2; Lembaran Pertama (2)

154 13 25
                                    


-[SM High School, 07.15 KST]-

"Pak~bukain dong~" pinta Rizka ke satpam ber name-tag 'Iching' itu.

"Maaf ya, kamu udah terlambat 15 menit," kata pak satpam santai sambil makan jeruk.

Dengan berat hati Rizka nunggu di depan gerbang sekolah.

Tak berapa lama, ada sebuah mobil lamborghini berhenti di depan gerbang sekolah juga.

Lalu keluarlah cahaya terang dari dalam mobil saat pintu mobil terbuka.
/alay bat dah

Turunlah seorang anak laki-laki yg seumuran dengan Rizka dari dalam mobil.

Sebelum jalan dia nyisir rambutnya ke belakang pake jari dia.

'Wah ni orang pasti most wanted di sini, udah tajir gayanya cool lagi' -batin Rizka

Tiba-tiba...

"Annyeong~pa Iching~" sapa anak itu sambil dadah-dadah plus senyum lebarnya.

'Anjirr gue tarik kata-kata gue tadi' -Rizka ngelus dada.

"Eh nak Chenle, silahkan masuk," ucap satpam Iching sambil membukakan pagar sekolah.

Anak bernama Chenle tadi masuk sambil loncat-loncat bahagia, tapi sebelumnya dia senyum sinis dulu ke Rizka.

Rizka nya cengo, lalu langsung sadar.

"PAK! KOK DIA DI BOLEHIN MASUK?!" protes Rizka ga terima.

"Sante dong, dia saya bolehin lewat karena dia murid kelas 10 yg baru masuk," jawab satpam Iching santai.

"LAH! SAYA JUGA MURID BARU PAK!!!"

"Oalahh kok ga bilang dari tadi, sana masuk," satpam Iching masih aja kelewat santai.

'Sabar mah saya baru hari pertama udah dikasih ujian aja :('

Kan pas masuk Rizka lewat parkiran motor tuh, eh dia ngedenger suara kuda dari belakangnya.

'Ujian macam apa lagi ini?' ,Rizka senyum pait.

Setelah mengumpulkan keberanian Rizka nengok ke belakang.

'ANJRIT! Kok ada kuda pake plat
[J-H0P3] di sini?!' ,Rizka sweatdrop.

"Heh! Cepetan dong kalo jalan! Gue mau markir si 'nyengir' nih!" bentak penunggang kuda itu.

Rizka langsung ngibrit masuk ke dalam.
.
.
.
Akhirnya Rizka berhasil melewati rintangan untuk memasuki sekolah laknat ini.

Dan juga tadi udah dibagi kelas-kelasnya:
Syifa ma Aya kelas 1-2
Rizka ma Jije kelas 1-3
sedangkan Dina sendirian kelas 1-1

Dan akhirnya Dina nangis di taman sekolah. Dia ga terima sahabat-sahabat nya pada sekelas, sedangkan dia sendirian.

"Udah napa nangisnya!" kata Rizka yg mulai kesel.

"Huwaaa masa sendiriiii huwaaa,"

"Lah emangnya kenapa? Daripada nanti lo bilang bosen ngeliat muka kami pada," ucap Jije.

"Nanti hiks ga ada yg hiks bisa gue contek huwaaaaa,"

Semua langsung nepok jidat.

"Udah elah, lo kan pintar ga perlu nyontek juga kali," ucap Aya berusaha nenangin Dina.

"Tau! Lo mau sampe kapan nangis di sini? Tu orang-orang kelas lu aja udah pada masuk," tambah Syifa.

"Lu pada jahat!" jerit Dina lalu nangis lagi.

5 SENGKLEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang