ㅡ saingan?

645 106 17
                                    

"natep kemana lo?"

woojin menabok punggung mark sehingga cowok itu keselek batagor satu biji. bukannya minta maaf atau diambilkan minum, hanya tawa yang mengiringi batuk-batuk bule jadi-jadian asal kanada itu.

"biasalah, emang dia natap kemana lagi selain ke jaemin," lucas menukas cepat, sambil mencomoti batagor di piring mark yang lagi batuk-batuk dan dimasukkan ke mulutnya dengan segera.

woojin mengerutkan kening, ngambil duduk di samping mark, karena di samping mark sudah diisi jihoon yang tidur dan doyeon yang sibuk melihat snapgram teman-temannya. "jaemin saha?"

"gebetan barunya mark," doyeon yang membalas sembari cengengesan. "elah mark, kapan kelarnya tuh batuk."

"akua, bangsat," mark menggerutu karena ternyata akua gelas yang biasa disediakan di atas meja mendadak hilang.

"dih, mark kasar."

"mba doyeon,  ambilin mark minum dong,"

"nah, gitu kan manis, adekku sayang," doyeon mengambil satu botol akua dari dalam tasnya.

"ya lo semua aja dibilang adek," lucas mendengus, cowok jangkung itu mengambil yupi dari dalam toples dan memakannya satu persatu.

"lo semua kan adek gue," doyeon ketawa, "nggak sih buat jihoon, dia anak gue. jaemin juga anak gue."

mark mengabaikan ocehan teman-temannya dan lebih memilih memperhatikan objek yang menangkap atensinya. tepatnya gazebo yang dihuni dua anak adam, yang satu berambut cokelat, dan yang satu berambut hitam. lagi ketawa bareng sambil ngomongin apa yang sama sekali tidak bisa mark dengar.

si rambut cokelat, jelas saja jaemin. sementara yang rambut hitam, anehnya bukan jeno, tapi hyunjin.

"ajudannya si jaemin banyak banget ya," gumam mark, "kemaren-kemaren jeno, sama jisung, terus felix, ini lagi si hyunjin."

"ututu, saingannya markie nambah," ledek doyeon, mengetahui arti tatapan mark, "bahaya loh, bahayaaaaa."

"emang kenapa sama hyunjin?" lucas bertanya, penasaran. out of moves di toy blast level 597 (dia main ini karena jungwoo juga main).

"siapapun kalo ditanya hyunjin atau mark, ya pasti hyunjin lah." doyeon menjawab dengan tampang tidak berdosa, tidak menyadari aura mark yang semakin seram. "lo tuh kaku, mark. keliatan cuek. keliatan gak peduli. diliatin doang dari jauh. ya mana mau lah jaemin sama elo."

"mba udah mba, marknya mau mampus tuh,"

"nggak bermaksud menjatuhkan sih," doyeon meletakkan ponselnya di atas meja, "lihat nih."

mark, lucas, dan woojin mengulurkan kepala, melihat layar ponsel doyeon yang menampilkan laman instagram, post salah satu user.








hyunjinhwangs

❤ 💬 ↗️liked by fewlix_ and 3,089 others

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤ 💬 ↗️
liked by fewlix_ and 3,089 others.

hyunjinhwangs the apple of my eyes, cia. HAHAHA. kapan-kapan y, cutie.

w/@jaenana ;)

(view 212 comments)



"wadoh!" lucas langsung berseru, "jaeminnya digas!"

"yah lo pasti pada ngerti lah ya, maksud captionnya apaan," doyeon menoleh penuh arti pada mark yang diam (kali ini batagornya habis dimakan lucas namun cowok itu tidak sadar sama sekali), "ya kan, mark?"

"apa gue doang yang nggak paham ya?" woojin bergumam polos sambil ngisep es jeruk.

"eh iya si buluk," doyeon menjitak dahi woojin keras, terlalu gemas karena cowok itu pasti yang paling lama figuring outnya. "itu udah keliatan kali kalo hyunjin naksir jaemin! itu ungkapan bahasa inggris. makanya buku itu dibaca dong, aduuhhh."

"terus jaeminnya?" lucas mengangkat sebelah alisnya, "ngebales?"

"so far sih jaeminnya lempeng aja, atau malah emang nggak peka masalah ginian. nggak tahu deh." doyeon mengangkat bahu. "mana hyunjinnya anak judo lagi, kurang idaman apalagi coba."

jihoon yang terbangun karena kerusuhan teman-temannya membuka mata, masih dengan dagu bertumpu di atas bantal karakter beruang yang entah dapat dari mana, cowok berpipi tembem itu menyandarkan kepalanya di lengan lucas. "masalahnya sih bukan di mark ataupun hyunjin,"

"hah? maksud lo?" doyeon mengernyit tidak paham, "lo ngigau ya nak?"

raut wajah jihoon berubah lempeng, memilih mangacuhkan doyeon. "dugaan kuat gue sih, kalau ga ngomong langsung, jaemin nggak bakal ngeh baik ke elo ataupun ke hyunjin."

"jadi intinya?" lucas menyambar. masih tidak terlalu mengerti dengan poin yang diberi jihoon.

"jaemin orangnya nggak peka!" woojin menyahut tangkas.

jihoon menunjuk woojin, berdecak kemudian tos. "ini nih pinter."

"nah, jadi lo bakal gimana nih?"

"au gelap."

doyeon menyenggol siku mark, "eh, tapi gue denger dari lucas, lo satu bus berdua sama jaemin ya? ada kemajuan?"

"gak ada!" sembur lucas. "duduk-duduk doang, ngomong paling tiga kalimat."

doyeon melotot. "hah? serius lo?"

mark menganggukkan kepalanya lemah.

"nggak ada tukeran kontak gitu?"

kini gelengan kepala.

"lo suka beneran gak sih sama jaemin?"

mark mengangkat kepalanya sedikit. "ye."

"ya kalau suka ngapain ngulur waktu!"

"gue udah follow ignya, terus tiga menit kemudian difollback."

"hmm, not bad," doyeon menumpulkan dagu di atas telapak tangan, "udah say thanks buat follbacknya belom?"

"nope. ngapain elah, yeon?"

"YAELAH!" doyeon mendelik pada lucas yang terbahak, menyikut rusuk cowok jangkung itu. "halah, yang masih aja cupu nempelin memo ke loker gebetan diem aja."

lucas tersedak ludahnya sendiri. "sakit elah."

mark menelungkupkan kepalanya ke atas meja. inilah yang membuatnya malas untuk bilang sesuatu soal taksiran pada keempat temannya itu. karena lucas hebohan, gelagatnya itu akan tercium woojin, kemudian woojin keceplosan di hadapan doyeon, cewek yang selalu dapat informasi yang entah a) menyemangatinya atau b) membuatnya down luar biasa. setelah itu jihoonㅡyang hampir selalu menjatuhkan harapannya.

sekali lagi melirik ke arah gazebo, kedua orang yang tadi ia perhatikan sepertinya akan segera pergi bersama. masih saja tertawa. apa sebegitu menyenangkannya? [ ]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[h] gonna get you.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang