KEPEDULIAN

31 11 2
                                    


" The beauty of life is not determined by how happy you are but how happy others are because of your life." – Arga Aquinaldo


Terik Matahari disertai dengan ricuhnya suara - suara bising tidak mengganggu dunia Zahra yang kini tengah duduk manis di bangku kantin sambil menopang dagu. Keyra dan Stefhany dibuat bingung, pasalnya Zahra hanya duduk diam termenung sambil senyum-senyum sendiri. Bahkan sedari tadi Keyra mencoba mengajaknya mengobrol tak sedikitpun diresponnya.

" Zahraaa!!" Teriak Stefhany yang memekakkan telinga. Stefhany sudah sangat kesal dengan Zahra yang kondisinya seperti orang gila. Stefhany tak peduli sekarang ia menjadi pusat perhatian orang-orang dikantin. Karena itu, Zahra pun tersadar dari lamunannya.

" hah, iya ada apa ?" tanya Zahra yang sekarang bingung dengan mimik muka Stefhany dan Keyra yang kesal.

" lo bilang ada apa? please deh, gue dari tadi sama Keyra ngoceh panjang lebar, lo sama sekali gak ngerespon tau nggak. you know what you do? lo cuman senyum senyum gak jelas." omel Stefhany dengan muka yang di tekuk

" sorry deh." sesal Zahra, dia benar-benar tak tau. Yang ia pikirkan hanyalah kejadian kemarin yang membuatnya tersentuh.

" sorry sorry, lo tau gak sih dikacangin tuh ── "

" oh gue tau, lo pasti lagu jatuh cinta kan ?" potong Keyra dengan mimik curiga terhadap Zahra. Berdasarkan ciri-ciri orang jatuh cinta yang pernah Keyra baca di artikel, ciri – cirinya mirip dengan hal yang dilakukan Zahra.

" hah, apaan sih. ngarang lo, mana ada gue jatuh cinta." Muka Zahra mendadak bersemu merah, Zahra merasakan pipinya sedang panas sekarang.

" agrhh, gue tuh lagi ngomong, jangan asal serobot gitu dong key, Lo juga orang ngomong tuh didengerin." ucap Stefhany kesal seraya menatap tajam Keyra dan Zahra.

" santai mbak, PMS lu yak ?" Keyra terkekeh melihat ekspresi Stefhany. Dengan muka marah, Stefhany pergi meninggalkan Kantin. Zahra sempat mengajak Keyra unuk mengejar stefhany dan minta maaf, namun ditolak dengan seribu alasan Keyra. 

" entar gue pingsan pas ngejar Stefhany gara gara belum selesai makan, lo mau tanggung jawab ?". Zahra tak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini, lebih mengutamakan makanan dibandingkan Sahabat sendiri,ckckck.

l o v e s t r u g g l e

" Jul, buk Erna kok belum masuk ?" Zahra bingung bel masuk telah berbunyi 15 menit yang lalu, tapi gurunya belum juga menapaki kakinya kedalam kelas XII MIA 2.

" boker kali tuh guru. jangan terlalu fokus belajar Ra, gak kasihan apa sama otak lo yang sudah ternodai dengan istilah istilah yang menyulitkan kepala. Ngeliat sampul buku Biologi langsung pusing." ujar Julian ── ketua kelas XII MIA 2 ── yang sedang sibuk dengan komik- komik kesayangannya.

" yee, itu mah elu, bukan Zahra" celetuk Keyra. " ngaca dong mbak." balas Julian kesal. Ingin sekali rasanya Stefhany menyahut, mengingat dirinya yang sedang marah, ia pun mengurungkan niatnya. Zahra yang peka terhadap kondisi Stefhany menyenggol lengan Keyra memberi kode untuk meminta maaf. Keduanya pun memutar kursi menghadap bangku Stefhany yang kebetulan duduk dibelakang bangku Zahra dan Keyra.

" katanya udah 17 tahun gak baperan lagi, buktinya dikit dikit ngambek. payah banget sih." Beberapa hari ini Keyra selalu mengulang kata katanya udah 17 tahun gak baperan lagi, buktinya dikit dikit ngambek sebagai kalimat manjur untuk berbaikan dengan Stefhany.

" siapa juga yang ngambek." Ujar Stefhany yang semakin mengembungkan pipinya menambah kesan cute terhadap dirinya.

" yaudah sih, tuh pipi gak usah di kembungin lagi, udah tau pipi lebar kayak tempat parkiran malah dilebarin." mendengar ucapan Keyra, Zahra menjadi bingung sebenarnya Keyra niat minta maaf gak sih ?

Love StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang