Taehyung tidak lagi mengambil lembur. Ia putuskan untuk memanfaatkan akhir pekan dengan beristirahat dan mulai memakan makanan yang lebih sehat demi calon bayinya. Yoongi dan Jimin juga menjadi lebih sering berkunjung ke apartemennya setelah Taehyung memberitahukan pada mereka soal hasil pemeriksaannya. Ia menjelaskan semuanya kecuali soal pertemuannya dengan Jungkook. Taehyung pikir mereka tidak seharusnya tahu soal itu, cukup ia pendam sendiri dan menjadi satu dari sekian banyak kenangan tentang Jungkook.
Seperti hari ini, Yoongi dan Jimin menyempatkan waktu mereka untuk Taehyung. Yoongi memasak banyak makanan berbahan dasar sayuran yang harus Taehyung habiskan sementara Jimin membawa beberapa kue manis kesukaan Taehyung. Taehyung sebenarnya senang, tapi ia rasa mereka terlalu berlebihan. Lagipula ia juga tidak bisa menghabiskan semua makanan yang mereka berikan.
"Hyung, kan sudah kubilang, jangan terlalu banyak memasak jika itu hanya untukku, lagipula aku tidak begitu suka sayuran." Aku lebih suka daging! Tambahnya dalam hati. Taehyung cemberut sembari meletakkan sumpit disamping mangkuk nasinya, "dan Jimin, kau mau aku diabetes dengan semua kue-kue itu? Aku memang suka, tapi terlalu banyak juga malah akan membuat rasa mualku bertambah."
Jimin dan Yoongi cuma saling tatap kemudian tersenyum kecil.
"Maaf soal itu, Tae. Aku cuma ingin kalian berdua sehat." Ujar Yoongi dengan nada setengah datar.
"Aku juga minta maaf, Tae. Kau kan pernah bilang, kalau rasa mualmu akan menghilang kalau kau makan kue yang manis. Jadi kubawakan banyak untuk berjaga-jaga jika kau mual lagi." Jimin tersenyum lebar sampai matanya cuma tampak segaris kecil.
Taehyung menghela nafas panjang. Mereka selalu punya banyak alasan sehingga Taehyung kesulitan menolak.
"Tapi aku tidak mau diperlakukan seperti ini. Kalian terlalu baik padaku..." Ia menghela nafas pendek dan kembali menatap sepasang kekasih di depannya. "Aku jadi tidak tahu harus melakukan apa untuk membalas kebaikan kalian."
Tidak ada yang menyahut. Jimin dan Yoongi bersikap seolah perkataan Taehyung barusan cuma sekelebat angin. Ah.. menyebalkan sekali. Batin Taehyung nyaris berteriak melihat tingkah laku sepasang kekasih itu.
Yoongi menggeser kursinya dan beralih membereskan peralatan makan, diikuti oleh Taehyung yang sedikit kelimpungan ketika membantu Yoongi.
"Kau duduk saja, Tae. Biar aku yang membereskan semuanya. Lebih baik menonton tv atau membaca buku panduan kehamilan." Yoongi mendelik tajam sesaat setelah Taehyung meletakkan dua mangkuk kotor bersama beberapa piring yang sudah Yoongi tumpuk sebelumnya.
Taehyung tidak banyak berkomentar setelah itu. Ia hanya menuruti saran Yoongi agar menonton tv, duduk di samping Jimin yang sudah lebih dulu memposisikan tubuhnya di depan tv. Layar di televisi menayangkan acara berita pagi yang membosankan. Jadi Taehyung cuma duduk bersandar tanpa ikut menonton. Ia sebenarnya paling anti menonton tv bersama Jimin karena pria itu selalu menonton acara-acara membosankan semacam berita. Tapi ia tidak punya kegiatan lain selain menonton. Lagipula jika ia harus beralih membaca buku tentang kehamilan, Taehyung pasti hanya akan membaca satu halaman dan langsung menutupnya. Ia sudah lebih dari sepuluh kali membaca buku itu dan nyaris hapal isi dari setiap halamannya.
Beberapa menit berlalu hanya dilewati Taehyung dengan duduk santai sembari beberapa kali menghela nafas karena bosan. Ia melirik Jimin dari sudut matanya dan pria itu masih fokus menonton berita. Taehyung mencoba melihat Yoongi dan ternyata dia sedang berjalan ke arahnya, membawa nampan berisi tiga gelas tinggi berisi cairan merah muda yang berbau enak. Itu jus strawberi dan Taehyung luar biasa senang melihat Yoongi menyodorkan salah satu gelas berisi jus itu ke hadapannya. Ia sangat suka semua hal yang berbahan dasar strawberi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back Together
FanfictionJungkook menceraikan Taehyung tanpa alasan yang jelas dan pergi tanpa menoleh. Membuat Taehyung merana dan setengah mati mencoba melupakan pria itu. Tapi ternyata usahanya tidak pernah berhasil dan malah membuat Taehyung luar biasa merindu. . . -Koo...