. Semakin dekat dan cepat, mereka berjarak tidak jauh denganku. Aku takut, tapi tidak bisa berteriak, kemudian aku pingsan ketika mereka semakin dekat.
Aku dibangunkan penjaga kos paginya dengan kondisiku ada di ujung lorong dekat kamarnya. Itu adalah ujung lain dari tempat aku berdiri sebelumnya.