Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minhyun menghela napas, berat.
Duduk di tangga kecil sambil menenggak minuman kaleng dengan pandangan kosong, menatap sungai yang bahkan sudah tak terlihat tertutup gelapnya malam, hanya tersisa lampu jalan yang remang.
"Maaf hyung, aku terlambat"
Jaehwan datang dengan napas yang sedikit tersengal karena berlari sepanjang perjalanan.
"Hyung juga belum lama datang", sahutnya lalu menenggak minuman kalengnya lagi.
Cih !
Jaehwan hanya bisa berdecih dengan jawaban hyungnya, bagaimana bisa dia bilang baru saja datang saat tiga kaleng kosong sudah berjejer rapi disampingnya.
Pembohong.
Jaehwan hanya bisa tersenyum miring melihat keadaan hyungnya saat ini.
Menyedihkan.
"Jadi ? Kali ini kenapa lagi ? Ditolak ?"
Pertanyaan Jaehwan terdengar seperti menyindir, lelah dengan semua keluhan Minhyun hyungnya.
Tentang diselingkuhi, ditolak, diputuskan.
"Kau memang menyedihkan hyung", ucap Jaehwan santai, menatap sungai yang gelap dikejauhan.
Minhyun tertawa kecil, suaranya terdengar miris, seperti menertawakan kesialannya dalam percintaan.
"Aku memang pria jahat, mereka semua merasa aku tidak cukup baik untuk menjadi pasangan mereka, aku memang menyedihkan"
Jaehwan memandang Minhyun, menatap wajah sendunya yang terlihat sedih malam ini.
Jujur saja, Jaehwan juga sedih bila harus melihat hyungnya merana karena cinta.
Bagaimana bisa para wanita itu menolak pria tampan yang berhati malaikat seperti Hwang Minhyun ??
Mereka semua pasti sudah buta, atau mungkin gila.
Ya .. Mereka semua sudah gila !
"Jangan bersedih lagi. Untuk apa meratapinya, kau bisa mencoba lagi lain kali, tidak mungkin tidak ada wanita baik didunia ini"
Jaehwan menepuk pundak Minhyun, mencoba menenangkannya seperti biasa.
"Dia bilang aku terlalu baik, terlalu memperhatikannya, terlalu menurutinya .. Dia merasa hubungan itu akan terasa membosankan bila diteruskan"
Minhyun mulai menghela napasnya lagi, raut wajahnya seperti kecewa.
Jaehwan hanya diam menatapnya, masih terus mengusap punggung hyungnya, mencoba membuatnya merasa nyaman malam ini.