Well, aku salah satu pengikut (dan penggemar) Shirei sejak awal dia join wattpad. Nyaris semua karyanya sudah kubaca hahahah~ kecuali mungkin yang Kumpulan Puisi (Aku menyerah kalau puisi). Jadi begitu dia up cerita ini, aku salah satu yang pertama tahu hahahah~ Semua ceritanya dia rata-rata bukan cup of tea ku, kami ini kaya kutub berlawanan, aku penyuka fantasy sementara dia anti banget wkakakakak~ Vice versa sih, aku juga menghindari genre tipe-tipe slice of life gini hahahahah~
Ketika aku tahu dia akan up cerita seputar marriage life, kesan pertamaku adalah, "Hah? Lagi?"
Iyap, di tengah maraknya cerita romens tentang pernikahan paksa, aku agak jenuh jika harus dijejali dengan cerita serupa. Seriusan, aku liat covernya aja udah agak-agak eneg. Untungnya, covernya shirei ini cukup ... antimenstrim? Kalo biasanya romens-romens selalu masang cover orang pasangan, cover shirei malah cartoonish dengan muka gunpla plus bento dan ada garis putus-putus. Buat aku, ini fresh dan eyecatching banget. Judulnya juga ok, ga pernah kutemui sebelumnya apalagi sub judulnya hahahahahah~ Fix aku akan baca! Apalagi aku juga penyuka figur dan anime, akhirnya ada cerita yang menyentuh orang-orang dari kaum proletar seperti kami, bukan CEO bergelimang harta //plak
Setelah memasukkan cerita ini ke reading list ku, mulailah petualanganku bersama dengan Arlin dan Delan
Yap! Mari kita sama-sama terjun ke dalam cerita ini ;)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tema:
Seperti yang udah aku singgung di awal, temanya benernya cukup menstrim hahahah~ tapi yang aku suka dari cerita ini adalah penyajiannya yang real banget hahahah~ Cewe umur nyaris 30 tanpa pasangan hidup? Euuuh~ berasa jadi orang paling gagal di seluruh semesta akhirnya disuruh merid dengan cara situs pencari jodoh. Ini ... fenomena yang bisa ditemui sehari-hari, membuat cerita ini relatable hahahaha~
(Aku pernah bercanda sama temen, itu pameran wedding, nyediain semuanya mulai dari undangan sampe tempat resepsi, sayang ga nyediain jodoh //plak -- terus di pameran wedding berikutnya muncul booth makcomblang -- ini beneran LOL--)
Terus tema kedua yang diangkat adalah kehidupan orang-orang yang agak tersisih di kehidupan masyarakat, menjadi alasan kenapa dua tokoh utama ini masih jomblo di usia yang matang. You know, orang-orang yang punya selera ga lazim ini biasanya akan sulit relate dengan orang-orang yang lebih umum hahahahah~
Kedua hal ini yang bikin Fake Love beda dengan tema-tema menstrim yang udah ada dimana CEO mapan tiba-tiba aja dipaksa merid sama anak bau kencur
Intinya aku suka banget sama tema yang diangkat sama cerita ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
