"Baiklah,ayo kita putus pecundang" ucap gadis dengan surai coklat itu seraya mepelotokan kedua matanya, lelaki didepannya hanya memasang raut wajah tak acuh
"Wah kenapa lama sekali bilangnya,itu kata-kata yang kutunggu dari mulutmu" ucap lelaki itu dengan nada bicara mengejek yang menambah emosi gadis didepannya semakin memuncak, demi apapun ia benci sekali pada lelaki didepannya ini"Wah,benar-benar brengsek. Kim Hanbin!!" teriak gadis itu sambil berusaha melebarkan matanya,menunjukkan segala amarahnya pada lelaki brengsek didepannya ini. dia adalah Kim Hanbin lelaki yang sudah berpacaran dengannya selama 3 tahun, entah apa yang ada dipikirannga selama ini mau berpacaran dengan lelaki sepertinya.
dia terus diam, menatap perempuan itu dengan tatapan tak acuh"Jangan teriak-teriak dong! malu" ucapnya sambil melihat keadaan sekitar, memang benar orang-orang disekitar kami mulai melihat kami yang bertengkar di cafe selayaknya anak kecil yang belum dewasa
"Aku tidak peduli" balasku, padahal sejujurnya aku malu. sangat malu
"Aku akan mengembalikan semua barang yang telah kau beri,tunggu saja" lanjutku, lalu aku meraih kopi yang sedari tadi kupegang lalu melempar hanbin dengan kopi itu"Hei kau gila ya? Psycopath?" pekiknya sambil berusaha membersihkan noda kopi itu dari bajunya, kemeja biru kebanggannya
"Iya aku psycopath! menyesal pernah berpacaran dengan ku? begitu?" pekik Jennie tidak kalah keras dari Hanbin"Kau pikir aku tidak tahu apa perbuatanmu selama ini? Kau pikir aku tidak tau perbuatanmu dengan gadis bernama Im Nayeon itu? huh?!" pekik Jennie terhadap lelaki didepannya ini, sorot matanya sangat tajam,Hanbin merasa matanya bahkan bisa menembakkan sinar laser seperti di film-film yang pernah ditontonnya
"Apa yang telah kuperbuat?" ucap Hanbin celingukan dan pura pura bodoh padahal sedari tadi ia bingung, bagaimana bisa gadis ini tau bahwa dia selingkuh dengan teman kantornya, Im Nayeon
"Lihat saja Kim Hanbin, aku akan membuatmu seperti ini" ucap Jennie sambil merogoh pisang di tasnnya lalu mematahkannya menjadi dua. Hanbin yang melihatnya langsung meringis ketakutan, ia menatap Jennie dengan mata ketakutan sembari menutup bibirnya yang menganga, dia rasa gadis ini sungguh Psycopath
"Kau benar-benar menakutkan Kim Jennie" ucap Hanbin gemetaran
"Baguslah bila kau masih takut kepadaku" ucap Jennie lalu melempar pisang kepada Kim Hanbin lalu meninggalkannya."Kau melakukannya dengan baik, kau tidak akan menangis Kim Jennie, ayo yang kuat dong" ucap Jennie memberi semangat pada dirinya sendiri
"Kenapa hujan disaat yang tidak tepat sekali sih" gumam Jennie saat setetes demi setetes air hujan jatuh mengguyur tubuhnya yang hanya dibalut oleh kemeja putih tipis dan rok hitam sedengkul yang sejatinya adalah seragam bekerjannya, Hujan semakin lama semakin deras dan mulai membasahi tubuh kecilnya. Rambut Jennje juga sudah terlihat basah kuyup
tidak terasa mata Jennie mulai berair, bukan karena hujan melainkan ia menangis, padahal ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menangisi lelaki berengsek seperti Kim Hanbin, namun kenyataannya? bukannya ia tidak rela untuk memutuskannya namun, ia marah sungguh marah setelah apa yang ia peebuat kepada lelaki itu dan ini balasannya? ia bahkan menyisihkan separuh gajinya untuk membayar cicilan Apartemen Kim Hanbin
"Benar-Benar brengsek" ucap Jennie lalu melangkahkan kakinya dengan cepat, namun langkahnya terhenti saat sepatu yang dikenakannya ternyata patah
"High Heels sialan" umpatnya lalu melepas sepatunya dan menentengnya
"Aku sangat menyedihkan" gumam Jennie,tangisannya semakin menjadi ia mengurungkan niatnya untuk cepat kembali ke rumahnya dan memilih berteduh didepan salah satu Boutique dijalan itu, tangisannya semakin menjadi-jadi untung saja tidak ada orang berlalu-lalang saat itu
"Kim Hanbin brengsek" gumamnya berkali kali menyebutkan lelaki yang telah menyakiti hatinya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
echapper [jenwon]
Fiksi Penggemarbagaimana bila pemandu wisatamu adalah si tampan dan jahil,jung jaewon? berawal dari jennie kim yang baru saja putus dengan pacarnya dan memutuskan untuk berlibur di Jeju,sendirian. ia tak akan pernah mengira bila liburannya kali ini adalah peristiw...