Di sebuah tempat yang tidak dapat dijangkau satelit, sebuah perjanjian ditulis. Di tempat yang bahkan hanya 0,01% orang yang percaya, satu jiwa telah dilahirkan. Setengah bagian jiwa sebening air Sungai Alabey. Setengah bagian jiwa sekeras Batu Valke.
Diiringi oleh pancaran sinar matahari pertama yang berhasil menyentuh kulit kaum Alavey, satu jiwa membawa harapan manis.
Dipancari oleh senyuman-senyuman manis, satu jiwa berseri-seri.
Hidup di antara dua dunia, Maya dan nyata. Saling beradu tempat untuk singgah walaupun hanya sementara. Maya, dikira hanya ilusi belaka. Nyata, dikira segalanya. Sebenarnya saling bersangkut paut tetapi bertolak belakang.
Satu jiwa punya wewenang besar akan dua dunia. Tetapi jiwa hanya bisa berada di satu pihak. Maya dan nyata saling berebut satu jiwa. Jiwa sebening air Sungai Alabey, sekeras Batu Valke. Apapun dilakukan, termasuk jatuhnya sebagian umat.
Tidak pernah bisa berhenti, tidak pernah bisa berakhir. Saling berjatuhan demi memperebutkan satu jiwa. Mengorbankan segalanya demi perdamaian dunia mereka sendiri.
"Selamatkanlah satu jiwa dalam dua raga."
Satu jiwa menjadi dua belahan dengan sifat yang berbeda. Mungkin solusi sudah ditemukan. Tidak ada korban jiwa dan tidak ada yang dikorbankan. Satu jiwa berada di dua dunia yang berbeda.
Perdamaian tercipta.
Tetapi mungkinkah satu jiwa yang telah terpisahkan akan bertemu lagi suatu saat nanti?
"Jadi, kamu itu maya atau nyata?"
"...Aku itu maya tetapi aku bisa jadi nyata."
-Alavey-

KAMU SEDANG MEMBACA
Alavey
FantasyDunianya sudah berubah membalikkan seluruh teori-teori alam yang pernah ada. Hal-hal yang tidak pernah ada dalam pikirannya tiba-tiba saja muncul begitu saja. Berjalan seperti alur takdirnya tapi tidak seperti alur pikirannya. Avey, gadis berumur 1...