Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat cinta terkhianati ..
Dan kesetiaan diragukan ..
Hanya keabadian dalam penantian yang dapat menjawab ..
.
.
.
.
Sore tampak cerah .. Aku duduk bersantai pada kursi taman yang terletak dibelakang rumahku. Memandangi bunga musim semi yang baru mulai mekar .. Indah.
"Sayang, bisa kita bertemu ? Ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu", pinta dari suara seberang.
"Baiklah .. Ingin bertemu dimana ?", tanyaku dengan ekspresi senang.
"Kita bertemu di tempat biasa saja .. Kutunggu disana yah ", ujar suara seberang itu.
Aku menutup teleponnya .. Lalu tersenyum kecil.
...
...
...
"Sewoon .. Apa yang ingin kau bicarakan ?", tanyaku.
Kulihat Sewoon terdiam .. Wajahnya tampak tidak bersemangat.
"Jaehwan .. Aku dipindah tugaskan ke Seattle", ucapnya singkat.
Aku ikut terdiam .. Sedih .. "Amerika ?".
"Maaf Jaehwan .. Kau tahu, pekerjaan ini sangat penting bagiku. Untuk masa depanku .. Dan tentu saja masa depan kita nanti", jelasnya.
Aku masih terdiam .. Tanpa kusadari, airmataku mengalir.
"Jaehwan .. Kumohon kau dapat mengerti aku. Kita masih dapat saling berkomunikasi kan. Aku membutuhkan dukunganmu", pinta Sewoon.
"Pergilah Sewoon. Aku akan mendukung semua yang kau lakukan", ujarku.
"Terima kasih Jaehwan~ah ..", Sewoon mengucapkan itu sambil menggenggam tanganku.
.
.
.
.
Empat tahun sudah Sewoon pergi ke Seattle, Amerika untuk mengejar karirnya. Selama empat tahun itu pula Sewoon selalu rajin menghubungiku.
Tapi .. Ada yang berbeda darinya sejak beberapa bulan terakhir. Sewoon tak pernah lagi menyapaku melalui telepon. Saat aku mencoba untuk menghubunginya, tak pernah ada jawaban.