Vino Dirgantara

45 2 6
                                    

Lo cantik.
Tapi bukan wajah lo yang bikin gue suka. Tapi tingkah laku lo.

- Anonymous -

"Ara.. Ih ara tungguin gue.." ujar Rere yang sedang menyamakan langkah kakinya dengan Bintang.

"Eh, iya.. Iyaa.. Lupa gue kalau gue ngajak lo tadi." ucap Bintang sambil nyengir.

"Yee.. Tai lo mah."

"Emang.. Wlee.." ujar Bintang sambil menjulurkan lidahnya kepada Rere.

"Aish! Nyebelin! Gue ga mau tau pokoknya lo harus belanjain gue hoodie gambar Oppa Taehyung yang lagi promo beli 1 gratis 1 itu lhoo.."

"Apaan sih, Oppa Taehyung Oopa Taehyung."

"Yee, sirik mulu lo. Kalau lo mau gue kasih deh 1 hoodie Oppa Taehyung buat lo. Mumpung beli 1 gratis 1."

"Berisik! Iya gue bayarin. Tapi gue ga tertarik sama hoodienya Oppa Taehyung lo. Mending gue ambil model laen."

"Ya, serah lo sih."

Setelah hampir setengah jam Bintang dan Revita memilih, mereka sama sekali belum menemukan yang sempurna dimata mereka #eaaa. Namun pada akhirnya mereka berhenti memilih dan mengambil seadanya dan membayar hoodie tersebut karena perut mereka sudah lapar.

"Re, Re, Rere! Stop! Jangan tarik-tarik tangan gue, sat! Sakit tau!" ujar Bintang sambil mengelus dengan lembut tangannya yang mulai memerah karena ditarik oleh Rere.

"Aduhh, Ra.. Cepetan donk.. Gue laper tau.. Udah ga bisa diajak kompromi lagi nihh.." Jawab Rere sambil mengelus berkali kali perutnya itu.

"I..iyaa sabar kale.. Sekarang kita mau makan dimana ni?" tanya Bintang dengan serius.

"Di cafe biasa aja mau ga?"

"Aduh gila lo ya? Katanya lo laper?"

"Iya gue emang laper makanya gue ngajakin lo ke cafe. Dan satu lagi, gue ga gila."

"Iya, lo gila."

"Ga, lo yang gila."

"Elo, yg gila, sat. Katanya laper, perut ga bisa diajak kompromi, tapi mau ke Cafe Abnorm gimana sih? Cafe Abnorm tu jauh dari sini bego!"

"Yeee, selow kale bang. Jangan nge gas. Eh, tapi iya juga sih.. Ya udah kemana atuh?"

"Woi buruan jalan ngalangin aja lo."

Itu bukan suara Bintang, apalagi suara Revita. Itu adalah suara seorang cowok yang tak asing bagi Revita namun begitu asing bagi Bintang.

"Eehh.. Vi.. Vino ya?" tanya Rere gugup.

"Eh? Emang kita pernah ketenu ya?" tanya Vino heran.

Revita benar-benar kelepasan. Sifat sksd nya masih belum hilang, dan ternyata kumat. Revita yang kebingungan pun akhirnya menyenggol bahu Bintang, untunglah dia punya sahabat sebaik dan sepengertian Bintang.

"Ehh.. Aduh maaf ya. Kita ga pernah ketemu kok. Kebetulan aja. Maaf ya.. Kita duluan ya.." jawab Bintang sambik menarik tangan Rere.

Kebetulan? Lucu banget.. Cantik juga, lumayanlah.. Batin Vino.

"Ampun deh, Raaa.. Apa apaan tadi? Kebetulan? Ga jelas amat lo." ujar Rere memaki-maki sambil menduduki kursi halte terdekat dari mall tersebut.

"Yee.. Tau ah gue juga bingung kale. Suruh sapa sisi sksd lo kumat. Udah bagus gue tolongin lo."

"Ya, kan gue shock, Ra. Kita ketemu Vino Dirgantara, Ra! Vino Dirgantara!" ujar Rere sambil menekan kata Vino Dirgantara.

"Siapa Vino Dirgantara?" tanya Bintang dengan memasang wajah polos.

"Aishhh.. Nona Bintang Kejora Natawijaya yang terhormat... Lo tuh udah sekolah di SMA Vinegard satu semester, Ra! Satu semester! Masa lo ga tau sama anak most wanted kayak dia?" ujar Rere penuh penekanan di setiap katanya.

"Buktinya gue ga tau."

"Ya, lo kudet emang."

"Ya, lo stalkers emang."

Kruyukk.. Kruyuk..

Mendadak hening.. Itu suara perut Bintang dan Revita bersamaan, entah mengapa bisa bersamaan, mungkin perut mereka janjian. Ah, sudah lupakan saja...

"Hahahahha.." seketika tawa mereka berduapun pecah secara bersamaan. Mereka baru sadar, mereka lupa kalau mereka berdua.. LAPAR.

"Aduhh. Gile sampe lupe ye.." ujar Rere sambil memegang perutnya yang terasa sakit karena terlalu banyak tertawa.

"Hahah, iyaa anjir. Udah deh kita makan aja di cafe Abnorm. Jauh, jauh deh."

"Udah.. Yuk.."

"Yuk..

Setelah setengah jam perjalanan mereka pun sampai di Cafe Abnorm, cafe favorit mereka.

"Ehh, dek Rere sama dek Ara, mau pesan apa ya dek?" tanya pelayan tersebut dengan ramah.

"Hmm.. Lo pesen apa Ra?"

"Gue pesen panna cotta aja deh, Re."

"Yakin? Mana kenyang?"

"Hmm.. Yaudah ditambahin boeuf bourguignon aja. Kalau elo?"

"Gue.. Escargots sama cuisine française."

"Kalau minumnya, de?"

"Le cappuccino 2 ya."

"Oke, berarti 1 panna cotta, 1 bouef borguignon, 1 escargots, 1 cuisine française, dan 2 le cappuccino, ditunggu ya.." jawab si pelayan ramah yang dibalas anggukan kepala oleh Bintang dan Revita, kemudian si pelayan pun pergi.

***

Gaje ya? Jadi maap dah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bintang LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang