.
.
.
Hidup emang kadang merugikan dan menguntunggkan ya, dan kali ini aku tak tahu sedang berada di bagian untung atau rugi.
Semenjak hari itu Rasti atau ranti mulai menelpon ku setiap malam dengan tujuan yang mungkin udah wajar, namun menurut ku nggak bisa lakuin. awal nya sih cuma bercanda pengen nyomblangin dia mah murid baru, tapi jadi nya dia malah ngotot pengen di comblangin.
.
Pagi ini, di sekolah yang membosankan, dan kumpulan siswa yang beraneka ragam. to the point
"pliss bantuin gw!!"
"..."
"pliss,cuma lu yang bisa bantuin gw"
"..."
"rid pliss sekali ini aja" kata ku dengan mata berbinar binar memohon pada nya
"jadi lu pengen gw ikut kencan buta sama teman lu?"
aku hanya mengangguk ngangguk kan kepala ku sambil senyum yang nggak jelas gitu
"serius??"
sekali lagi anggukan bersemangat ku
"OGAH" kata nya lalu meninggalkan bangku kantin itu
Dan seketika senyuman berbinar, raut wajah semangat ku pun luntur. Emang ya cowok yang nggak berperasaan itu memang selalu membuat semangat patah..
Dengan wajah lusuh dan nggak bersemangat sama sekali terpampang jelas di raut waajah ku dan ku merasa dari kualitas 240p menjadi 60p hancurrrrr.
Alasan apa lagi coba yang mesti ku ucapkan ke ranti bisa bisa dia cuma ngira aku yang males dan memilih alasan ngomong gitu.
'hiks... hiks emang susah ya punya temen over girly yang suka bawa perasaan hiks. emang nasib nasib' batin ku mulai menggerutu menggerutu tak jelas.
Ji Sung pov
ketika kaki kanan ku masuk ke dalam kelas entah cuma aku atau teman sekelas yang lain pun ikut merasakan suasana suram ini. Lirik ke kanan seorang pria yang sedari tadi melirik reyna dalam tatapan yang ... gimana gitu, pengen di bilang tatapan tajam? nggak, tatapan kasian? nggak jg, trus tatapan apa dong ? lalu aku pun mulai melirik ke kanan dan sungguh pemandangan yang mungkin sumber dari suasana suram di kelas ini.
dengan modal penasaran aku pun mulai membuka bicara dengan reyna, ketikan aku menepuk pundak nya
.
.
.
dia pun berbalik dan malah memajang wajah yang suram itu
"what up?" bukan nya menjawab ia malah melemparkan tatapan jengkel nya ke ridwan, sontak ridwan pun lansung berbalik badan pura pura nggak tau
"hello"sambil melambai kan tangan di depan wajah nya
"apaan sih, lo nggak pernah kena tinju di hidung mancung lo itu" kata nya sambil kembali ke posisi awal nya,
"emang kenapa, kalo nggak pernah?"
"sana lu "
karna nggak dapat petunjuk apa pun dari reyna , aku pun mencoba untuk berbicara dengan ridwan
"oi, lu kenapa lagi ama reyna?"
"nggak usah nanya "
"come on,nggak papa kok kalo lu pengen curhat"
"nih orang di suru nggak usah nanya malah makin sewot"
aku masih memasang wajh penasaran
"sung"
"ya yah apaan?"
"apa yang bakal lo lakuin kalo orang yang lu suka nyuruhin lo kencan dengan teman nya?"
"kencan?"
"eh ralat bukan kencan tapi cuma blind date aja"
"hmm.. gimana ya... kalo gue si setuju aja"
"setuju ,kenapa?"
"yah kan cuma blind date ,andai kencan betulan pasti gue tolak mentah mentah lah"
setelah itu dia yang tadinya bimbang jadi tambah bimbang .
Reyna pov
kini dengan wajah 60p ini aku nggak berani ke kantin,
'mending di kelas aja' dan tak lama penyebab wajah 60p ini pun datang
"kantin yuk"
'dan kini nih bacot pake ngajak gue nggak tau apa gue masih jengkel mah dia'
"ei rey, emang lu nggak lapar?"
'lapar si ia tapi kalo ngeliat muka lo jadi nya laparnya ralat dan jadi eneg'
"ya ampun udah seminggu emang lu nggak bosan apa ,"
"..."
"oi,gue nggak lagi bicara dengan patung kan???"
aku pun beranjak pergi dan berakhir di UKS malas keluar ,malas ke toilet, malas ketemu mah ridwan, malas landenin jisung ,dan penyakit malas malas lain nya.
sampai pulang sekolah pun pake nelponin tendong buluk buat jemputin. Untung aja tuh tedong buluk lagi ngerti perasaan ku ini kalo nggak, nggak usah di bayangin.
ketika keluar dari ruang uks aku pun lansung bertemu dengan dua orang yang paling malas di lihat.
.
.
.
bersambung ...
-o0o-
kenapa pendek banget? kenapa alurnya jadi nggak jelas? kenapa dan kenapa lain ya,gini..
author lagi kehabisan ide soalnya temen temen lagi malas curhat, pikiran juga jadi mentok lantaran pekerjaan sekolah yang tinginya hampir mengalahkan gunung everest...(lebay),
jadi sorry banget kalo feels nya nggak dapet
plisss koment nya, soalnya koment kalian itu bisa menjadi salah satu mumber ide ku.
THANKKSS
YOU ARE READING
karim eussu
RandomTerkadang bermacam - macam hal terus menghantui pikiran ku entah itu berkaitan dengan pelajaran , drakor,omelan kakak yang sungguh super membosankan,malahan segudang khayalan yang terus berkembang. Kadang jika di telaah satu per satu kalian dapat m...