Seperti Mimpi

15 0 0
                                    

Di langit yang sama Fuyama menginap dirumah aruyasa,sebab iya bosan tinggal dirumah.
"Aru-kun,Aku ingin menceritakan rahasiku padamu"
"Ceritalah"
"Tapi kamu jangan motong pembicaraanku dulu"
"Hmm"
"Aku menyukai seorang gadis,dia cinta pertamaku,aku menyukainya sejak pertama bertemu tapi aku masih belum berani mengungkapkannya,apa yang harus kulakukan untuk memulai sebuah kencan?"
"Wah-wah sahabatku ini ternyata sudah bisa jatuh cinta,gadis mana yang bisa membuatmu terpesona seperti apa dia?"
"Dia manis,cantik,memiliki mata yang indah,baik ,dan dia berbeda seperti gadis-gadis lain"ujar Fuyama sambil membayangkan vira.
"Menarik sekali rahasiamu itu,siapa nama gadis itu"
"Kalau itu aku belum bisa bilang ke kamu"
"Hmm,kalau kamu sudah menjadi kekasihnya kamu harus traktir aku  sampai puas"
"Ok, terus gimana caranya memulai sebuah kencan?"
"coba kamu ajak dia dinner"
"Oke,kucoba saranmu"
"Aku juga punya rahasia ,kamu ingin tahu?"
"Apa itu,beri tahu aku rahasiamu"
"Aku jatuh cinta pada pandangan pertama"
"Eiss,,aku pikir sekarang kita sama-sama sedang jatuh cinta"
"Ahh,indahnya"mereka bersamaan berbicara seperti itu.
"Aku akan melakukan sebuah kencan juga".
"Baiklah"
Mereka saling berbagi rahasia.
****
Hampir seminggu aku berbalas pesan dengan Aruyasa.
Aku senang akhirnya aku bisa berkomunikasi dengannya.
Sehabis rapat aku kembali ke ruang kerjaku,aku membuka handphone kulihat ada 1 pesan dari aruyasa .
"Nanti malam,kamu ada acara"
"Tidak,kenapa"
"Aku mengajakmu dinner ,apakah kamu punya waktu?"
"Tentu" ucapku. Aku senyum-senyum sendiri sambil memegangi handphone.
"Di restourant seafood jam 7 malam"balas aruyasa
"Kenapa kamu senyum-senyum sendiri?" Tanya Yuri dari belakang kursiku.
"Ahh,tidak apa-apa hanya merasa senang saja aku".
"Kenapa?"
"ya hanya merasa senang saja"
"Oh iya tadi Fuyama-chan mencarimu,dia menyuruhmu datang ke ruangannya sehabis malam".
"Oke"
Aku bergegas menuju ruangan Fuyama.
"Ada keperluan apa Fuyama-chan?"
"Hari ini aku harus berani mengajaknya kencan"batin Fuyama.
"Bisakah nanti malam dinner denganku Vira-chan?"
Vira terdiam agak lama,dia memikirkan apa yang akan dikatakannya pada fuyama sebab malam ini juga Aruyasa juga mengajaknya dinner.
"Emm,maaf fuyama-chan ,malam ini aku tidak bisa dinner denganmu,aku nanti malam pergi menjenguk temanku yang sakit". Aku berbohong pada fuyama karena aku tak ingin membuatnya kecewa.
"Baiklah,lain waktu saja" fuyama sedikit kecewa.

Senja mulai muncul jam kerja telah usai buru-buru aku pulang ke apartemen .
Aku mandi dan memilih gaun ,aku akhirnya memakai gaun hitam selutut tanpa lengan ,high heels hitam ,dan kupoles bibirku dengan lipstik merah ,rambut kuurai.
Aku berjalan memasuki lift dan berada di depan apartemen dan menunggu taksi datang.
Di restourant ternyata aruyasa tiba terlebih dahulu. Dia memandangiku
"Kau terlihat cantik vira"ucap aruyasa.
Pipiku merona mendengar itu dan aku hanya tersenyum tipis.
Selesai makan ,aruyasa berbicara "Vira,ada sesuatu yang ingin aku bicarakan kepadamu."
"Apa itu?"
Tiba-tiba ia memegang tanganku
Aku kaget,sebenarnya apa yang ingin dibicarakan sampai-sampai harus pegangan tangan.
"Aku menyukaimu,maukah kau menjadi kekasihku vira?" Ucap aruyasa .
Aruyasa to the point bahwa ia menyukaiku tapi aku tak percaya ternyata aruyasa menyukaiku,apakah ini mimpi?
"Benarkah? Tapi tapi aku tidak cantik seperti gadis lainnya,aku hanyalah gadis biasa sedangkan kamu adalah direktur di perusahaan yang kamu miliki.
"Terus apa hubungannya jika aku memang menyukaimu,aku menyukaimu karena kamu berbeda dengan gadis yang aku temui,kamu lucu ,sederhana dan aku tak melihat apakah kamu gadis biasa ataupun kamu gadis kaya,yang apa di hatiku hanya kamu gadis yang kusukai ,kamu gadis sempurna di mataku dan aku ingin kamu menjadi kekasihku. Apakah kamu mau?"ucap aruyasa.
Aku tak percaya mendengar pengakuan aruyasa.
"Iya" ucapku. Aku menerima cinta aruyasa karena aku juga menyukainya.
Setelah dinner itu ,ia mengajakku ke taman bunga sakura,kami berbincang-bincang dan dia cukup manja,dia menyandarkan kepalanya di pangkuanku di malam yang sunyi indah ini. Aku melihat bulan dan bintang juga tersenyum melihat kemesraanku dengannya.
"Tuhan kini mimpiku menjadi nyata ,terima kasih kau telah menjawabku"batinku.

Hari mulai larut dan suara-suara indah di malam ini menambah suasana ini.
"Aru-chan,ayo pulang hari mulai larut,besok kamu kan kerja."

Aru mulai bangun dari sandaranya,dia menggapai tanganku dan aku berdiri. Tiba-tiba ia mendekat kan wajahnya dan dia mencium bibirku . Aku diam terpaku. Dia ciumanman pertamaku. Tanpa sadar aku mengikuti dan membalas ciumannya. Aku dan dia melakukan ciuman cukup lama.

****

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang