Typo bertebaran
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
G***
Caramel mengusap layar ponselnya yang dipenuhi debu, gadis itu memperhatikan ponselnya yang jelas-jelas layarnya gelap. Sebenarnya apa yang diperhatikan gadis itu? Sungguh, siapapun yang melihat tidak akan kuat untuk tidak bertanya tentang apa yang dilakukan gadis itu.
"Lo ngapain dah, Mel?" tanya Alana, sahabatnya. Caramel, gadis itu mengangkat kepalanya dan menunjukkan deretan giginya membuat Alana berdecak, "ah elah, gue nanya juga."
Caramel diam tak menjawab, gadis itu masih asik dengan kegiatannya. Alana berdecak sebal dan menyerah untuk bertanya kembali, Caramel melebarkan senyumannya saat layar ponselnya bergetar dan layar itu menyala.
"Yeay!" pekiknya, Alana menatap sahabatnya yang lain Fanny. Jari Alana berada di atas dahinya sendiri dan memiringkan nya, sinting.
"DEMI CINTA GUE KE BEBEB GHANI, KAK ARGA BAKALAN IKUT KE ACARA CAMPING KITA NANTI?!" pekik Laura, gadis itu duduk tepat di hadapan Caramel, Laura memegang tangan Caramel yang menutup telinga dan melepaskannya,"Bebeb Mel, Mel ... Gue love sama lo, jangan tutupi telinga lo dong. Gue sakit hati nih."
Caramel menatap Laura dengan pandangan aneh,"Ya lebih baik gitu, dari pada telinga gue yang sakit, kan?" jawaban itu membuat Laura merengut kesal. "Ah ya, lo kalo ngomong jangan teriak, please. Suara lo, cetar."
Alana dan Fanny hanya menatap kedua gadis itu dengan tatapan aneh mereka, "Dua-dua sama sama gila," gumam Alana, Fanny yang mendengar hal itu hanya terkekeh membuat kedua gadis yang diperhatikan menatapnya.
"Ngapain lo ketawa?!" tanya Laura sengit, gadis itu memang sedikit sensi jika menyangkut tentang Fanny. Fanny adalah sepupunya dan entah kenapa itu membuat Laura sangat sensitif dengan Fanny.
"Dih, siapa juga yang ngetawain lo! Geer!"
Gadis yang bernama lengkap Alana Melisha Christiana itu berdecak mendengar debat antar sepupu itu, demi apa coba? Tadi dia melihat Caramel yang seperti orang gila menunggu ponselnya bergetar dan menyala.
Sekarang, ia harus menonton dan mendegarkan debat antar sepupu dengan masing-masing suara cempreng mereka. Alana menggelengkan kepalanya, ia segera mengeluarkan ponselnya dan hanyut dalam dunia maya.
Laura Michaela Anatasya, gadis yang selalu berbangga diri karena dia adalah pacar dari Arghani, si playboy SMA Dirgantara. Lain dengan sepupunya, Fanny Mikaela adalah gadis yang cukup pendiam namun jangan ditanya jika dia marah. Dia akan seperti singa.
"Lo aja nggak laku, sialan!"
"Heh! Jadi simpanan aja bangga! Please deh!"
"Daripada lo tomboy, nggak laku, jelek!"
"Heh! Lo itu muka pemutih, jadi nggak usah ngomongin orang!"
Caramel mengabaikan perdebatan dua saudara itu, biarkan saja. Toh, nanti juga mereka akan akur kembali. Caramel asik membalas chat dari pacarnya, ya gadis itu sudah mempunyai pacar jika kalian ingin tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinity
Teen Fiction___Infinity___ Sejatinya mencintai dan membenci tidak perlu alasan yang jelas. Kedua rasa itu muncul dan tidak memikirkan apapun, cinta ya cinta, benci ya benci! *** Menceritakan sebuah kisah indah namun terdapat kerumitan di dalamnya, baik Caramel...