Nana POV
"dek"
"bangun, sekolah"
"jinyoung nungguin kamu. Jaemin sama yang lain juga"
"kak bona, dingin"
Kak bona nempelin punggung tangannya di dahi gue. "na, kamu demam banget, gak usah sekolah ya? Kita ke rumah sakit sekarang" kata kak bona panik
Gue geleng, "gak usah ke rumah sakit. Nana pengen dirumah. Nana gak pengen ketemu kak minhyun"
"yaudah. Kakak masakin bubur dulu ya, biar kakak suruh temen temen kamu berangkat" kata kak bona terus dia keluar kamar.
Felix, disini dingin. Pengen peluk.
Tapi samar samar gue denger dari lantai bawah.
"kak bona ya? Xiyeon mau jagain nana"
"aku juga kak."
"kita semua."
Gue make selimut sampe kepala, gue meluk lutut.
Gak lama, gue denger pintu kebuka.
"na?" —panggil xiyeon
"xiyeon" —ucap gue lemah
"mm, yang lain kalian mending keluar dulu. Gue mau sama nana dulu" —kata xiyeon
"gue pacarnya"
"bacot amat. Anterin noh si rena ke sekolah"
"ck. Gue keluar."
"nana cepet sembuh ya" ini suara haechan.
"hwang nana gws. Lucas ganteng disini jangan kangen"
"cepet sembuh nyonya. Jangan sedih nginget felix mulu." kalo ini suaranya jinyoung
"na buruan sembuh. Tar comblangin gue sama eunseo" yang ini suara mark
"na gws. Kalo lu sakit gaada yang nyakitin gue"
what what what? Gadenger!
"hah? Ngomong apa barusan? , gue mau bicara sama lo abis ini ren" suara jeno kedengeran jelas
"na masa gue sembuh lu nya sakit"
"renjun?" gue mulai buka suara
"giliran renjun aja mau ngomong kutil" —haechan
Gue langsung make selimut lagi.
"haechaaaaaan"
"aw, sakit bajing eh yeon sakit!! Jangan dijewer kuping gue"
"keluar dekil! " suaranya jeno
"lu semua keluar" usir xiyeonGak lama, suara kaki jalan keluar kedengeran jelas di telinga gue.
"bisa buka?" tanya xiyeon
Gue langsung buka selimut, dan ngeliat xiyeon duduk di pinggir kasur gue. Gue langsung peluk dia gitu aja.
"badan lu demam jing. Udah minum obat belum?"
Gue geleng di bahunya xiyeon. Kan masih pelukan.
"xiyeon, "
Xiyeon ngelepas pelukan gue dan noleh ke arah sumber suara. Di ambang pintu ada kak bona lagi bawa makanan buat gue.
Xiyeon berdiri terus nyamperin kak bona.
"suapin nana ya"
"siap kak"
Xiyeon balik ke ranjang dengan membawa seperangkat makanan tawar dan susu yang gue yakin itu pasti susu kambing. :)
"gue suapin ya?" tawar xiyeon. Gue cuma ngangguk ngangguk
Suapan pertama, "ada masalah yang mau diceritain?" tanya xiyeon
"gaada sih, cuma bete sama sedih doang. Wajar"
"bete kenapa?" tanya xiyeon, dengan wajah wajah santai
"rena" jawab gue singkat. Xiyeon cuma senyum simpul, pertanda kalo dia udah paham
"kemarin malem, jaemin nganter rena pulang" kata xiyeon.
Gue akuin kalo xiyeon emang tipe tipe orang jujur, ceplas ceplos. Tapi kalo masalah ginian masa gak pake filter? Terlebih gue juga masih sedih soal kematian felix yang sungguh diluar dugaan
"gananya" jawab gue setega mungkin
"eanjir. Sumpah na gue gak maksud tambah buat lu sedih. Mulut sialan" kata xiyeon terus nepuk nepuk mulutnya
"jaemin juga bisa bosen kali yeon, haha"
HAHA
HAH
HA
H
"mau gue panggilin jaemin?" tanya xiyeon. Gue geleng geleng nanggepinnya
"suapan kedua shit" kata gue belokin topik pembicaraan.
"oh iya lupa" ucap xiyeon
Setelah gue selesai makan sampe suapan ke 101, xiyeon naruh mangkuk di nakas dan ngambil susu.
"minum. Nanti gue beliin obat sama jeno" kata xiyeon seraya ngasihin gelas susu ke gue.
"yeon. Lu, kapan jadi nikah?"
Abis gue ngomong gitu, xiyeon langsung ketawa simpul. "semester satu kuliah" katanya
"gabisa bayangin sih, sepupuan sama orang yang pernah saling suka" kata gue
"ya mau gimana lagi coba? very easy, business can change my fate" kata xiyeon, pasrah.
"demi bisnis. Grandpa relain gue ke temen dia" lanjutnya
"lee taeyong. Yang mana sih?" tanya gue penasaran. Xiyeon cuma senyum
"sebelas dua belas sama adek sepupu dia" kata xiyeon
"berarti anak lu ntar mirip jeno juga dong" kata gue
Xiyeon ngangguk. "percuma juga, toh gue sayangnya ke jeno bukan teyong"
tiba tiba pintu kebuka,
"yeon? ""J JENO??!"
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Selir - Na Jaemin
Fanfiction❝saya bakal tanggung jawab. saya, -❞ ©kokuhwang, 2018. sequel book named [2] Baby - Na Jaemin