Rintihan Hujan, membuat Devita malas untuk bersekolah. Rasanya hanya ingin memejamkan mata dan menikmati waktu untuk tidur yang lama.
"Vit, lesu amat si"ujar Vani yang baru saja datang
"Eh lo"ujar Devita lesu, matanya baru saja setengah terbuka.
"Ehh Van (menggebrak meja) lo tau gak si?" Ujar Devita semangat
" astagfirullah, nganggetin aja" ujar Vani sembari mengelus dadanya
"Semalem, Rafael chat guee"ujarnya dengan lengkungan lebar mengukir di pipinya.
"Rafael?siapa?"tanya Vani
"Adalah pokoknya, nanti gue tunjukin. Tapi dia dapet nomor gue dari mana ya?"tanya Devita sendiriVani tak menanggapi pernyataan temannya itu, ia tetap fokus membaca novel yang ada di meja sekarang.
"Ihh jahat banget si lo! Temen lagi ngomong asik baca novel aja"ketus Devita yang langsung merampas novel itu.
"Ya elah, Vit. Gak lo banget tau gak, lu juga tumben banget ngomong cowo pagi-pagi (memberi jeda) udah ah gue mau ketemu Vito dulu, kalau mau tuh novel buat lu aja, sok ambil"ujar Vani yang beranjak keluar kelasEntah harus berapa kali Devita me-ngecek ponselnya, siapa yang ia tunggu?Rafael! Cowo itu saja baru Ia kenal.
Tiba-tiba saja terdapat satu notifikasi dari Rafael yang membuatnya teriak kencang di kelas."Yeeeeeeeeee!!! Wuuuuuuu!"teriak Devita sembari menggoyangkan bokongnya
"Ssttt, bocah ngapa yak?"ujar beberapa murid bebarengan
Ia langsung duduk memperbaiki posisinya dan membuka room chat nya dengan Rafael dan mendapati 1 pesan.Rafael
Vit, lo udah makan belom? Kalau belom temenin gue ke kantin. Sekalian makan barengDevita mengetik pesan....
Devita
Oke, kebetulan gue juga belom makan, gue nyusul kesana dehPesan itu hanya di baca oleh Rafael, segera ia meluncur ke kantin dengan rasa bahagianya.
****
Saat di kantin. Devita sudah melihat muka tampan Rafael yang sedang asik menyantap mie gorengnya.
"Ra..rafael?"tanya Devita yang berdiri canggung di depan Rafael, cowo itu menoleh ke arah Devita sembari tersenyum dan mempersilahkan duduk.
"Makan, udah gue pesenin"ujar Rafael sembari menatap ke makanan itu
"Aduhh, kenapa muncul lagi sih! Dag dig dug mulu" ujar Devita dalam hati yang tanpa sadar ia memjamkan matanya dan membuat Rafael curiga.
"Lo kenapa?PMS?" Tanya Rafael ragu
"Engggak"gumam Devita. Rafael mengangguk pelan dan kembali menyantap makanannya.08.25 Wib
"Gue ke kelas ya"ujar Rafael yang beranjak dari kursi , sementara Devita hanya terdiam canggung saat menatap matanya langsung.
"Astagaaa Devitaaaa! Berani banget si lo canggung di depan Rafaell"ketus Devita dalam hati.****
Hari ini, Devita pulang cepat karena ada guru yang akan memulai rapat. Dia sudah sampai di rumah dan berbaring di ranjang sembari mengotak-atik ponselnya.
"Apa gue duluan ya yang chat dia?"tanya Devita dalam hati, saat hendak menuliskan pesan tiba-tiba saja terdapat 1 notifikasi dari Rafael. Ia langsung membalasnya dengan cepat tanpa ragu.
Rafael
Siang Vit, temenin gue ke taman yuDevita
Oke, taman mana?Rafael
Otw aja dulu, nanti gue kasih tau alamatnyaDevita
OkeeDevita langsung bergegas tanpa berfikir panjang ia lupa menguncir rambutnya, dengan penampilannya dengan rambut tergerai panjang, dan celana levis selutut, dan baju berlengan pendek berwarna abu-abu.
Sesampainya disana, Devita tak melihat ada tanda-tanda Rafael muncul. Ia memperhatikan sekeliling area taman yang dijamu oleh kecantikan danau.
Drtttt...Drttt suara ponsel Devita bergetar yang membuatnya mengalihkan pandangan pada ponselnya, terdapat 1 pesan dari Rafael.
Rafael
Gue udah di taman, lo dimana?"
Devita
Gue udah di taman tapi lo gak adaDevita
Lo dimana si?!Rafael
Tunggu, gue udah liat lo kokDevita membaca pesan itu dengan malas, sesekali ia menatap arloji yang melingkar di tangannya itu sekarang sudah pukul 16.00 Wib, tapi Rafael belum juga datang. Ia duduk di bentangan rumput yang hijau dan menatap danau dengan malas, tak lama Rafael datang dengan membawa 2 buah es krim dan jas hujan.
"Kemana aja si! Lama banget"ketus Devita yang enggan menatap Rafael.
"Ini, makan dulu es krim nya. Abis itu pake jas ujannya"ujar Rafael
"Gak lucu tau gak, ini aja cuaca cerah. Lo malah bawa jas ujan"ketus Devita sembari menatap ke langit
"Pake aja dulu" pinta Rafael, hal itu di turuti oleh Devita. Setelah memakai jas hujan, Rafael langsung meraih tangan Devita dan berlari kecil ke arah Danau."Ngapain coba?! Kalo mau naik perahu ya gak usah pake jas ujan"gerutu Devita.
"Bawel juga ya lo"ketus Rafael
"Nih cowo kenapa si!"ketus Devia dalam hati.Tawa membuat mereka lupa akan waktu, 'terkadang pemikiran tak secepat waktu' kata itu yang terucap dari benak Devita yang sedari tadi menatap mata Rafael.
Sesekali Devita melirik ke arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, ia melihat sudah pukul 19.15 Wib
"Raf, gue mau ngomong kalo gu-"ujar Devita yang terpotong karena Rafael mengira ia ingin mengucapkan terima kasih.
"Iya sama-sama, sekarang kita balik. See you next time"ujar Rafael yang langsung pergi meninggalkan Devita sendiri. Hal itu membuat pipi Devita bersemu merah dan membuatnya loncat-loncat di rumput itu.
"see you next time"bisik Devita sembari memeluk sebuah pohon besar disana.
-
-
-
-
-
Gimana part 3 nya? Jangan lupa tinggalkan jejak dan Voments guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Don't Be In Love With Someone Else
Novela Juvenil"Please Don't Be In Love With Someone Else" "Terkadang otak ini yang terlalu bodoh, karena terlalu bersabar untuk menanti jawaban" - - - - - - - - Mampir yuk, siapa tau suka ceritanya :)