Setelah Harry pergi bersama Luna, Hermione dan Ron tampak berbisik pelan, lalu Ginny melihat mereka berjalan pelan keluar Ruang Kebutuhan.
Setelah itu, perhatian Ginny teralihkan oleh banyaknya orang yang berjejalan masuk ke dalam Ruang Kebutuhan. Mulai dari anggota Orde, para alumni Hogwarts yang juga anggota Laskar Dumbledore, dan bahkan kedua orang tuanya.
" Dimana Harry "Tanya Lupin mengamati satu persatu wajah
" Dia sedang mencari sesuatu bersama Luna "Jawab Neville
Lupin sepertinya memikirkan sesuatu, mungkin menerka apa yang tengah dicari Harry, tapi ia tidak bertanya lebih lanjut.
" Ap-- "Semua perhatian tertuju pada Harry yang telah kembali bersama Luna
" Harry apa yang terjadi ?? "Potong Lupin
"Voldemort sedang dalam perjalanan ke mari, guru-guru sedang membuat pertahanan di sekolah-Snape melarikan diri-apa yang sedang kalian lakukan? Bagaimana kalian
tahu?""Kami mengirim pesan pada seluruh Laskar Dumbledore," Fred menjelaskan, "kau tak
bisa mengharapkan bahwa mereka akan senang ketinggalan sesuatu yang seru, Harry, dan para LD memberi tahu Orde Phoenix, dan begitulah... menggelinding membesar seperti bola salju.""Sekarang apa yang duluan, Harry?" tanya George, "apa yang terjadi?"
"Guru-guru sedang mengevakuasi anak-anak yang lebih muda, dan semua orang berkumpul di Aula Besar agar mudah mengorganisirnya," sahut Harry, "kita akan bertempur."
Suara gemuruh membahana melanda kaki tangga, Harry terpepet ke dinding saat mereka berlari melewatinya, campuran anggota Orde Phoenix, Laskar Dumbledore, tim
Quidditch lama Harry, semua dengan tongkat teracung siaga, menuju ke bagian utama kastil.
"Ayo, Luna!" Dean memanggil saat ia melewatinya, mengulurkan tangannya yang kosong, Luna menyambutnya dan berdua berpegang tangan menaiki tangga.Ginny baru saja akan menyusul gerombolan penyerang itu ketika seseorang menahan lengannya.
" Kau tidak berpikir akan ikut bertempur kan?? "Tanya Mrs. Weasley
" Mum!! Tentu saja aku ikut, semua orang ikut "Seru Ginny
"Aku tidak mau!"
Rambut Ginny bertemperasan saat ia menarik lengannya dari cengkeraman ibunya.
"Aku anggota LD-"
"-kelompok anak belasan tahun-"
"Kelompok anak belasan tahun yang akan menghadapi dia, di mana tak ada orang lain yang berani!" sahut Fred.
"Dia baru enam belas tahun," jerit Mrs Weasley
"Dia belum cukup umur! Apa yang
kalian berdua pikirkan, membawanya dengan kalian-"Fred dan George nampak agak malu dengan diri mereka sendiri.
"Mum benar, Ginny," sahut Bill lembut, "Kau belum boleh. Setiap yang belum cukup umur harus pergi, itu baru benar."
"Aku tak bisa pulang!" Ginny berseru, air mata kemarahan berkilat di matanya, "Seluruh
keluargaku di sini, aku tak bisa menunggu sendiri, dan tak tahu apa-apa, dan-"Matanya bertemu dengan mata Harry untuk pertama kali. Ia menatap Harry, memohon, tapi Harry menggelengkan kepalanya, dan Ginny memalingkan wajahnya, pedih.
"Baiklah," sahutnya, menatap jalan ke terowongan kembali ke Hog's Head.
"Selamat tinggal kalau begitu, dan-"
Ada suara keributan, lalu suara gedebuk keras; seseorang merangkak keluar dari terowongan, kehilangan keseimbangan sedikit dan terjatuh. Ia berpegangan di kursi terdekat lalu berdiri, melihat sekeliling lewat kacamata bingkai tanduk yang miring dan berkata, "Apa aku terlambat? Sudah mulai? Aku baru tahu, jadi aku-aku-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Potter (Love Story) [END]
FanfictionCerita Harry Potter dari sudut pandang Ginny ------------------------------ "Ini hanya sebuah kisah cinta lain tentang sebuah penantian dan pengharapan." Menunggu itu sangat membosankan bukan?? Namun entah kenapa menunggunya bertahun-tahun tak perna...