2

38 8 0
                                    

Gilang selesai dari acara mandinya, langsung menuruni tangga untuk sekedar mengisi perut nya yang sedang lapar ini.

Dan kebetulan saat Gilang hampir ingin turun sudah ada jeni didepan tangga sedang membawa nampan yang diatasnya semangkuk bubur dan juga air putih. Melihat itu membuat Gilang mendengus kasar

"Lo ngapain sih?!" Tanya Gilang kesal

Jeni yang bingung hanya bisa menganga heran menatap Gilang
Gilang yang mendapat ekspresi jeni yang menurutnya aneh dan lucu pun tidak bisa menahan senyum yang ingin terbentuk,tanpa dilewatkan oleh Gilang,Gilang mengambil hp di saku celana pendek nya langsung memotret jeni. Jeni yang sadar pun berteriak.

"GILANGGGGGGG!!! HAPUS WOEE KOMOK GUAA TUHHH!!" teriak jeni yang hampir kencang bukan hampir lagih Sangatt kencang,membuat Gilang menutup telinga

"Gak usah teriak bego" kesal Gilang sembari menjitak kepala jeni,sehingga jeni mengaduh.

"Nii makanan lu" ucap jeni mengikuti Gilang ke arah taman belakang sambil menyodorkan nampan yang sudah siapkan ke Gilang

"Bawain"

"Dih enak ae lu,bawa lahh"

"Lu pembantu khusus gua kan? Ya udah lu harus turutin semua mau gua" ucap Gilang tanpa memedulikan wajah kaget jeni

"Gaa gk bii--"

"Gak Nerima penolakan" putus Gilang tegas tetap berjalan didepan jeni. Jeni hampir syok mendengar keputusan seperti itu,dia emang pembantu khusus Gilang tapi kan gak semua yang diinginkan Gilang bisa ia turuti semua. Jeni mempunya Feeling nantinya dia akan menerima sesuatu yang dia tak inginkan. Pasti itu.

.....

Mereka berdua sudah sampai di taman rumah gilang,jeni senang menghirup udara disini pasti ini akan menjadi tempat favorit jeni.

"Mana makanan gua?" Tanya Gilang kepada jeni. Jeni yang masih kesal dengan kejadian tadi pun memberi nampan itu kepada Gilang

"Ngambek najong" ledek Gilang,jeni tak menggubris perkataan Gilang.

Keadaan hening. Tak ada yang memulai percakapan apapun. Gilang fokus dengan makanannya sedangkan jeni sibuk memikirkan keluarganya.

"Kenapa lu mau jadi pembantu khusus gua?" Tanya Gilang bermaksud basa basi

"Hmm.. sebenarnya gua ogah buat jadi pembantu khusus anak bandel kayak lu,tapi karna keadaan,jadi ya terpaksa gua lakukan." Jawab jeni lesu

"Keadaan? Keadaan apaan maksud Lo?" Tanya Gilang lagi

"Keluarga gua. Udahlah gak ush dibahas" ucap jeni yang tak mau melanjutkan lagi

Gilang yang mengerti pun,akhirnya mengangguk.

"Oh ya? Kok lu bisa jadi brandal gini?" Tanya jeni

"Au" jawab singkat gilang. Jeni yang mendapat jawaban singkat seperti itupun mendengus menatap sinis Gilang.

Gilang yang sudah selesai makan pun langsung berdiri lalu meninggalkan jeni sendirian tanpa membawa bekas tempat dia makan. Jeni yang melihat itu makin kesal,lalu menggerutu menyumpahi Gilang.


Update😅
Makasih yang sudah vote.
Makasi banget walaupun masih sedikit:')
Gpp
Okok jangan lupa vote yaww❤
Karna itu sangat berarti💞
Jgn menjadi Siders👀
Tq❣



18 April
Wednesday

Bad Boy[VAKUM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang